Yeeeaayyy... setelah hibenasi bertahun-tahun akhirnya ada alasan buat saya menggunakan blog ini lagi. Kali ini saya mau pakai blog (yang sudah lama menganggur) ini jadi dokumentasi saya di kelas Pra-Bunsay.
Mengenai Bunsay Batch 6 ini, awalnya saya agak ragu juga mau daftar di term ini atau ngga. Setelah tahun lalu selesai matrikulasi, ternyata jeda ke kelas bunsay ini cukup lama. Sekitar setahun lebih! awalnya saya bersemangat untuk ikut kelas Bunsay (yang saya pikir hanya jeda beberapa bulan dari kelas matrikulasi) karena waktu itu saya perkiraan waktunya sangat pas dengan ritme aktivitas riset saya yang belum terlalu sibuk. Namun ternyata perkiraan saya meleset, tenyata kelas Bunsay dimulai di bulan Juli 2020, waktu yang saya rasakan sangat hectic di riset postdoc saya. Karena ini tahun terakhir dan ada beberapa target yang saya harus selesaikan dalam 2 bulan mulai dari sekarang! Sibuk? Jelas, sangat! melebihi sibuknya saat riset di tahun terakhir PhD kemarin.
Sayapun merenung lagi, menimbang kemungkinan-kemungkinan pilihan, mengingat niat awal dulu mengapa bergabung dengan Institut Ibu Profesional. Sempat berdiskusi juga dengan suami. Dan akhirnya saya putuskan untuk ikut kelas Bunsay term ini. Karena jika sibuk menjadi alasan, selamanya saya tidak akan bisa ikut kelas Bunsay. Jika berlindung dibawah kelemahan diri, selamanya saya tidak akan mulai melangkah untuk maju. Dengan memohon Ridho Allah dan suami, meluruskan niat, dan menggenggam kembali semangat akan cita2 menjadi ibu profesional, akhirnya sayapun mendaftar kelas Bunsay batch 6.
Sebelum mulai kelas Bunsay, ada yang namanya kelas pra-bunsay yang wajib diikuti oleh peserta. Di kelas ini ada 4 wahana, diantaranya: Istana pasir, Surfing, Wake boarding, dan Diving. Saya akan mulai melangkah ke wahana pertama: Istana pasir. Tugasnya adalah mencari makna ibu profesional dan membangun istana pasir (peta diri).
Menurut saya, seorang wanita itu mempunyai multi peran. Selain sebagai hamba Allah, dia adalah sebagai seorang ibu, istri, anak, menantu, saudara, teman, dll beserta dengan tugas dan tanggung jawab di setiap perannya. Makna ibu professional menurut saya adalah wanita selalu bersungguh-sungguh melakukan yang terbaik di setiap amanah dan peran yang dijalankan dengan segenap potensi optimal yang diusahakan. Proses ini juga tentunya akan menjadi sarana belajar secara kontinu untuk meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi. Sehingga segala yang dilakukannya menjadi manfaat untuk orang disekitarnya (tanpa ada yang terabaikan), juga bagi dirinya sendiri. Bertumbuh bersama.
Selanjutnya untuk membuat istana pasir atau peta diri, saya akan menentukan tujuan dahulu, istana seperti apa yang akan saya bangun baru kemudian step-step dan strateginya. Tujuan saya dengan mengikuti Bunsay ini adalah menjadi versi saya yang lebih baik lagi dari sekarang, dengan 3 kata kunci: Bahagia, Bermanfaat, Bermartabat. Langkah dan strateginya adalah:
1. Mereview lagi analisis SWOT diri.
2. Membuat/breakdown target dan apa yang harus dilakukan di setiap peran.
3. Belajar (misalnya melalui kelas Bunsay ini).
4. Membangun support system yang tepat (misalnya suami, anak, dll).
5. Fokus.
6. Berdoa kepada Allah dan minta doa kepada suami dan orang tua.
Semoga saya tetap istiqomah belajar di kelas ini dan semoga menjadi berkah, khususnya buat saya dan keluarga, aamiin.