Thursday, 17 September 2020

Menghafal lewat video

 Sejak ikut CC, Kana mesti setoran hafalan juz 'amma setiap minggunya. Sebenernya ini bebas sih, hanya saja mama ingin membiasakan Kana menghafal surat-surat pendek agar terbiasa dengan ayat-ayat Al-Quran. Awalnya kami sudah membiasakan Talaqqi setiap mau tidur, tapi nampaknya masih banyak kesempatan yang harus dicoba. Biasanya, mood Kana untuk murojaah itu naik turun. Baru 3 menit murojaah tapi sudah minta bermain atau menonton video Nusa dan Rara.  Hmm.. kami sebagai orang tua juga tidak bisa keras memaksanya. Kami inginnya Kana menghafal dengan senang hati dan bahagia. 

Sepemantauan kami, Kana mudah sekali menghafal dialog atau lagu dari video anak-anak. Kami jadi berfikir bagaimana kalau videonya itu dialognya diganti dengan murrotal. Setelah cari sana sini alhamdulillah ketemu video Thomas di Youtube yang dialognya sudah diganti murrotal. 

Sumbernya disini: https://www.youtube.com/watch?v=PANiFCLx8CE

Alhamdulillah, Kana senang sekali nonton kartun Thomas sambil mulutnya melafalkan surat-surat Juz 'amma. Sambil bermain pun dia suka bergumam melafalkan ayat-ayat. Terkadang minta main sambung ayat bersama mama. Sebuah langkah yang baik ya nak, tabarakallah. Tinggal PR Mama dan Abi mesti sabar murojaah surat-surat pendek Kana sebelum tidur.

Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️

#harike-10 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Monday, 14 September 2020

Tes Psikologi online

Hari ini saya ada rangkaian tes SKB, yaitu ujian psikotes. Nah, tes psikotes ini mesti online dan menyesuaikan waktu Indonesia. Lama ujiannya sendiri 2.5 jam. Belum lagi kita mesti sudah join di Zoom meeting 90 menit sebelumnya. Jadi total waktu online untuk tes ini adalah 4 jam. Kamera yang digunakan ada 2 kamera dengan koneksi berbeda. 

Yang saya khawatirkan adalah kuota internet modem saya tidak cukup. Ditambah lagi mesti pakai 2 provider berbeda. Berdasarkan data di internet, untuk aplikasi zoom meeting dengan participant lebih dari 10 orang, data yang terpakai sekitar 2.4 GB per jam nya. Di tes ini, kita tidak diperkenankan mematikan video sedikitpun. Tadinya mau menjalankan tes ini di rumah tapi gak cemas juga saya, takut ditengah-tengah saat mengerjakan soal, koneksi internetnya putus.

Sebenernya bisa di Kampus, tapi hari ini gedung saya sedang ada cleaning day. Semua bagian gedung akan dibersihkan, termasuk ruangan meeting. Selain itu, setelah cleaning day, akan ada simulasi emergency dan evakuasi. Jadi akan ada alarm peringatan dan kita mesti berkumpul di lapangan evakuasi yang sudah ditentukan. Rasanya tidak memungkinkan kalau ambil psikotes di gedung saya. Ruangan yang tenang sangat diperlukan untuk tes ini.

Tapi mempertimbangkan kuota modem saya yang takut tidak cukup, rasanya memakai wifi kampus jadi pilihan yang lebih baik. Akhirnya saya beranikan diri bicara dengan profesor saya yang juga direktur gedung ini. Profesor saya sedang membersihkan kaca jendela di luar gedung. Diapun menegur saya saat keluar gedung,

P: Lia-san, hari ini kamu ada ujian ya?

L: Iya sensei, ini saya mau pulang, mau ujian di rumah... ehmm... ujiannya mungkin sekitar 3.5-4 jam. Kalau misalnya koneksi internet saya tidak bagus, apa saya boleh ambil ujian di gedung ini?

P: Oh iya tentu. Sepertinya lebih baik kamu ujiannya di gedung ini. Saya akan buka ruang rapat kecil di lantai 5 (ruangan ini adalah satu-satunya ruangan yang tidak dibersihkan kalau ada cleaning day).

L: Waah... terima kasih sensei. Mohon bantuannya. Saya akan kembali ke rumah untuk mengambil komputer saya.

P: Oke

Setelah saya kembali lagi ke kampus dan naik ke lantai 5 gedung saya, saya melihat ruang rapat kecil itu sudah dibuka. Di depan pintu ada kertas bertuliskan kanji: "Ruangan ini akan dipakai oleh Lia-san untuk interview dari jam 13.00 JST sampai selesai." Itu tulisan Profesor saya. Alhamdulillah, terima kasih sensei. Beliau juga sempat berpesan kalau nanti ada alarm emergency, saya tidak usah ikut berlari ke luar. Tetap mengerjakan tes saja dengan baik. Masyaa Allah... baik sekali Profesor saya. Saya berterima kasih atas support beliau selama ini dan saya juga mengucap hamdalah atas segala pertolongan Allah. Alhamdulillah proses psikotes ini berjalan lancar. Semoga hasil tes nya juga baik. Aamiin



Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

#harike-9 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Sunday, 13 September 2020

Weekend ikut mama ke lab



 Hari ini ada acara serah terima jabatan KMI Hiroshima di Masjid As-Salam. Mama galau mau dateng ke acara KMIH atau ke lab, karena ada tugas design wafer yang akan mulai difabrikasi hari seninnya. Padahal Abi sudah semangat ingin ikut acara KMIH.

Akhirnya kami putuskan kalau Abi pergi ke masjid dan mama pergi ke lab. Sedangkan Kana sebaiknya ikut mama ke lab. Biasanya kalau weekend tidak ada mahasiswa yang datang ke lab. Dalam hati mama bertekad untuk mengerjakan desain secepat mungkin selesainya.

Sampai di lab, ternyata teman mama, Okada-kun, juga masuk lab. Dia sedang mengerjakan sesuatu di komputernya. Setelah menyapanya, mama bilang ke Kana untuk tidak berisik karena takut mengganggu konsentrasi Okada-kun. Kana hanya mengangguk. Mama memberi Kana kertas kosong dan pulpen aneka warna. Kana senang sekali dan mulai mencorat coret kertas. Beberapa lama kemudian kana terlihat bosan dan mulai turun dari kursi. Mama menyodorkan stiker pembatas buku bergambar macam-macam burung. Kana antusias dan mulai menempel-nempel stiker di kertas. Tapi sambil nyanyi-nyanyi 😅 untungnya Okada-kun seperti tidak terganggu. Dia dari awal sudah pake headset juga sih. Beberapa saat kemudian Kana mulai bosan spertinya. Karena desain mama belum selesai juga, akhirnya mama putar youtube nya Nusa dan Rara. Sambil makan cemilan yang tadi dibawa dari rumah, Kana asyik nonton.



Akhirnya desain mama selesai. Dan saatnya untuk pulang. Karena siang ini panas sekali, mama dan Kana mampir dulu ke supermarket Youme Town depan kampus. Mau belanja beberapa keperluan sambil ngadem sekalian 😆

Selesai belanja, Kana main di playzone sebentar. Karena di luar hujan tiba-tiba, jadi kami makan onigiri dan natto dulu di foodcourt. Setelah makan onigiri,”Mama, Kana mau eskrim.” Katanya sambil melirik stand eksrim di foodcourt. “Oke kana, yuuuk makan es krim. Makasih udah kooperatif dan temenin mama ke kampus ya.” 😍


Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️


#harike-8 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Saturday, 12 September 2020

Berani masuk kelas CC sendiri


Hari ini Kana ikut Children Class lagi. Karena sampai pekan kemarin, Kana mesti ditemani di dalam kelas, kami berharap, hari ini Kana sudah berani sendiri di dalam kelas.

Kami berdiskusi, mungkin kalau di depan kelas Kana bertemu Alissa, nanti Kana mau masuk ke dalam kelas bersama Alissa tanpa ditemani mama/abi.

Dan benar saja, saat di depan kelas, haikal dan alissa baru datang. Langsung saja kami panggil, “Kaka alissa, masuk kelasnya bareng Kana ya.” Alissa mengangguk dan menggandeng tangan Kana. Merekapun masuk ke kelas. Alhamdulillah Kana sudah berani masuk ke kelas CC tanpa ditemani ortu. Setelah selesai kelas pun Kana keluar dengan gembira sambil bercerita tadi hafalan surat apa. Tabarakallah, semoga kedepannya semakin semangat ya nak ngajinya 😍

On photo: Alissa, Kana, Haikal, Talita waktu main di Kagamiyama Koen saat natsuyasumi 2020. 


Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️ ⭐️


#harike-7 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Wednesday, 9 September 2020

Baikin no ohanashi

 Alhamdulillah, sekarang Kana sudah mahir cuci tangan dengan benar. Bukan mama yang ngajarin sih, tapi sensei di hoikuen 😬 Sebenernya bukan karena corona tapi memang kurikulum hoikuen sejak Kana masuk kelas Usagi tahun lalu. Dengan adanya pandemik ini, cuci tangan yang benar jadi lebih digalakkan. Arigatou sensei.

Meski sudah cuci tangan dan bersiap makan, tapi on the way to eat food pasti ada aja yang dipegang. Entah pintu, entah mainan, atau barang-barang lain yang tidak bisa kita pastikan bebas kuman/virus. Jadinya mama harus selalu wanti-wanti agar jangan dipegang. Kalau di rumah sih gak terlalu was was, tapi kalo lagi di luar misalnya di bus atau kereta kan jadi ngeri. Apalagi Kana suka pegang-pegang muka dan masukin tangan ke dalam mulut 😓 mama jadi histeris 😂

Salah satu usaha yang mama lakukan adalah memberi pengertian pada Kana dengan membaca buku. Karena Kana tipe nya visual jadi dengan melihat gambar-gambar berwarna jadi lebih mudah dipahami dan diingat. Salah satu contohnya adalah buku ばいきんのおはなし(Baikin no ohanashi atau berbicara tentang kuman) yang didesain khusus untuk anak-anak. Isinya sederhana dan mudah dipahami dengan gambar.





Alhamdulillah Kana suka sekali dengan buku ini. Kami sering membaca buku ini bersama agar Kana paham. Sering kali kana buka-buka sendiri buku ini dan mulai bercerita sendiri. “Kuman bikin orang sakit.”, atau “Kalau mau makan cuci tangan dulu ya.”, atau “Kalo bersin tutup mulutnya.” atau “ini virus korona, ini kuman.” dll. 

Tapi yang namanya anak kecil kalau lagi main ada aja lupanya. Suka tiba2 pegang muka atau mulut tanpa disadari. Setelah Kana paham isi buku itu, kami jadi lebih mudah mengingatkannya. 

Barakallah ya Kana chan. Semoga kita semua selalu dilindungi Allah dari virus corona dan penyakit-penyakit berbahaya. Aamiin YRA


Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️


#harike-6 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Tuesday, 8 September 2020

Mama pergi ke Osaka dulu yaa

 Hari ini mama harus ke Osaka untuk tes SKB. Karena masih masa pandemik jadi kita putuskan hanya mama yang pergi. Kana dan Abi tetap di Hiroshima. Mama pergi hanya 1 hari saja, alias PP dengan naik shinkansen.

Rencana dan persiapan ini sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya, seperti komunikasi dengan suami. Apa yang perlu mama dan abi siapkan untuk kana sebelum mama berangkat. Mama juga sudah sampaikan ke Kana kalau mama mau ke Osaka, jadi berangkat lebih pagi. Kana tetep masuk hoikuen diantar abi. Nanti malam mama akan pulang ke rumah lagi. Kira-kira begitu penjelasannya. Kana hanya mengangguk, semoga paham.

Pagi hari, setelah shalat subuh, mama menyiapkan sarapan untuk kami sekeluarga. Mama pilih menu simple, yaitu miso tofu jamur. Cuma tinggal masukkan bawang bombay dan tofu yang sudah diiris kecil serta jamur ke dalam air dashi dan shoyu yang telah mendidih. Terakhir masukan pasta miso. Jadi deh. Abi juga bantu untuk goreng telur, ebi (udang) furai dan ika (cumi) furai. Ebi furai dan ika furainya frozen, jadi praktis tinggal goreng. Miso tofunya cukup buat kami makan sampai makan malam. Abi juga akan membelikan nasi biryani favorit kami di resto India buat makan malam, karena mama akan sampai rumah malam. Jadi kana dan abi bisa makan malam duluan sambil tunggu mama pulang.

Ternyata pagi ini kana bangun awal sekali. Biasa nya bangun jam 7, hari ini Kana bangun jam 5.30. Mungkin karena mama mau pergi. Ketika mama siap untuk berangkat, Kana memperhatikan mama. “Mama berangkat sekolah?” Mama jawab,”Mama ke osaka dulu ya. Kana nanti berangkat hoikuen sama abi.” Dia mengangguk. Ketika saya pamit dan mencium Kana, dia bilang ”bye bye mama. Fi amanillah”. Arigatou Kana ❤️ 



Alhamdulillah acara hari ini lancar. Setelah tes selesai, mama langsung pulang lagi ke hiroshima.

Terima kasih Abi dan Kana atas pengertiannya dan supportnya selalu untuk mama.



Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️


#harike-5 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Sunday, 6 September 2020

Belajar Iqra di Children Class Saijo

 Bagi yang punya anak di Jepang, belajar iqra/ TPA bersama-sama di masjid adalah sebuah harapan yang mewah. Karena TPA (taman pendidikan Al-Quran) sangat suliiiit sekali ditemukan. Tidak seperti di Indonesia yang banyak sekali. Kami di Higashi-hiroshima sangat beruntung, karena disini ada program children class (CC) dari HICC atau Masjid Assalam (masjid satu-satunya di Hiroshima prefecture).

Kegiatan CC ini adalah belajar membaca Al-Qur'an mulai dari huruf hijaiyah dan menhafal surat-surat pendek. Alhamdulillah ibu-ibu disini sangat terbantu sekali untuk mengenalkan Islam dan Al-Quran melalui kegiatan CC ini.

Sebenarnya saya sudah mendaftarkan Kana untuk ikut di program ini sejak tahun lalu, namun apadaya si Kana sedang masa-masanya hitomisiri (takut orang asing). Jadi kalau dia bertemu dengan orang2 baru, dia kabur atau bahkan menangis. Tapi anehnya kalau bertemu dengan orang-orang Jepang, dia biasa aja. Hmm... apa karena tiap hari di daycare bergaulnya dengan orang Jepang yak. Saya biarkan saja keadaan seperti itu sampai Kana siap. Saya dan suami juga memikirkan strategi bagaimana caranya agar Kana mau bergabung di kelas CC. Pertama-tama, kami akan dekatkan dulu kana dengan teman-teman yang ikut CC juga. Alhamdulillah, anak teman kami ada yang sudah kenal dengan Kana, dan beberapa kali kami playdate bersama. Kana terlihat sangat bahagia bermain dengan anak-anak teman kami ini (Haikal dan Alissa).

Akhirnya Bulan ini saya daftarkan lagi Kana di kelas CC ini. Karena masih masa pandemi covid, maka kelas dibagi 2 sesi agar ruangan tidak terlalu crowded. Saya pesankan ke guru yang mengajar agar Kana disamakan sesinya dengan Haikal dan Alissa agar Kana merasa percaya diri dan nyaman untuk masuk kelas. Di rumah juga sudah saya sounding ke Kana kalau kita akan berangkat mengaji di kelas yang sama dengan Haikal dan Alissa. Alhamdulillah, Kana bersemangat untuk pergi mengaji.

Setelah sampai ke ruangan CC, Kana tidak bisa lepas dari saya, sehingga saya ikut menemaninya ke dalam kelas. Namun, lama kelamaan Kana bisa berbaur dengan teman-teman di dalam kelas terutama dengan kebersamaannya dengan Haikal dan Alissa. Bahkan setelah kelas usaipun dia tidak mau langsung pulang ke rumah. Ingin bermain dulu sama teman-teman, katanya. 

Alhamdulillah ada kemajuan. Tinggal memikirkan bagaimana caranya agar Kana mau masuk sendiri ke kelas tanpa ditemani saya atau suami.




Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️


#harike-4 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia


Saturday, 5 September 2020

Sakana gohan

 Kami sekeluarga sangat suka makan sushi. Paling tidak setiap dua minggu sekali kami mengisi family time dengan bermain di playground Kagamiyama Koen dan dilanjutkan makan siang di restoran sushi (Hamazushi). Sushi favorit kana adalah ebifurai sushi, natto sushi, dan telur ikan salmon. Sedangkan saya dan suami suka semua jenis sushi (kecuali yang topingnya daging).

Selain sushi, kami juga selalu order sashimi salmon. Lezaaatnyaaaa... sampai ke hati :D

Sebenarnya saya selalu tawarkan Kana juga, tapi dia tidak mau menyentuh daging salmon yang berwarna agak orange menggoda. Padahal salmon mentah ini baik sekali buat perkembangan otak anak juga kesehatan jantung.

-----

Minggu lalu saya dan kana sempat berbelanja ke Youme town (supermarket). Ketika kami mampir di etalase bagian ikan, kana berdiri lamaaa sekali sambil memperhatikan layar kecil di atas etalase. Di layar tersebut, ada video tentang ikan. Mungkin ini salah satu promosi supaya orang (terutama anak-anak) suka makan ikan. Kana lalu berkata," mamaaaa sakana gohan. Kana mau sakana gohan (sakana = ikan, gohan = nasi)." Saya kemudian menunjuk ikan blue fin yang ada di keranjang belanjaan saya. "ini mama udah beli ikan, nanti kita masak ya di rumah." Kana mengannguk, "iya mah."

Ternyata benar saja, sampai rumah saya goreng ikan tersebut dan Kana lahap memakan ikan goreng sama nasi. "Mama ini Kana makan sakana gohan." kata dia.

Video sakana gohan bisa dilihat disini: https://www.youtube.com/watch?v=pjSDiXynKU4

-----

Saya jadi teringat "Sakana gohan" itu. Jadi saya coba tawarkan lagi sashimi pada Kana, "Kana mau salmon nggak? enak lhooo ini kan kayak sakana gohan." Kana langsung antusis, "Kana mauuuuu salmon." dan akhirnya hap hap, seporsi sashimi habis dilahapnya. Setelah itu kami memesan sushi dengan toping salmon mentah. Daaan... habis juga dimakannya. Alhamdulillah..

Selamat nak, sekarang kamu sudah resmi masuk grup penggemar salmon mentah nan bergizi, bersama mama dan abi.


Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️

#harike-3 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia


Friday, 4 September 2020

"Kalau makan pakai tangan kanan yaaa"

Selama ini kami perhatikan, Kana lebih suka menggunakan tangan kirinya untuk beraktivitas, daripada tangan kanannya. Kalau memang dia kidal, sebenarnya saya nggak masalah sih. Tapi yang penting makan itu harus pakai tangan kanan. Karena di dalam Islam itu tangan kanan dan kiri berbeda perannya.

Sayangnya saya tidak bisa mengingatkan setiap saat, karena saat saya bekerja, Kana saya titipkan ke hoikuen (daycare). Jadi untuk makan dan cemilan seharian disiapkan di hoikuen. Senseinya pun tidak masalah dengan tangan yang mana Kana makan. Karena bagi orang Jepang tidak ada aturan untuk makan harus pakai tangan kanan.

Beberapa kali saya dan suami ingatkan Kana, misalnya ketika dia makan pakai tangan kiri, "Kana, makan pakai tangan mana ya?" Dia segera memindahkan makanannya ke tangan kanan, "tangan kanan...". Sebenernya dia sudah tahu kalau makan pakai tangan kanan, hanya saja sering lupa. Refleks saja makan pakai tangan kiri. Saya dan suami sering mengingatkan berulang-ulang, "Tangan kanan itu untuk makan, tangan kiri itu untuk cebok." 

Malam ini kebetulan di rumah ada cemilah favorit dia, kerupuk udang, yang dibeli di daiso. Langsung saja dia menyambar saat saya keluarkan cemilannya dari lemari. "Mama arigatou" katanya senang sambil bersiap melahap cemilan. Tiba-tiba dia berkata, "kalau makan pakai tangan kanan yaaa"

Alhamdulillah kali ini dia ingat kalau makan pakai tangan kanan. Semoga kedepan terbiasa tanpa lupa ya nak, makan pakai tangan kanan. Barakallah.


Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️

#harike-2 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Thursday, 3 September 2020

Akhirnya Kana mau pakai b*tadine

Baru saja mama sampai rumah, Kana (3 yo) langsung nunjukkin tangannya yang luka. 

Kana: Mama, tangan Kana nih itaii (sakit)

Mama: Lah kenapa itu?

Kana: Jatoh di cekolah

Mama: Obatin ya pake b*tadin

Kana: Dame yo.. (nggak boleh)

Hmm, Kana emang selalu jerit2 kalo misalnya luka diobatin pake b*tadin. Mama mesti puter akal nih supaya Kana mau diobatin tangannya. 

Kana kayaknya tipe visual deh, jadi jelasin pake gambar lbh baik kayaknya. Jadilah mama gambar ilustrasi tangannya yang luka sambil diceritain.

                                        

Mama: Kana, tangan yang luka itu ada kumannya lho makanya warnanya merah. Itu mesti dibersihin kumannya.

Kana: oo (sambil mikir)

Mama: bersihin pake b*tadin biar kumannya lari nih kayak gambar mama. Mau gak?

Kana: Mauuu

Trus mama olesin deh pke kapas yg udah ditetesin b*tadin. Awalnya si Kana agak cemas. Tapi pas terbukti nggak sakit, dia jadi lega. 


 “Tangan Kana, kumannya sudah hilang deh, yeeee....” sambil teriak gembira. Gambar mama (yang nggak bagus :D atau seadanya) itupun diperhatiin terus sama dia.

Alhamdulillah berhasil

Bintangku hari ini ⭐️⭐️⭐️⭐️

#harike-1 #tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia


Sunday, 30 August 2020

Pra Bunsay : Aliran Rasa

Berkelana di Pulau Cahaya membuat saya merenungi lagi makna ibu professional menurut saya. Tentang apa yang ada dan yang ingin dicapai. Tentang jati diri ini beserta visi misi kehidupan yang pernah dirumuskan, saya diminta sekali lagi menyelami diri ini. Apakah ada misi hidup yang berubah seiring dengan perjalanan. Tentang apa yang ingin dicapai dan ilmu apa yang ingin dipelajari. Apakah ada persamaan nilai-nilai diri dengan value yang ditawarkan IIP. Sekali lagi, sebelum melangkah ke Bunda Sayang, saya berkali-kali bertanya-tanya apakah perlu saya melangkah lebih jauh ke kelas Bunsay, atau cukup sampai di pulau cahaya ini? Tapi semakin saya belajar dari video pembelajaran dari mentor2 IIP di pulau cahaya, saya merasa tercerahkan dan Insyaa Allah akan terus berkelana bersama IIP di kelas selanjutnya. Bismillah..



Tuesday, 25 August 2020

Pra Bunsay : Diving #4

Wahana terakhir pulau cahaya adalah menyelaaaaam... yes diving!

Disini kita diminta menyelam untuk mengenali diri dan kesamaan kita dengan IIP.

Sebenernya deadline hari minggu lalu, tapi saya bener-bener lupa. Karena pada dasarnya saya jaraaaang buka facebook. Today is last chance.

Sebelum saya bergabung di Matrikulasi batch 6 IIP, pemikiran saya tentang menjadi seorang ibu masih sangatlah minim. Saya menikah tahun 2014, beberapa bulan setalah menikah, saya harus lanjut studi S3 di Jepang dan suami saya ikut bekerja di Jepang. Kehidupan kami saat itu cukup seru dan bahagia, sehingga saya belum berpikir untuk menjadi seorang ibu, meski terkadang melihat teman yang punya bayi jadi pengen juga punya bayi. Qadarullah, di tahun ke -2 PhD saya, Allah menitipkan amanah pada kami, lahirnya putri pertama kami. Saat itu riset saya sedang sibuk-sibuknya sehingga anak kami kami masukkan daycare (Hoikuen). Perasaan saya saat itu campur aduk sih, di satu sisi merasa sedih karena tidak bisa merawat anak full time. Kadang ada rasa bersalah juga pada anak. Sehingga saya berfikir, apakah mungkin menjadi ibu dengan bahagia yang disaat yang sama juga harus melakukan riset dan beberapa tugas lainnya. Saya masih menerka-nerka bagaimana caranya dan apasaja yang harus saya improve dari diri saya.

Bergabung dengan Matrikulasi batch 6 IIP telah membuka pemikiran dan menambah pengetahuan saya tentang 'How to be a professional' sebagai seorang Ibu, Istri, dan peran-peran lainnya. Bertemu dengan banyak ibu yang luar biasa, yang sama-sama satu frekuensi untuk belajar dan memperbaiki diri adalah hal luar biasa yang saya temukan. Gambaran saya tentang seorang ibu professional sedikit-demi sedikit telah terbentuk. Seorang ibu haruslah terus belajar, karena ia adalah guru pertama untuk anak-anaknya, supporter pertama untuk suaminya, juga harus memberikan kebermanfaatan untuk lingkungannya. Keluarga yang dibangun harus memiliki visi misi yang terarah dan terukur, dimana potensi seluruh anggota keluarga bisa termanfaatkan untuk bisa mendapatkan tujuan yang mulia dengan perencanaan bersama.

Kesamaan saya dengan IIP adalah sama-sama ingin terus belajar dan berproses menjadi lebih baik. Menyerap hal-hal yang baik agar bisa disebarkan lagi, bersama-sama berbagi kebaikan dan kebermanfaatan, optimis dan suka belajar hal-hal yang baru untuk menggapai kemuliaa,

Bismillah, semoga istiqomah belajar di kelas Bunsay ini.

Sunday, 16 August 2020

Pra Bunsay : Wake Boarding #3

Di wahana ini kita diminta untuk menuliskan tentang ilmu yang ingin dipelajari, ditingkatkan, dilatih, serta ilmu yang dapat dibagikan. Kemudian temukan tantangan yang mungkin akan dihadapi dan cara mengatasinya.

Kalau ditanya mau belajar apalagi? jawaban saya: banyaaak. Ini terkait dengan peran saya yang bukan cuma satu sih. Setiap wanita itu punya multiperan kan?

Saya akan mengelompokkannya per-peran.

Bismillah..

1. Sebagai Individu

Ilmu yang ingin dipelajari:

  • Belajar berkebun dan hidroponik
  • Membuat desain pattern untuk hijab
  • Bisnis berkah cinta lingkungan
  • Belajar home decor

Ilmu yang ingin ditingkatkan:

  • Belajar Tahsin & Tahfizh
  • Belajar baking
  • Belajar setir mobil (ini sudah lupa karena selama di Jepang nggak pernah nyetir lagi).
  • Belajar membuat pola dan menjahit (ini juga udah lupa. Dulu pernah kursus padahal, hiks)

Ilmu yang ingin di-sharing:

  • Semua ilmu yang dipelajari dan yang ingin ditingkatkan


2. Sebagai Istri dan Ibu

Ilmu yang ingin dipelajari:

  • Parenting: Mendidik anak sesuai fitrahnya
  • Ilmu montessori
  • Ilmu finansial keluarga muslim
  • Membuat Cake yang halal, lezat, dan sehat
  • dll

Ilmu yang ingin ditingkatkan:

  • Tarbiyatul aulad (ini mesti terus dipelajari dan ditingkatkan)
  • Memasak makanan halal, lezat, dan bergizi
  • Belajar Al-qur'an bersama keluarga

Ilmu yang ingin di-sharing:

  • Semua ilmu yang dipelajari dan yang ingin ditingkatkan


3. Sebagai professional

Ilmu yang ingin dipelajari:

  • Desain VLSI
  • Desain & Simulasi sirkuit LT-Spice

Ilmu yang ingin ditingkatkan:

  • Fabrikasi nanodevice dan MEMS
  • Menulis paper/ jurnal ilmiah

Ilmu yang ingin di-sharing:

  • Sains yang aplikatif untuk masyarakat.
  • Bimbel untuk pelajar.


4. Sebagai bagian dari masyarakat

Ilmu yang ingin dipelajari:

  • Zero waste
  • Belajar Mengompos
  • Belajar Memanfaatkan minyak jelantah 
  • Belajar ecobrick

Ilmu yang ingin ditingkatkan:

  • Bisnis untuk komunitas

Ilmu yang ingin di-sharing:

  • Zero waste
  • Belajar Mengompos
  • Belajar Memanfaatkan minyak jelantah 
  • Belajar ecobrick
  • Memasak makanan Jepang (ini belum expert sih, hanya bisa beberapa. Sekarang sedang ditingkatkan).
  • Belajar Membaca Al-qur'an 
Ada beberapa poin yang masih belum tajam, saya akan revisi dan pertajam lagi sambil kegiatan ini berjalan. Tantangannya secara keseluruhan biasanya inkonsistensi (tidak istiqomah), atau patah semangat, dll. Solusinya adalah perlunya support system yang baik. Misalnya mendiskusikan dengan suami dan anak, minta dukungan mereka dan orang tua, dan ikut dalam komunitas terkait.

Sunday, 9 August 2020

Pra Bunsay : Wahana surfing #2

 Kali ini bahasannya tentang Code of Conduct (CoC). Saya tahu CoC ini saat awal matrikulasi. Bedanya, saat matrikulasi kita dijelaskan isi CoC dan wajib mengamalkannya. Di kelas bunsay inipun CoC wajib diterapkan, hanya saja kita mesti bercerita pengalaman berkomunitas terkait dengan CoC komunitas ibu professional.

Menurut Ibu Professional, CoC ini dapat diartikan pedoman cara berperilaku bermartabat, yaitu beberapa  aturan yang dibuat dan dipahami dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama. Jadi CoC ini bisa dikatakan sebagai adab berinteraksi, baik secara online maupun offline. Bagi para penuntut ilmu, adab ini sangat penting. Bahkan ada istilah, adab dulu baru ilmu. Jika ingin ilmu mu berkah, perbaiki adabmu dalam menuntut ilmu.

Pelajaran yang saya dapat selama berlajar dan berkomunitas secara online, terkait CoC, misalnya:

1. Tidak menelan mentah-mentah informasi yang diforward kepada saya.

2. Mesti tabayun atau ‘cek dan ricek’ terkait info tersebut kepada pihak yang berwewenang.

3. Tidak tergesa-gesa untuk memforward/ repost informasi tersebut.

4. Meskipun informasinya benar, cobalah dipikir kembali apakah info tersebut layak untuk disebarkan atau tidak, takutnya ada pihak2 yg dirugikan atau tersinggung.

5. Jarimu adalah lidahmu. Apa yang kamu tulis atau posting, semua akan dimintai pertanggungjawabannya.

6. Sebisa mungkin jauhi perdebatan yang tidak esensial.

7. Hindari konflik kepentingan pribadi.

8. Mohon kepada Allah agar selalu dilindungi  dari perbuatan ghibah.



Sunday, 2 August 2020

Pra Bunsay: Istana Pasir #1

Yeeeaayyy... setelah hibenasi bertahun-tahun akhirnya ada alasan buat saya menggunakan blog ini lagi. Kali ini saya mau pakai blog (yang sudah lama menganggur) ini jadi dokumentasi saya di kelas Pra-Bunsay.

Mengenai Bunsay Batch 6 ini, awalnya saya agak ragu juga mau daftar di term ini atau ngga. Setelah tahun lalu selesai matrikulasi, ternyata jeda ke kelas bunsay ini cukup lama. Sekitar setahun lebih! awalnya saya bersemangat untuk ikut kelas Bunsay (yang saya pikir hanya jeda beberapa bulan dari kelas matrikulasi) karena waktu itu saya perkiraan waktunya sangat pas dengan ritme aktivitas riset saya yang belum terlalu sibuk. Namun ternyata perkiraan saya meleset, tenyata kelas Bunsay dimulai di bulan Juli 2020, waktu yang saya rasakan sangat hectic di riset postdoc saya. Karena ini tahun terakhir dan ada beberapa target yang saya harus selesaikan dalam 2 bulan mulai dari sekarang! Sibuk? Jelas, sangat! melebihi sibuknya saat riset di tahun terakhir PhD kemarin.

Sayapun merenung lagi, menimbang kemungkinan-kemungkinan pilihan, mengingat niat awal dulu mengapa bergabung dengan Institut Ibu Profesional. Sempat berdiskusi juga dengan suami. Dan akhirnya saya putuskan untuk ikut kelas Bunsay term ini. Karena jika sibuk menjadi alasan, selamanya saya  tidak akan bisa ikut kelas Bunsay. Jika berlindung dibawah kelemahan diri, selamanya saya tidak akan mulai melangkah untuk maju. Dengan memohon Ridho Allah dan suami, meluruskan niat, dan menggenggam kembali semangat akan cita2 menjadi ibu profesional, akhirnya sayapun mendaftar kelas Bunsay batch 6.

Sebelum mulai kelas Bunsay, ada yang namanya kelas pra-bunsay yang wajib diikuti oleh peserta. Di kelas ini ada 4 wahana, diantaranya: Istana pasir, Surfing, Wake boarding, dan Diving. Saya akan mulai melangkah ke wahana pertama: Istana pasir. Tugasnya adalah mencari makna ibu profesional dan membangun istana pasir (peta diri).

Menurut saya, seorang wanita itu mempunyai multi peran. Selain sebagai hamba Allah, dia adalah sebagai seorang ibu, istri, anak, menantu, saudara, teman, dll beserta dengan tugas dan tanggung jawab di setiap perannya. Makna ibu professional menurut saya adalah wanita selalu bersungguh-sungguh melakukan yang terbaik di setiap amanah dan peran yang dijalankan dengan segenap potensi optimal yang diusahakan. Proses ini juga tentunya akan menjadi sarana belajar secara kontinu untuk meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi. Sehingga segala yang dilakukannya menjadi manfaat untuk orang disekitarnya (tanpa ada yang terabaikan), juga bagi dirinya sendiri. Bertumbuh bersama.

Selanjutnya untuk membuat istana pasir atau peta diri, saya akan menentukan tujuan dahulu, istana seperti apa yang akan saya bangun baru kemudian step-step dan strateginya. Tujuan saya dengan mengikuti Bunsay ini adalah menjadi versi saya yang lebih baik lagi dari sekarang, dengan 3 kata kunci: Bahagia, Bermanfaat, Bermartabat. Langkah dan strateginya adalah:
1. Mereview lagi analisis SWOT diri.
2. Membuat/breakdown target dan apa yang harus dilakukan di setiap peran.
3. Belajar (misalnya melalui kelas Bunsay ini).
4. Membangun support system yang tepat (misalnya suami, anak, dll).
5. Fokus.
6. Berdoa kepada Allah dan minta doa kepada suami dan orang tua.

Semoga saya tetap istiqomah belajar di kelas ini dan semoga menjadi berkah, khususnya buat saya dan keluarga, aamiin.