Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
81 tahun yang lalu kata-kata itu terucap, namun terasa tak mudah mempertahankan makna Sumpah Pemuda. Kondisi yang kontradiktif yang menimpa bangsa Indonesia mendorong generasi muda saat ini untuk lebih berjuang mempertahankan Sumpah Pemuda. Pemuda saat ini sudah banyak yang tidak memahami lagi arti pentingnya Sumpah Pemuda, lunturnya nasionalisme diakibatkan oleh dininabobokan oleh materi dan ghazwul fikr. Berbeda dengan ketika perjuangan merebut kemerdekaan, adanya musuh bersama menyatukan suara bangsa Indonesia khususnya pemuda.
Padahal Pemuda, sebagai iron stock memiliki potensi yang tidak dimiliki para pendahulu mereka. pemuda juga memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan, agent of change. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Lalu, melihat realita sosial saat ini, apa yang bisa mereka lakukan? Persaingan global yang semakin panas ditambah pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat ekonomi kita semakin jauh tertinggal. Tayangan televisi yang tidak mendidik justru semakin marak disiarkan. Banyak generasi muda kita yang terjerumus ke dalam lembah kebodohan hanya karena tidak mampu memilah tayangan yang pantas ditonton.
Pepatah arab mengatakan “Subbanul Yaum Arrizalul Ghoddan” Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Pemuda yang baik bukan mengatakan inilah aku bukan inilah Bapakku. Kemandirian pada diri pemuda harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan yang baik. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah saja akan tetapi tanggungjawab orang tua, masyarakat, dan setiap pribadi tentunya, untuk terus meningkatkan potensi diri...
Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Para mahasiswa misalnya, menjadi profesional di bidangnya adalah salah satu cara yang paling efektif. Berkumpul bersama dengan pemuda lain yang memiliki visi searah lalu membentuk sebuah gerakan nonanarkis yang tersusun secara rapih, dan berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hayat hidup bangsa ini. Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu menjalankan fungsi pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak mengalami perpecahan intern. Selain itu, kita butuh integritas akhlak dan kepribadian. Sikap-sikap ini dapat dilatih dengan cara aktif di organisasi seputar kampus atau lingkungan masyarakat. Banyak ilmu yang dapat ditimba di sana. Pendewasaan pikiran, peningkatan daya analisis, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim dapat kita peroleh. Bersyukurlah bagi yang pernah mengenyam pendidikan organisasi semasa hidup di dunia kampus.
Bagi para Profesional, tetaplah berjuang demi Indonesia yang lebih baik. Tanpa terpengaruh hasrat untuk mengeruk keuntungan dengan kepentingan pribadi/golongan. karena tidak hanya akan menjerumuskan bangsa ini dalam jurang kehancuran tetapi juga akhlak dan kepribadian kita.
Singsingkan lengan baju pancangkan asa
Ukirlah hari esok pertiwi jaya
Bergandengan tangan tuk meraih ridho Allah
Buatlah negri ini selalu tersenyum
Bahagia dan Sejahtera dalam cinta-Nya
Tiada lagi resah tiada lagi duka lara
Negeri indah Indonesia
Memanggil namamu
Menyapa nuranimu
Negeri Indah Indonesia
Menanti hadirmu
Rindukan karyamu
(Indonesia memanggil - ShouHar)
Ba'da Upacara Hari Sumpah Pemuda with Menristek baru: Pak Suharna Surapranata
"Semangat Pak! semoga bisa memimpin Riset dan teknologi Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. untuk kemandirian bangsa ini. hingga Indonesia dan para pemudanya menemukan kembali makna dan semangat sumpah pemuda 81 tahun silam"
Bangkitlah negeriku, harapan itu masih ada
Aslmlkm.. Li... dah tanggal 28 neeh... Mau ktemuan kapan????
ReplyDeletewaalaikumsalam,, gak tau nih mba..
ReplyDeletedah dibooking sabtu ahadnya sampe akhir november.. hiks..
Yaah.... Makin kangen deeh...... Klo ketemu Yuli, salamin ya...
ReplyDeleteyaa.. gimana sih, kapan ketemunya mba??
ReplyDeletekita masih termasuk golongan muda itu ga ya? hehehe
ReplyDeletekalo aku mah termasuk ah... :-P
ReplyDeletewong Pak Tif aja masih suka disebut pemuda..
Iya.... aku juga termasuk ah.. Li, ketemuan november aja yuh! Tapi dirimu yang tentuin tanggalnya. kan dirimu yang suiiibukkk banget. Ikut munasharah palestine g besok?
ReplyDeleteemang jadi ada mba munasharoh palestine nya??
ReplyDeleteakhir november mba insya Allah. mudah2an bisa... hiks... aku kangen sama bogor...