Tuesday, 13 October 2009

Tidak peduli apapun sukumu

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujurat: 13)

Perjalanan hampir 8 bulan ini di tempat yang berbeda memberiku banyak pelajaran... walau bagaimanapun memang harus diakui bahwa dunia kampus yang selama 5 tahun ini membesarkanku sangat berbeda dengan dunia yang kumasuki 8 bulan ini. walau tidak frontal, tapi tetap berbeda. seperti halnya tinggal di lingkungan homogen berbeda dengan lingkungan heterogen.

Masuk ke dunia 'nyata' membuat saya bisa mengenal lebih banyak lagi sifat dan karakter manusia. mulai dari yang biasa-biasa saja, menyebalkan, menyebalkan tingkat tinggi, menyenangkan, dan sangat menyenangkan.... sifat dan karakter tiap orang yang berbeda tentu saja memerlukan penanganan yang berbeda dalam beberapa hal. ehm.. yang pasti kudu tetap bersabar dan tetap menatap semua dengan positif. semua ada porsinya masing-masing... and everything's gonna be ok!

Perbedaan sifat dan karakter manusia bisa juga ditentukan dari ras dan lingkungan orang tersebut tumbuh. orang medan biasanya keras, orang sunda yang cenderung lembut, orang jawa, orang madura, dll pasti punya sifat dan karakter berbeda.. semuanya punya karakter yang unik, yang berpengaruh terhadap pribadi orang tersebut. Tapi bukan berarti orang medan yang keras tuh tidak baik, dan orang sunda yang lembut pasti baik. Semua kembali ke diri tiap orang tersebut. Tidak ada jaminan hanya suku tertentu yang baik. Allah menciptakan setiap suku dengan segala kebaikan dan keburukannya. 

Terkadang cara seseorang mengungkapkan kebaikannya berbeda dengan yang seringkali kita fikirkan. misalnya, awalnya kita berfikir "kenapa sih dia tega bersikap seperti itu?" tapi kemudian kita menemukan jawabannya, "ooh, ternyata karena alasan itu toh... ternyata ini demi kebaikan saya, dia, kamu, dan bla bla bla..." atau "ooh.. emang gitu ya dia orangnya, saya baru tau... tapi baik kok maksudnya..." dan bla bla... pokoknya don't judge a book from the cover... keep positive thinking yaaa...

Perbedaan ras manusia serta perbedaan bahasa mereka memang semata-mata ciptaan Allah. Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna. Dia tidak hanya sekedar menciptakan Nabi Adam 'alaihissalam begitu saja dan selesai, lalu semua dikembalikan kepada hukum alam, seperti yang seringkali kita yakini. Tapi Allah SWT menciptakan Nabi Adam dengan segala keunikannya, lalu juga menciptakan terus manusia baru dengan segala keunikannya, termasuk keunikan ketika Allah menciptakan keberagaman ras dan bangsa manusia yang saling berbeda.
Keunikan yang diciptakan Allah seharusnya tidak membuat kita memandang 'berbeda' kepada suku lain. Kenapa kita harus berburuk sangka atau men-generalisir suatu suku karena ada beberapa orang suku tersebut yang bertindak tidak kau sukai. Bukankah kita satu ukhuwah Islamiyah? padahal Islam telah merajut tali persaudaraan antara sesama pemeluknya tanpa mengenal batas hubungan darah, warna kulit, status sosial, dan batas negara. Dan hal tersebut telah dipraktikkan secara sempurna oleh generasi pertama islam para sahabat Rasulullah. Teringat bagaimana Rasulullah mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor, sungguh indah tak terkira, the real ukhuwah islamiyah... bahkan jika kaum romawi tahu betapa indahnya ukhuwah ini, niscaya mereka akan merebutnya dengan pedang...

Saudaraku seiman, bagaimana bisa membangun sebuah ukhuwah yang indah jika tingkatan ukhuwah yang paling rendah saja (ber-husnudzhon) tidak mampu dilaksanakan?? Mulailah dari titik sulit ini untuk meraih puncak ukhuwah, itsar yang akan menghantarkan kita untuk mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya di akhirat kelak, yang para nabi iri melihatnya. Mendapatkan naungan Allah di hari dimana tak ada naungan selain pertolongan-Nya....

Tak peduli apapun sukumu, berusahalah untuk mengerti dan memahami orang-orang di sekitarmu. Fanatik dengan sukumu tidak akan meninggikan derajatmu tapi tingkatkan takwamu agar kau menjadi yang paling mulia di hadapan-Nya..

 
Lihat segalanya lebih dekat, dan kau bisa menilai lebih bijaksana...


7 comments: