Wednesday 29 February 2012

Postcrossing: USA

My first card in this Year (2012).
Two times i got card without ID number. this is the second, card from Seena (USA).



nice card :)
thanks Seena

Sunday 19 February 2012

Doa itu Santun dan Mesra


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya padamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia mendo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada di dalam kebenaran.” (Al-Baqarah:186)


Karena desakan hajat yang memenuhi jiwa, ,keinginan-keinginan yang menghantui angan, kita lalu menjadi hamba pendoa. Hal itu tidak salah, memang kita harus memohon perkara2 besar dan mulia (surga atau pengampunan), krn tidak ada sesuatu pun yang besar bagi-Nya (Shahih Muslim No.4838)

Kita perlu berdoa dan harus terus menerus berdoa, karena doa adalah inti dari ibadah, pengejawantahan dr ketundukan dan kepasrahan tanpa syarat pada-Nya. Justru yang tak pernah memohon apapun pada Allah, maka akan jatuh pada kesombongan.


Doa adalah senjata orang mukmin.
Kita perlu berdoa dan terus menerus berdoa, karena itulah senjata paling ampuh orang2 beriman yang membuat mereka selalu kuat, tegar dan berani..

Layaknya pedang yang tajam (doa), maka perlu etika dan seni untuk menggunakannya. Karena jika kita tidak bisa menggunakannya maka bukan tidak mungkin kalau pedang tersebut justu akan melukai sang pemegang pedang (pendoa).

Kitapun disuguhi banyak ajaran tentang doa, yang katanya harus spesifik, tervisualisasi, dll. Mengenai hal itu, marilah belajar pada hamba-hamba terpilih tentang doa.

Berikut saya tuliskan kembali kultwit #doa dari Ustadz Salim A Fillah.

Hamba agung pertama adalah Musa;
Betapa payah dia berlari dari Mesir hingga Madyan, dikejar pasukan setelah membunuh. Kisah yang diabadikan Surah Al Qashash itu amat indah; bahwa dalam lelah & gelisah Musa tetap tergerak menolong sesama. Ada 2 putri Syu'aib yang tersebab kehormatan diri tak ingin berdesak-desak, menunggu giliran memberi minum ternak. Maka Musa, yang walau perkasa tapi tenaganya tinggal sisa-sisa, menolong kedua gadis mulia itu dengan begitu ksatria. Seusainya, Musa bernaung di tempat yang agak teduh. Para Mufassir menyebutkan; dia begitu lapar & memerlukan makanan. Tapi apakah kemudian Musa berdoa secara detail, spesifik, & divisualisasikan atas apa yang dia hajatkan? Mari kita simak.


Musa berdoa: "Rabbi, inni lima anzalta ilayya min KHAIRIN faqiir.. Duhai Rabbku, sungguh aku terhadap yang Kau turunkan padaku dari antara KEBAIKAN; aku amat faqir, amatlah memerlukan." {QS 28: 24}.
 
Kalimat doa-nya dipilih dengan indah. Musa tidak menyebut hajatnya yang amat jelas; lapar. Musa tak menyebut kebutuhannya yang sangat mendesak; makanan. Dengan amat santun & mesra; dia mohon pada Rabb-nya kebaikan. Dia tahu Allah lebih mengetahui yang terbaik baginya. Maka apa sajakah yang diterima Musa dari Allah atas doa yang tidak detail, tidak spesifik, & tidak tervisualisasi ini? Musa bukan hanya mendapat makan atas laparnya; tapi juga perlindungan, bimbingan, pekerjaan, bahkan kelak istri & kerasulan. Betapa Allah Maha Pemurah. Ddoa hambaNya yang santun & sederhana; dijawab dengan limpahan karunia melampaui hajat utama.


Hamba agung kedua ialah Yunus, 'Alaihis Salam.
Dia marah dan pergi dari kaumnya. Mari kita fahami betapa berat tugas da'wah Yunus di Ninawa. Betapa telah habis sabarnya atas pembangkangan kaumnya. Lalu diapun pergi sembari mengancamkan 'adzab Allah yang sebagaimana terjadi dahulu; pasti turun pada kaum pendurhaka. Tapi dia pergi karena ketaksabarannya sebelum ada perintah Allah. Maka Allah akan mendidiknya untuk sabar dengan cara lain. Kita tahu; ringkasnya, Yunus dibuang ke laut dari atas kapal setelah 3 kali undian muncul namanya; lalu ditelan ikan. Menurut sebagian Mufassir; ikan yang menelannya ditelan ikan lebih besar; jadilah ia gelap, dalam gelap, dalam gelap. Bahkan ikan itu membawanya ke dasar samudera.

Maka terinsyaf Yunus akan khilafnya, lalu menghibalah dia.
Bagaimana doa-nya? Apakah doa-nya detail, spesifik, & tervisualisasi; jika yang paling dihajatkan Yunus saat itu ialah keluar dari perut ikan?

Tapi doa-nya justru; La ilaha illa Anta, subhanaKa, inni kuntu minazh zhalimin; Tiada Ilah sesembahan haq selain Engkau.. Maha Suci Engkau; sungguh aku termasuk orang yang berbuat aniaya." {QS 21: 87}
Indah & mesra; penuh kerendahan hati.
Apa yang diperoleh Yunus dari doa yang amat tidak spesifik, tidak detail, & tidak tervisualisasi ini? Sungguh berlimpah!

Yunus bukan hanya dikeluarkan dari perut ikan. Dia bahkan tak perlu payah berenang karena 'diantar' sampai daratan. Dan bukan sembarang daratan! Ibn Katsir mengetengahkan riwayat; Yunus didamparkan di tanah yang ditumbuhi suatu tanaman. Ketika Yunus memakannya, tanaman itu memulihkan tenaga & kesehatannya setelah sakit & payah berpuluh hari di perut ikan & lautan. Yunus pun bugar, bersemangat dan berjanji pada Allah untuk nanti tak menyerah mendakwahi kaumnya; apapun yang terjadi. Tapi alangkah takjub penuh syukurnya dia; ketika kembali ke Ninawa, seluruh kaumnya justru telah beriman pada Allah. Doa sederhana itu diijabah; bebas dari perut ikan, selamat dari laut ke darat, tanaman pembugar, & berimanlah kaumnya!

Berkata Ibn Taimiyah; "Di antara seagung doa; ialah doa Yunus AS. Padanya terkandung 2 hal; pengagungan keesaan Allah dan pengakuan akan dosa." Sungguh untuk bermesra dengan Allah & dikaruniai nikmat agung; 2 hal dalam doa Yunus ini cukup. Memang demikianlah. Berdoa bukan cara memberi tahu Allah apa yang kita perlukan; sebab Allah Maha Tahu, Maha Bijaksana. Berdoa itu berbincang mesra; agar Allah mengaruniakan yang terbaik untuk kita dengan ilmu & kuasaNya yang sungguh Maha.

Di atas soal 'boleh-tidak boleh'; ada perbincangan tentang Adab kepada Allah SWT; hingga para 'ulama memuji doa Adam AS. Doa dengan kalimat imperatif (mengandung Fi'lul Amr/kata kerja perintah) sesungguhnya tak terlarang; tapi Adam ajarkan Adab.
"Rabbana zhalamna anfusana, wa IN LAM taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.. Duhai Rabb kami, kami telah menganiaya diri sendiri; ANDAI Kau TAK ampuni & sayangi kami; sungguh kami pastilah termasuk orang merugi."

Doa indah itu menghiba; merendah, mengakui lemah, fakir, salah dan bernodanya diri, disertai mengagungkan keesaan Allah.

Sekali lagi; saya (Salim A Fillah) tak hendak mengatakan bahwa doa detail, spesifik dan tervisualisasi itu dilarang. Hanya, kita bicara Adab. Mungkin boleh, -mungkin-; Tapi dari sisi Adab; kita khawatir tak medapati tuntunannya dari insan-insan mulia yang doa-nya diabadikan oleh Al Quran.

Sebagai penutup, mari simak lagi doa seorang ahli ibadah yang detail, spesifik, & tervisualisasi. Ibn 'Athaillah pengisahnya. Seorang 'Abid berdoa mohon pada Allah agar dikaruniai 2 potong roti tiap hari tanpa harus bekerja; sehingga dengannya dia bisa tekun beribadah. Dalam bayangannya, jika tak berpayah kerja mengejar dunia, ibadahnya kan lebih terjaga. Maka Allah mengabulkan doa-nya dengan cara yang tak terduga; ia ditimpa fitnah dahsyat yang membuatnya harus dipenjara.

Allah takdirkan di penjara dia diransum 2 potong roti; pagi & petang. Tanpa bekerja. Diapun luang & lapang beribadah. Tapi apa yang dilakukan si 'Abid? Dia sibuk meratapi nasibnya yang terasa nestapa di penjara; "Mengapa ini terjadi?" Dia tak sadar bahwa masuk penjara adalah jalan ijabah atas doa-nya yang detail, spesifik, & tervisualisasi; 2 roti/hari.

Kalau kata Ustadz Anis Matta, Kalimat2 yg kita gunakan dlm doa memanifestasikan titik paling dalam dr kesadaran ubudiyah kita. Bisakah kita menyerap kekuatan dr kepasrahan??
Karena berdoa mengajarkan kita bgmn menyerap energi dr ketundukan, kekuatan dr kepasrahan, kemuliaan dr penyerahan diri, keberanian dr kekhusyukan..

Mari berdoa dengan santun dan mesra... dari hati terdalam, dari kesadaran ubudiyah kita
Meminjam kata2 Ustadz Salim lagi,

Teruslah berdoa.. hingga bukan hanya isi doanya, tapi doa itu sendiri yang menjadi hajat & nikmatnya menghamba padaNya 

Monday 13 February 2012

Zupa Soup


Description:
sukaaaaa banget sama zupa soup ^___^
selama ini sih kalo pengen, ya beli... tapi melihat oven di rumah nganggur (selalu) jadi kepikiran buat bikin sendiri.

nanya-nanya Bang Google, akhirnya dikasih link ke sini: http://ala-rinarinso.blogspot.com/2010/06/zuppa-soup-ala-rina-rinso.html. lumayan gampang kayaknya :D



Ingredients:
Sup Krim Jamur dan Jagung

Bahan :

2 siung bawang putih, cincang halus
1 buang bawang bombay, iris kasar.
1 kaleng jamur, potong
fillet ayam bagian paha 3 buah ( 3 paha atas dan 3 paha bawah)
2 buah jagung manis, di sisir kemudian direbus
3 sdm terpung terigu
Susu cair (misalnya susu Ultra yg plain)
Kaldu
garam, merica dan sedikit gula.
Margarin dan minyak untuk menumis
Penyedap rasa tanpa MSG (bisa di skip)

Directions:
Cara membuat :

1. Masukkan 1 sdm margarin dan 1 sdm minyak goreng ke dalam penggorengan, panaskan. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum.

2. Setelah harum masukkan potongan ayam, aduk rata hingga ayam berubah warna.

3. Setelah ayam berubah warna masukkan jamur dan jagung.

4. Kemudian masukkan tepung terigu, aduk sampai rata dan matang. Tandanya sudah tidak ada lagi bentuk terigu (warna putih) di penggorengan.

5. Masukkan susu sedikit demi sedikit supaya tidak bergerindil. Jumlah cairan (susu dan kaldu) di sesuaikan dengan selera. Karena tujuanku supaya anak-anak kenyang makan dan bukan minum cairan sup, jadi aku buat krim sup-nya kental dan cenderung tidak berkuah. Tapi kalau membuat krim sup untuk di cocol dengan roti aku pilih krim sup yang berkuah banyak.

6. Setelah semuanya matang tambahkan garam, merica, dan sedikit gula. Apabila mau bisa ditambahkan penyedap rasa. Sup nya sudah siap. Sekarang tinggal di susun dengan puff pastry.

Puff pastry beli jadi di toko bahan kue Titan di jl. Fatmawati.

Caranya seperti di atas. 1 resep sup tadi itu pas untuk 10 buah aluminium foil oval personal. Pas juga dengan jumlah puff pastry yang sudah dipotong ukuran 13 x 13 sebanyak 10 lembar.

Masukkan sup ke dalam aluminium foil, kemudian tutup dengan puff pastry. Perekat bisa pake telur.

Kemudian panggang dengan suhu 180 derajat selama 15-20 menit.


Kalau sudah matang hasinya kira-kira seperti di atas itu.
Barisan yang dekat dengan tembok puff pastry-nya kurang mengembang karena panas oven tidak rata. Bagian itu kurang mendapatkan panas. Sedangkan barisan yang jauh dari tembok mengembang dengan cantik puff pastry-nya karena suhu oven pas.

Selamat memasak.

Monday 6 February 2012

[Fotografi] Teknik Refleksi Pada Embun


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12809433
Siapapun bisa menyebut dirinya seorang fotografer di era hi-tech kamera DSLR dengan semua mode shot-canggih dan lensa. Tetapi masih ada beberapa bidang fotografi yang memerlukan pengetahuan untuk sebagian orang selain dari sisi kamera yang dipakai. seperti mengambil gambar dari tetesan air untuk menangkap adegan di belakang embun ke dalamnya. Ini salah satu seni paling sulit untuk dikuasai dalam fotografi tapi anda yang ingin mencoba Fotografi Refleksi air, inilah teknik yang mudah dan cepat.

Fokus susun adalah teknik yang sangat berguna untuk meningkatkan ketajaman saat di lapangan untuk mempertahankan tingkat menarik dari latar belakang yang blur. Fokus susun menciptakan dasar yang kuat untuk aspek teknis susun. Berbekal pengetahuan ini, kita dapat menjelajahi sebuah metode untuk memotret bunga melalui tetesan embun yang di biaskan.

Alat-alat yang diperlukan untuk membuat foto-foto ini:

kamera
lensa makro
Flash (sebaiknya off-kamera)
Tikar (opsional, tetapi dianjurkan!)
Daisy kecil, jenis bunga dengan diameter sekitar 2-3cm
Embun pagi di rumput Anda

Teknik:

1. Set flash E-TTL dan Flash Kompensasi Eksposur ke posisi normal (+1 FEC dengan 430ex). Jumlah refleksi yang Anda akan dapatkan dalam tetes embun dengan banyak bervariasi, tetapi mereka cenderung sedikit dengan bunga berwarna berukuran kecil, mungkin karena bunga kecil kurang mengambil kekuatan flash untuk tergekspos.

2. Hati-hati mengatur tikar di atas tanah dan berlutut di atasnya untuk menemukan sebuah titik embun yang menarik (sebaiknya lebih kecil dari 2mm) atau sekelompok embun.

3. Hati-hati menempatkan bunga sekitar 2cm dibelakang embun dalam posisi vertikal dan kemudian menemukan embun di jendela bidik. (Jika Anda perlu untuk memindahkan bunga, ingat: gambar dibiaskan adalah yang terbalik jika dilihat melalui embun.)

4. Pegang kamera di tangan Anda sebagai serendah yang Anda bisa. Ambil beberapa gambar sambil bergerak maju sedikit sampai Anda telah memotret seluruh rentang fokus yang berisi semua embun itu sendiri dan gambar masing-masing dibiaskan. Pastikan Anda tetap FOV yang sama diseluruh tembakan dan tidak memutar kamera saat mengambil foto.

5. Fokus susun, fokus susun dapat digunakan untuk meningkatkan ketajaman yang tersedia dilapangan menggunakan CombineZM. Anda mungkin ingin melakukan ini di mana Anda tidak bisa mendapatkan DOF yang diperlukan, tidak peduli apa aperture yang Anda gunakan, atau di mana Anda menggunakan bukaan yang cukup terbuka untuk meminimalkan pelunakan difraksi tapi masih menginginkan DOF yang signifikan.



NB. Hasil foto-fotonya bisa dilihat pada link di atas.

Academic Joy: Every Researcher has a Story to Tell


http://www.academicjoy.net/index-en.html
This is the place where experts, researchers and graduate students in science, engineering and the humanities around the world converge to tell the unique stories of their life in research in academia and industry. Here, it is about

sharing ideas with others to spread knowledge;
networking with peers around the world;
seeking help when it is necessary;
finding resources and tools for research;
telling your side of the story in innovation.

Academic Joy is an original idea of an academic who realized that behind the achievements of every reseacher there is a hidden story, an inspiring struggle, an emotional journey that should be told to the world. It is the other side of success made of obstacles, insights, failures, persistence and determination against odds.

A well known American inventor Thomas Edison (1847–1931) said in Harper's Monthly (September 1932): "Genius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration". Unfortunately, the part of the story made of so much perspiration, the hidden side of the iceberg, is seldom made public. Academic Joy aims at helping researchers enjoy their time in research by sharing its inspiring moments.

In addition, to help foster a sense of community, Academic Joy invites you to join its team of experts/mentors who will provide advice and guidance to peers, graduate students and young researchers. Conversely, we encourage researchers to submit (see support page) a condensed version of their articles for a brief review, advice and recommendations from anonymous experts before any formal submission to a conference, journal or book project.

Instead of the uncomfortable "publish or perish" pressure prevailing nowdays in research circles, Academic Joy would like to propose to researchers the positive "publish and cherish" idea.