Lagi-lagi Beethoven ^_^ Nonton film ini bikin saya jadi suka musik klasik. Jadi ingin bisa main biola, piano. Ingin juga bisa jadi konduktor kayak Maestro Kang. Ingin nonton langsung nih grup orkestra yang dipimpin Maestro Kang (seandainya bener2 ada...), kalo gak bener-bener ada, inginnya nonton langsung konser Munich Philharmonic Orchaestra (di Jerman kali ya). *banyak banget sih keinginannya...* Tapi bukan saya aja ternyata yang berfikir seperti ini, teman saya Winda juga ternyata punya keinginan yang sama haha, emang klop deh kita :D
Di Lab pun ternyata saya menemukan juga orang yang suka Beethoven virus ini, gak nyangka aja orang kayak Ganes yang jago kempo suka juga film korea kayak gini. trus Puput yang maniak korea, udah pasti dah dia suka film ini. bahkan cerita behind the scene nya pun dia dah hafal hehe...
Ngomong2 tentang beethoven virus, Drama ini disiarkan oleh stasiun TV korea MBC pada tahun 2008. Kalau saya tahunya belum lama ini, karena ditayangkan di sebuah stasiun TV swasta (lupa namanya euy....) tiap jam 7 malam. Walau genre drama ini dikatakan drama romans dan komedi tapi inilah drama yang berusaha mengenalkan musik klasik kepada khalayak umum.
Drama yang berdurasi sebanyak 18 episode ini cukup mendapat hati pemirsa walau pada saat itu persaingan sedang cukup ketat. Drama ini dibintangi oleh Kim Myung Min, Lee Ji Ah dan Jang Geun Seok. Pembuatannya cukup apik sehingga tak heran drama ini menyabet banyak penghargaan. Terutama Kim Myung Min yang berperan sebagai maestro Kang bermain sangat baik di sini. Keren banget malah... Cerita drama yang serupa musik klasik ini juga pernah dibuat di Jepang yang terilhami oleh sebuah komik.
Ringkasan cerita
Drama ini menceritakan seorang maestro, konduktor orkestra kelas dunia bernama Kang Gun Woo alias Maestro Kang, berumur 40 tahun-an. Karena standarnya yang sangat tinggi dan tanpa kompromi dia sampai dijulukin Kang Ma-Ae atau "orkestra killer". ia seorang conductor yang workaholic dan elit yang terkenal punya reputasi sangat buruk. Karena karakter Kang Mae inilah, yang terlalu keras kepala dan punya harga diri tinggi membuatnya tidak bisa menerima orang2 di sekitarnya. Dia selalu berpikir bahwa pendapatnya adalah yang paling benar. Kang Mae terkenal sebagai orang yang akan melakukan apa saja demi mencipakan musik yang terbaik. Sampai-sampai dia berani lho menghentikan konsernya di depan Presiden karena dia merasa anggota Orkestranya membawakan musik tidak perfect! bener-bener dah ni orang...
Nasib kemudian mempertemukannya seorang pemain biola Du Ru Mi. Maestro Kang juga harus menghadapi seorang polisi muda yang bernama sama Kang Gun Woo yang pandai bermain terompet tetapi tidak menyadari bakat jeniusnya dalam bermusik dan conducting.
Du Ru Mi yang bekerja di kantor pemerintah (kalo di Indonesia sebutannya PNS...) adalah koordinator orkestra (music director) yang ingin memperkenalkan musik klasik di kotanya. Du Ru Mi sudah terlanjur bertanggungjawab untuk membuat pagelaran orchestra di kota Seongam namun uang yang rencananya akan digunakan untuk biaya orchestra dicuri orang dan raib. Banyak anggota orchestra yang tidak bersedia ikutan jika pada saat latihan tidak dibayar.
Du Ru Mi lalu mengumpulkan pemain orchestra dari kalangan bukan professional yang bersedia ikut dalam orchestranya. Ada Kang Gun Wo, seorang polisi lalu lintas yang tampan dan sangat piawai bermain terompet, ada Park Hyung Kwon, seorang pegawai swasta yang punya hasrat terpendam ikut orchestra, karena di masa kuliah dan SMU ia pernah juara memainkan Double Bass. Kim Gab Yong, seorang kakek tua peniup Oboe, mantan pemain orchestra yang sudah tidak aktif 15 tahun. Jung Hee Yun, seorang ibu rumah tangga 2 anak yang setia merawat suami. Ia adalah lulusan fakultas seni dan pemain cello, namun setelah berumah tangga sibuk mengurus keluarga dan merawat mertuanya. Para anggota Orchestra yang lolos audisi bukanlah kalangan profesional walau memiliki latar belakang musik. Namun mereka memiliki semangat dan mimpi untuk menjadi “sesuatu“
Anggota orchestra sudah terkumpul. Sekarang masalahnya, adalah siapakah yang menjadi konduktor. Du Ru Mi menghubungi seorang konduktor profesional yag sudah lama meninggalkan Korea. Ia bernama Kang Gun Wo, sama seperti peniup terompet. Konduktor ini ternyata memiliki catatan sosial yang cukup buruk. Selain mengindap perfeksionis yang kronis, Maestro Kang memiliki lidah yang mematikan seperti racun. Setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya mampu mencabik-cabik hati seseorang, sehingga orang bisa meneteskan air mata kepedihan tanpa terasa. pokoknya nih orang sadis banget dah... Akibat kelincahan lidahnya memaki orang, Kang Mae juga tidak pernah bertahan memimpin orchestra lebih dari 6 bulan. Kang Mae seperti momok menakutkan. Ia adalah Bully bagi Orchestra yang dipimpin Du Ru Mi.
Kang Mae tinggal bersama anjingnya Beethoven dan Kang Gun Wo (peniup terompet). Pada saat ini, hubungan Gun Wo dengan Du Ru Mi semakin dekat, Gun Wo jatuh cinta pada Du Ru Mi, namun entah mengapa Du Ru Mi belum bisa membalasnya. Ternyata Du Ru Mi malah jatuh cinta pada Maestro Kang! Aneh banget sih... Mestro Kang yang Arogan, Sombong, Angkuh... waaaa...
Walau sadis, ternyata kehadiran Maestro Kang mampu membuat tim orchestra bisa memahami karya musik klasik dan memainkannya dengan baik. Di satu sisi, bakat Gun Woo dalam hal musik mulai terlihat. Gun Wo bisa mengingta sebuah lagu hanya dalam sekali dengar, berikut kunci-kuncinya. Padahal Gun Wo tidak bisa membaca not.
Dalam membina anak didiknya yang tidak punya latar belakang musik yang memadai, Maestro Kang yang tampan dan selalu sinis sebenarnya sudah tidak tahan. Namun ia merasa ada daya tarik lain di dalamnya, apalagi setelah Du Ru Mi menyatakan bahwa ia menyukai sang guru. Sebuah hal yang belum pernah terjadi dalam kehidupan Kang Mae. Wajar kayaknya orang kayak gitu gak pernah disukai wanita... Namun sang Guru yang tinggi hati, tidak akan mudah mengakui perasaannya, apalagi menunjukkannya. Jaim stadium 4 dah... Ia tetap memperlakukan DU Ru Mi seperti kecoak. Kasihan Du Ru Mi bisa suka sama orang kayak gitu...
Di Episode ke-19, yang isinya adalah “The Making OF Beethoven Virus“ kita akan melihat bagaimana para pemain dan kru bekerja sangat keras untuk menghasilkan sebuah drama yang menyentuh sekaligus digemari. Hampir semua orang yang terlibat di dalamnya benar-benar mempelajari alat musik. Begitu juga Kim Myung Min sang Maestro Kang, yang sengaja belajar menjadi konduktor dari ahlinya. Pokoknya semua berusaha maksimal untuk bisa menjalankan perannya dengan baik. Hasilnya, bisa dilihat sendiri... kereeeenn banget kan?? apalagi Maestro Kang... tadinya saya kira dia tuh Konduktor betulan. Abis gayanya perfect banget... kayak emang udah biasa jadi konduktor...
Sebetulnya ketika pertama kali menonton film ini, saya pikir, film ini akan membosankan. Tapi ternyata drama ini sangat menarik. Membuat penasaran. Memahami musik klasik adalah suatu hal yang menyenangkan. Terlebih dari itu, drama ini ingin menunjukkan kepada penontonya bahwa bekerja keras untuk sebuah mimpi adalah hal yang mutlak. Jangan pernah menyerah. Karena walaupun kita tidak bisa menggapainya, kita sudah memaksimalkan kemampuan kita. Itulah yang terbaik... Dan seperti biasa, Drama Korea selalu menyuguhkan dialog-dialog yang kritis, manis, dan tepat. Ditambah dengan wardrobe dan setting yang serius (Ini selalu menjadi ciri khas drama korea).
Saking bagusnya drama ini dalam tahun 2008, Beethoven Virus berhasil meraup 13 penghargaan, termasuk untuk kategori ”Best TV Actor Kim Myung Min” dalam Penghargaan ke 45 Baeksang Award, ”Best Drama” versi MBC, dan The 3rd Korea Drama Festival: Grand Prize Kim Myung Min (pemeran Maestro Kang)
*Thanks to mba nana and mba tierza*
li, coba cek
ReplyDeletehttp://www.dramacrazy.net/japanese-drama/nodame-cantabile-episode-list/
nodame cantabile juga lucu, cuman ini drama dari Jepang..
Lia pasti suka dehh
oh.. it's all about musical drama, isn't it? ok, i'll go to the link...
ReplyDeleteyup.. u must be fall in love with Chiaki :D
ReplyDeletehe is a conductor wanabe, he perfectionist, really clean, sometimes he wicked...look like maestro Kang Mae :D
hoho.... that's awesome. but Maestro Kang is the coolest man in orchestra world :D
ReplyDelete*hehe teuteup...*