Friday 30 October 2009

Aku tidak akan mengikutimu (tentang Halloween)

hfuuhh.. hari ini ada acara halloween di tempat les.. walau sebenernya Halloween tuh jatuh pada tanggal 31 Oktober.


Tadi malem miss Ret nanyaain lagi ke kita semua (sy dan tmn2 sekelas), mau ikutan atau gak. Tapi sebagian besar dari mereka sepertinya gak tertarik untuk ikutan, karena sereem,katanya.. tapi kalo di kelas anak2 smp dan sma, mereka semangat banget buat ikutan. malah pake briefing dan latihan segala. trus nyiapin kostum segala macem (namanya juga halloween, jadi kostumnya kudu yang serem2..) makanya lagi malem tuh tempat jadi rame banget walau dah lepas dari jam kursus. memang rencananya akan ada pertunjukan drama. trus ada games juga untuk mencari 7 buah "bola naga". jadi tiap kelompok harus berjalan menyusuri kelas2 di lantai 2, 3, dan 4. tiap kelas itu di dedekorasi dengan tema berbeda, kayak rumah tua berhantu, rumah sakit berhantu, dll tentunya plus hantu2nya, semacam pocong, kuntilanak, suster ngesot dll.. yah hantu2 indonesia lha.. oya, di tiap ruangan juga dipasang sound yang mendukung tema ruangan tsb. keren juga. jadi kayak beneran.. dan tentunya gelap2an, jadi makin mencekam suasananya..

Ada beberapa aturan juga yang bisa membuat kelompok tersebut didiskualifikasi. diantaranya menyakiti hantu tsb (hehe,, maklumlah yang jadi "hantu2-an" nya kan guru2 dan staff sono juga. walaupun waktu tahun kemaren katanya ada yang nambah lho jumlah hantunya... hiiyyy!!). Kalo tahun kemaren sih hadiah bagi kelompok yang menang dapet tiket makan dan nonton gratis di mal puri indah.

Saya sendiri gak mengerti apa makna dibalik perayaan Halloween, pas tanya om Google;
Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat.Halloween berasal dari tradisi masyarakat Celtic—yang dulu mendiami Irlandia, Skotlandia, dan daerah sekitarnya—yang percaya kalau pada hari terakhir bulan Oktober, para arwah gentayangan di bumi. Tapi tradisi ini sebenarnya sudah lama. Sekitar abad pertama Masehi, masyarakat Celtic ditaklukkan oleh warga Romawi, yang kemudian menambahkan kebudayaan mereka ke dalam tradisi Halloween. Mereka menambahkan dua festival bernama Feralia, diperuntukkan untuk menghormati mereka yang telah meninggal, dan Pomona, yaitu festival untuk merayakan musim panen, diambil dari nama seorang dewi. Sekitar abad ke-8, gereja Katolik mulai merayakan tanggal 1 November sebagai hari untuk menghormati para santo dan santa yang tidak memiliki hari perayaan khusus. Maka mulailah tradisi bahwa misa yang diadakan pada hari itu disebut Allhallowmas, yang berarti misa kaum suci (red: dalam bahasa Inggris disebut hallow). Malam sebelumnya, tanggal 31 Oktober, lalu disebut All Hallows Eve. Inilah cikal-bakal Halloween. Lalu beranjak memasuki abad ke-18, banyak warga asal Eropa yang berimigrasi ke Amerika. Kebudayaan ini tetap mereka pertahankan, dan bentuk perayaannya terus berkembang sampai sekarang. Bagi anak-anak, Halloween berarti kesempatan untuk memakai kostum dan mendapatkan permen. Bagi orang dewasa, Halloween mungkin merupakan kesempatan untuk berpesta kostum. Simbol Halloween biasanya dekat dengan kematian, keajaiban, dan monster-monster dari dunia mitos. Karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween, misalnya karakter setan dan iblis dalam kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, tukang sihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala. Di Amerika Serikat, simbol Halloween biasanya dekat dengan tokoh dalam film klasik, mulai dari Drakula dan monster Frankenstein. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween yang berwarna ungu, hijau, dan merah.

Halloween juga sebuah perayaan untuk menandai awal musim dingin dan hari pertama Tahun Baru bagi orang kafir kuno dari Kepulauan Inggris. Pada kesempatan ini, mereka meyakini bahwa roh-roh dari dunia lain (seperti jiwa-jiwa orang mati) dapat mengunjungi bumi selama waktu ini dan berkeliaran. Pada saat ini, mereka mengadakan perayaan untuk dewa matahari dan penguasa yang mati. Matahari mengucapkan terima kasih atas hasil panen, dan memberikan dukungan moral untuk menghadapi "pertempuran" dengan musim dingin. Pada zaman kuno, orang-orang kafir membuat pengorbanan hewan dan tanaman untuk menyenangkan para dewa. Mereka juga percaya bahwa pada 31 Oktober penguasa (Tuhan) yang mati mengumpulkan semua jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal pada tahun itu. Jiwa-jiwa setelah kematian, akan tinggal di dalam tubuh binatang, maka pada hari ini tuhan akan mengumumkan bentuk yang seharusnya diterima oleh mereka selama tahun berikutnya.

Keyakinan saya tidak mempercayai itu. Agama saya tidak megajarkan itu. itulah yang membuat saya ogah untuk ikutan Halloween. Hampir semua tradisi Halloween didasarkan dalam budaya pagan kuno, atau dalam budaya kekristenan. Dari sudut pandang Islam, kepercayaan ini sama dengan bentuk penyembahan berhala alias  syirik. Sebagai Muslim, kita seharusnya menghormati dan menjunjung tinggi iman dan keyakinan kita. Bagaimanapun Tuhan kita adalah Allah SWT, selain itu tidak ada. Adalah kesalahan besar ketika kita, anak-anak, atau keluarga kita merayakan sesuatu tanpa tahu latar-belakang dan tujuannya, hanya karena di antara teman-teman kita sudah biasa melakukan. “Ah, kan sudah tradisi!” begitu sering kita dengar. Atau ada lagi yang melakukan karena ketidakmengertian mereka yang sangat parah. “Just for fun aja.” (untuk bersenang-senang).

Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a, dia berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka.”

Memang saya sedang belajar bahasa Inggris, tapi bukan berarti saya harus ikutan budayanya jugakan?? betul gak??

14 comments:

  1. Betul...belajar bhs jepang jg ga harus ikut2an budayanya tho..

    Jd hallowen ntu misa ya..

    ReplyDelete
  2. betul betul betul ... aneh, knp tradisi org luar lebih dikembangkan ...

    ReplyDelete
  3. yah menurut literatur (hidayatullah.com) sih begitu..
    bener kak, belajr bahasa bukan berarti kudu ikut2an budayanya juga, kayak misalnya valentine.. hiiiyyy, ngeri...

    ReplyDelete
  4. iya.. padahal kalo mau juga bulan ini kan sejarahnya sumpah pemuda. kenapa ga itu aja yang di meriahkan, supaya dapet semangatnya lagi...

    ReplyDelete
  5. Di hongkong juga rame tuch perayaan kyak gt. Kmren masuk toko mainan ank2, bnyak yg majang kostum dan tetek bengek ttg hallowen...buat aku gak ngaruh. Nyengir aja kalu liat ank bos sbuk ngurus ttg hallowen :)

    ReplyDelete
  6. hollow-een, ingat Ichigo Kurosaki_Bleach :D

    ReplyDelete
  7. iya, di hongkong pasti meriah bgt perayaan halloweennya, mayoritas disana kan kristen ya.. mudah2an di Indonesia gak kayak gitu.. mending melakukan sesuatu yg lebih berguna ^_^

    ReplyDelete
  8. oh, si dewa kematian yang melindungi orang-orang dari arwah-arwah jahat ya (hollow)... berarti emang halloween berhubungan dengan arwah2 jahat hehe..

    ReplyDelete
  9. hmm...jd qt ga usah ikut2an... ok3... =)

    ReplyDelete
  10. huh.. mafia war juga ikut2an ngerayain Halloween, masa bertempur pake hantu,,,aneh!

    ReplyDelete
  11. hehe.. yang nyiptain mafia war kan orang "sono"
    pantes aja.. :-p
    btw jadi walaupun mafia mereka ttp patuh dan ikutan halloween ya?? *mafia yang aneh..*

    ReplyDelete
  12. huhuhu.. memang aneh banget..>.<
    Geli banget.. pas tau klo senjata yang paling ampuhnya fake vampire teeth, terus senjata pertahanannya zombie.huahahaha
    Biasanya tuh senjatanya tuh semacam machine gun, terus senjata pertahanannya kaya rompi tahan peluru..
    coba deh googling... disana juga iconnya berbau halloween gitu...

    ReplyDelete
  13. waaah.. ntar saingan lagi sama vampire wars.. habis sama2 berbau hantu hehe...

    ReplyDelete