Sunday 29 January 2012

Yuk Membuat Kamera Sendiri!


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12758271
-Kamera Lubang Jarum-

Bagi penggemar fotografi, alat menjadi tidak terlalu penting. Kecanggihan kamera kadang justru menjadi salah satu kendala untuk mengeksplorasi seni fotografi. Siapa sangka, sebuah foto indah bisa dihasilkjan dari sebuah kaleng.

Kamera lubang jarum menawarkan pemanjaan idealisme yang luar biasa. Sangat pantas jika KLJ digunakan sebagai kendaraan untuk pendidikan dan seni.

KLJ merupakan suatu tantangan yang baru didalam era digital ini walaupun kehadirannya sudah lama ada didunia fotografi, bahkan kamera lubang jarum adalah nenek moyang dari semua jenis macam kamera. Dengan KLJ juga kita dapat berkreasi sesuai dengan imajinasi kita dalam membuat suatu kamera.

~Cara Pembuatan~
1.Gunakan kaleng atau kotak kecil sebagai badan kamera. Kemarin yang digunakan untuk kamera adalah kaleng biskuit.
2.Keseluruhan badan kamera (interior maupun eksteriornya) di cat hitam (biasanya pake cat doff bukan yang glossy) untuk mencegah adanya refleksi cahaya
3.Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi sebagai jalan masuk cahaya (diafragma). Bila lubang terlalu besar, tutup lubang dengan aluminium, lalu lubangi aluminium dengan jarum.
4.Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan, kita dapat mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.
5.Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto (biasanya memakai lakban hitam dengan sisi yang lengket ada diluar)
6.Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih karena lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan jika menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya jika dibandingkan dengan film.
7.Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)

Note:
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.

Tuesday 24 January 2012

Habibie, Garuda, N250 - Terima Kasih

Rating:★★★★★
Category:Other
...nangis baca ini >.<

KUNJUNGAN BAPAK BJ HABIBIE ke Kantor Manajemen Garuda Indonesia Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta
(12 Januari 2012)

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya( ?), Adri Subono, juragan Java Musikindo. Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.

Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap. Sebagai "balasan" pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!). Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?

Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung. Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250. N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan.... ......... .....

Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
"Dik, anda tahu........ ......saya ini lulus SMA tahun 1954!" beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata "Dik" kemudian secara lancar beliau melanjutkan. ......... .......

"Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu Sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur....
.....Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan 'how to build commercial aircraft' bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja
program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan 'teknologi' berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusaha an strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik,........ ....anda semua lihat sendiri..... ......... N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami 'Dutch Roll' (istilah penerbangan untuk pesawat yang 'oleng') berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun ke depan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi 'Fly by Wire' bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.

Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri 'apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?' Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu........ ........di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia... ......... .
Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa....... .........
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua....... ......... ....?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.
Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!"

Pak Habibie menghela nafas....... ......... .......

Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas; Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 aKan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan "track ball atau touch pad" sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.
Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama..... ......... ... N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu......... bahkan hingga kini.

Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir....... ......kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320. Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya. ......... ......... .
"Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia".

"Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten*
C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejeni *
D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi
dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!* Itu saja!"

Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb: "Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik......... ....organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik......... ......... "

Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ............ ......... ......
"Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya.......... ..saya mau kasih informasi... ........ Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu......... ......... ......"

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.... .........
......... .......seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang. Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan. ......... ......... .....
"Dik, kalian tau......... ........2 minggu setelah ditinggalkan ibu......... ...suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun....... .. Ainun ............
..... Ainun ............ ..saya mencari ibu di semua sudut rumah. Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat 'Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini......
........' mereka bilang 'Kita (para dokter) harus tolong Habibie'. Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat
mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!
2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus
berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi
obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus....... ........
3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai
Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga...... ......... ......... ...."

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa Mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie
seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ............ ......... . ia melanjutkan pembicaraannya;

"Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun....... .......dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia... ......... .
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat.......
...... saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih Sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan.
Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia"

Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung Mata........ ......... ......... ....
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
"Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa
kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya
menyetujui.. ......... ......... .
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing). Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu........ ....semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat. Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain. Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif.. ......... ........"

(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia
namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).

Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda
Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan
tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun
rekaman apapun.



Jakarta, 12 Januari 2012
Salam,
Capt. Novianto Herupratomo


------------
Sumber :
http://hilmanmuchsin.blogspot. com/2012/ 01/kunjungan- bapak-bj- habibie-kantor. html
------------ --
BJ Habibie adalah orang yang fokus. Mengerti sekali apa, ke mana, bagaimana. Beliau adalah salah satu suri taualdan bagi kita, bangsa, dan negara. Beliau adalah asset, begitu juga dengan kita. Jadi, jangan sia-siakan beliau dan kita. Selama beliau dan kita masih hidup, AYO BANGKIT PENUH SEMANGAT!

Monday 23 January 2012

Step One - Class D

It's been three weeks since these was taken...

This morning, one of classmates called me. my mind flew to the time when we studied in step one class (one of speaking class in Daffodils).

we studied...
we spoke...
we sang some songs...
we made chit-chat...

we had efforts to get a self confidence in spoken english,
we talked about our dreams,
we discussed about matter,
we have been catching the rainbow,

we spend our time together at the side of field,
we did study club while ate 'ketan susu',
we did something crazy with our ideas,
we felt comfort one another,

we are different but we are united
Luv you and miss you friends...
Hope we do reunion in better ours...



Note: not included in these picts --> azzam, sukma, nie, oi, lukman, rizky, nur, mai... and some (because you rarely presented guys!)

Nafsu itu sangat lemah. Nafsu tidak akan mampu memaksa seseorang melakukan dosa. Jika seseorang terjerumus dosa, itu bukan karena dahsyatnya nafsu, tetapi karena lemahnya iman. Jadi, jalan satu-satunya untuk mengendalikan nafsu adalah kuatkan iman.

Friday 20 January 2012

OCW Consortium - OpenCourseWare Websites

http://www.ocwconsortium.org/en/courses/ocwsites/ocwsites/country
Belajar/kuliah dari berbagai universitas ternama di seluruh penjuru dunia. Universitas Tokyo, MIT, Nottingham, TU Delft, Korea University and many more...

Thanks Ega (/ayyeshakn.multiply.com) for the information ^___^

Tuesday 17 January 2012

Welcome to Jakarta (again)


Pengembaraan setahun ini akhirnya (harus) berakhir. Meski sebenarnya ingin lebih lama di Pare, tapi...
Tidak seperti saat berangkat, pulang kali ini saya tidak sendiri tapi ditemani dua sahabat saya; Asti dan Ijma (baca: Jaim). Kebetulan mereka diterima kerja di sebuah BUMN di Jakarta, dan harus segera masuk kerja pada hari kamis pekan ini (awalnya). Sedangkan saya, waktu cuti saya seharusnya berakhir pada Jumat pekan lalu, tapi masih banyak yang harus saya pelajari di Pare... jadi saya *nekat* tetep stay in Pare :D

Kelas IELTS yang saya ambil baru akan berakhir pada akhir pekan ini. Saya sendiri baru belajar writting, listening, dan reading (3 dari 4 skills IELTS). Kalau kata teacher IELTS saya, "orang yang ngambil IELTS itu speakingnya pasti udah bagus." huufff... gitu yaa....
Khusus skill reading, teacher saya (Mr. Eddy) mengajari secara khusus di hari ini - terakhir saya berada di Pare. Thanks sir... hmm, masih banyak yang harus saya pelajari ternyata. Saya masih harus belajar otodidak di Jakarta.

Rasanya saya tidak siap untuk pulang hari ini...
terlalu sayang untuk meninggalkan Pare dengan segala aktivtasnya...
terlalu berharga pelajaran-pelajaran yang saya tinggalkan...
sama seperti yang dirasakan beberapa teman...
.....
ditambah lagi essay yang saya buat belum finishing, baru 90%. Juga masih ada beberapa hal yang ingin saya diskusikan dengan teacher writting saya yang sangat baik...
meski tidak siap tapi keputusan untuk meninggalkan Pare hari ini sudah bulat.
Karena kami harus melanjutkan hidup... *lebay mode on*

Kami berangkat dari Kediri (rumah Asti) dengan dilepas oleh keluarga Asti yang selama ini sangat baik kepada saya dan teman-teman. Tentu saja kami dibekali makanan yang sangat lezat, yang dimasak khusus oleh ibunya Asti. Subhanallah... semoga suatu saat saya dapat membalas kebaikan mereka.

Dengan menaiki elf, dan bawaan yang seabrek banyaknya, akhirnya kami sampai di stasiun Jombang sesaat sebelum Kereta Bangunkarta berangkat. Segera kami mengikuti Jaim menuju gerbong yang telah kami pesan *maklum yang pesan tiket Jaim. Saya dan Asti tidak tahu di gerbong mana tempat duduk kami*. Lega juga setelah sampai di kursi yang telah ditentukan... kereta executive ini memang nyaman banget. No wonder semaleman perjalanan kami tidur nyenyak *mungkin juga karena lelah*.

Saya terbangun saat subuh, saat kereta memasuki Bekasi *kalau tidak salah*. Sedih juga sih menyadari sudah sampai di Jakarta lagi... akhirnya harus balik lagi di kehidupan Jakarta beserta pernak-perniknya. Pengembaraan ini benar-benar berakhir, bagi saya dan Jaim (we are Tangerangnese). Tapi bagi Asti (Parenese), pengembaraannya baru saja dimulai...
Welcome to Jakarta Asti, semoga betah tinggal di sini ^___^
and... welcome to Jakarta (again) Lia -_-"

Sesampai di Stasiun Pasar Senin (telat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan) kami segera bergegas meninggalkan stasiun, menuju tempat tujuan masing-masing *rumah*. Tapi sebelum berpisah tidak lupa we take our pictures. Dan untuk saya, hari ini saya harus masuk kantor. So, tidak ada waktu banyak untuk bersantai-santai. Terbayang tugas-tugas yang harus saya kerjakan di kantor maupun di lab, ditambah lagi perbaikan essay yang belum selesai... dan utang tulisan tentang Pare di blog ini...
Tetep semangat!


Sunday 8 January 2012

Journey: Bromo - Madakaripura




Jumat-Sabtu, 6-7 Januari 2012

Ini adalah perjalanan terkeren selama saya tinggal di Pare. Bukan hanya mengunjungi Bromo tapi yang terkeren adalah mengunjungi Madakaripura Waterfall. Journey kali ini saya ikut rombongan camp Marvelous.

Tentang Bromo, saya rasa saya tidak perlu cerita banyak. Karena tempat ini cukup famous di kalangan orang Indonesia. Transportasi ke sanapun cukup mudah. Lama perjalanan dari Pare (Kediri) sekitar 6-7 jam. Berangkat pukul 10 malam, sampai di sana pukul 4.30 pagi. Jam-jam segitu, sumpah ini tempat dingin abis. Serasa beku darah ini!

Tentang madakaripura, air terjun ini dikenal sebagai tempat meditasi Patih Majapahit, Gajah Mada dan tempatnya menghabiskan sisa hidupnya. Lokasi wisata ini terletak pada ketinggian 620 M diatas permukaan laut. Track menuju air terjun dari tempat parkir kendaraan lumayan menantang. Sebenernya ada jalan yang sudah dibangun, tapi kebanyakan rusak karena longsor atau pohon tumbang. Jadi kita harus memilih melintasi kali yang lengkap dng batu-batu licinnya. Seru banget! Air yang jatuh dari ketinggian 200 meter itu membuat perasaan yang luar biasa kereeen...! Allahuakbar!

Saya pribadi cukup kesulitan mengabadikannya karena kerasnya tiupan air ke camera (saat itu saya hanya bawa kamera HP SE W20, ngeri juga kalo bawa DSLR). No wonder foto2 disana cuma sedikit. Katanya, saat yang paling tepat untuk mengunjungi air terjun ini adalah sekitar pukul 10.00 - 14.00 karena kita bisa melihat pelangi dari perpaduan matahari dan air disana.

Perjalanan ke Madakaripura dari Bromo sekitar 1 jam. Sayangnya waktu kami tiba di madakaripura sedang gerimis, jadi kami tidak diizinkan berlama-lama di sana oleh Guide. Rawan, katanya.

Selanjutnya.. biar foto yang berbicara :)


Note: foto-foto ini sebagai bentuk pengabadian sebuah momen.
Special thanks to Sisma, Ana, Frida, Elmi, and all of my friend who did the marvelous journey with me ^____^
Luv u all..