Friday 23 July 2010

Filosofi huruf T

Akhir kerjaan lab pekan ini... keberhasilan yang tertunda, mungkin sampai pekan depan... sepertinya memang harus belajar ilmu di luar kimia.

i have a planning to do my experiment with the device and technique differs from most literature, i will try using constant current for electrophoretic deposition in my experiment. to realize the experiment, i must use constant current power supply... unfortunatelly, we don't have the device :( so, we must make it with ourself... but dont worry, our leader, Mr. Ratno Nuryadi is the excellent researcher in electronics field. He can make design the device. This process has been becoming responsibility of Mr Dian, master student of UI supervised by Mr. Ratno... but reality is not as easy as imagined.

The first, we must check condition the device. hmm... not as easy as that our (i and mr. Dian) imagined. in this case, Mr. Ratno gave us this experiment because he must finish his AFM.

jadi tuh awalnya mau buat constant current. pertama-tama kudu diukur beberapa tegangan set point nya, trus dilihat arus outputnya dan tegangannya berapa. Syaratnya tegangan errornya harus nol. tapi pas set pointnya dirubah dikit V error nya berubah! susah banget jadinya buat dapet beberapa titik set point dengan membuat V error tetap nol. dan yang aneh lg, kenapa justru arusnya berubah, malah tegangan out nya yang tetap?? ini mah namanya constant voltage power supply! sama seperti power supply biasa... bikin kita (without Mr. Ratno) bingung... apalagi saya yang cuma dapet mata kuliah elektronika dasar aja waktu di kampus. ditambah lagi diskusi dengan Mr. Dian yang makin susah nyambung *hiks hiks* soalnya dia kan gak ngerti kimia, saya juga gak ngerti elektronika :(

Ingin banget sebenernya bisa menyelami ilmu elektronika yang ternyata menarik (mau gimana lagi, kebanyakan berkecimpung dengan orang2 teknik elektronika gituh). Jadi inget petuah dari Mr. Ratno (katanya beliau juga dari profesornya yang di Jepang). Begini katanya." dalam menuntut ilmu jangan mengikuti filosofi huruf I yang mendalam hanya pada satu sisi (ilmu), tapi gunakanlah filosofi huruf T. Kita memang harus mendalami bidang kita, tapi kita juga harus belajar mengenai bidang lain atau hal yang berdekatan (atau terkait) dengan penelitian yang kita jalani." Mungkin itulah alasannya beliau menggabungkan zemi (diskusi hasil penelitian mingguan) antara tim DSSC dengan AFM nya... walaupun saya asing dengan elektronika, tapi akhirnya bisa mengerti AFM walau dikit-dikit, dan pada akhirnya mengenai biosensor combine electronic. menarik juga ya ilmu kalau dikombinasikan ^_-

I think it's a good advice for me and our team. So, i decided to receive his advice.i hope i can understand how to make the device, how it works, so that i can find the reason from the side of chemistry process and electronics. keep moving forward ^_^


6 comments:

  1. sebuah kemustahilan bagi sains jika bersandar hanya pada satu bidang ilmu. Karena ilmu Allah saling berkaitan dan tak terbatas.
    Smangat li :)

    ReplyDelete
  2. setuju! mungkin yang diperlukan adalah mempelajari tidak keseluruhan dari semua bidang ilmu tersebut, tetapi beberapa bagian dari bidang ilmu itu yang berkaitan dengan hal yang sedang kita kembangkan...
    SmangKa!

    ReplyDelete
  3. elektronika...butuh banyak eksperimen,banyak belajar,banyak referensi,ga seimbang dikit,meranggas.... :)
    keep tawazun ukh

    ReplyDelete
  4. hmm.. T..T..T
    masih belum berbentuk huruf ilmunya.
    masih titik setitik-titiknya

    ReplyDelete
  5. wakaka... tenang, tenang bisa dirancang kok titik-titiknya.
    mau jadi huruf I atau huruf T, atau juga huruf W ( Winda) atau L (Lia) # apasih?*#

    ReplyDelete