Bismillahirrahmanirrahim...
Sebagai pengganti kursus, hari ini Ma'had mengadakan kajian tafsir Quran sekaligus buka shaum bersama. Subhanallah... jadi ingin lancar berbahasa arab, soalnya tafsirnya dibedah dari buku berbahasa arab... berikut cuplikannya, semoga bisa menambah semangat itikaf, semoga bermanfaat ^_^
Ayat 1- Al-Qur'an diturunkan pada malam Al Qadr
Al-Qadr : Keagungan, kemuliaan --> sehingga sifat lailatul Qadr: malam yang memiliki keagungan & kemuliaan yang besar
Lailatul Qadr juga dikenali dengan Lailatul Mubarakah --> “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya(al Qur’an) pada malam yang penuh keberkahan” (QS. Al-Baqarah: 185). Yang dimaksud malam tersebut sudah pastinya di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah yang bermaksud, “Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya al Qur’an.”
Ibnu Abbas berkata: Allah telah menurunkan al Qur’an dalam jumlah yang satu (sekaligus) dari lauhul mahfuz ke baitul ‘Izzah (Langit-langit bumi). Kemudian Al-Quran diturunkan secara beransur-ansur berdasarkan kejadian yang berlaku sepanjang kehidupan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah selama 23 tahun sesuai situasi dan kondisi saat itu.
Maka tidak tepat untuk memperingati tanggal 17 Ramadhan sebagai hari turunnya Al-Quran, itu hanya memperingati sebagian turunnya Al-quran. QS. Al-Anfal: 41 --> bukan untuk membatasi bahwa Al-Quran hanya diturunkan tanggal 17 Ramadhan saja.
Ayat 2 & 3- Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun)
Diriwayatkan daripada Ibnu Abi Hatim dari Mujahid bahwa ada seorang lelaki dari Bani Israil, namanya Syam’un. beliau merupakan seorang pahlawan Islam yang berjuang di jalan Allah selama seribu bulan. Selama perjuangannya seribu bulan, beliau tidak pernah dikalahkan oleh musuhnya.
Ada pula riwayat Ibnu Jarir dari Mujahid juga, mengatakan beliau (lelaki Bani Israil) itu pada malam harinya sentiasa mendirikan ibadah malam sehingga subuh, manakala pada siang harinya berjihad menentang musuh sehinggalah menjelang petang selama seribu bulan. Kereeen... T_T
...jika kita berhasil mendapatkan malam Al Qadr maka kita akan mendapatkan kebaikan yang lebih besar dari 1000 bulan yang dilakukan Syam'un
Sufyan as Thauri berkata, “telah disampaikan kepada aku dari Mujahid bahwa malam al qadr lebih baik daripada seribu bulan (maknanya): amalannya, puasanya, dan mendirikan malamnya adalah lebih baik dari seribu bulan.
Daripada Abi Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendirikan malam Al qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan keampunan dari Allah, diampunkan baginya dosanya yang telah lampau.”
Ayat 4- Malaikat Turun membawa Rahmat dan Berkah
Malaikat-malaikat yang dimaksud ialah malaikat rahmat yang membawa segala rahmat dan keberkahan pada malam itu. Banyaknya malaikat turun menandakan banyaknya keberkahan dan rahmat turun pada malam al qadr. Keadaan ini sama ketika turunnya Malaikat kepada orang yang sedang membaca al Qur’an atau orang yang duduk dalam majlis /halaqah zikr. Mereka melingkungi orang yang berzikir serta melebarkan sayap mereka ke atas orang2 yang menuntut ilmu karena memuliakan penuntut ilmu.
Ar Ruh ialah Malaikat Jibril alaihissalam. Makna “membawa segala urusan” adalah turunnya Malaikat (Jibril, Mikail, Israfil, Izrail) dengan izin Allah untuk membawa segala takdir yg berkaitan dg ajal dan rezeki, dan ketentuan segala perkara yang telah ditetapkan Allah kepada Bani Adam untuk setahun yang akan datang.
Ayat 5- Sejahtera hingga Subuh
Sejahtera di sini adalah Syaitan tidak diizinkan melakukan perkara2 jahat pada malam itu. Kata Qatadah dan Ibnu Zaid , Rasulullah bersabda, “ Salaamun hia” bermaksud baik seluruhnya , tidak ada padanya (malam al qadr) kejahatan hingga terbitnya fajr(Subuh).
Tanda Malam al Qadr
Dari ‘Ubay Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi” [Hadits Riwayat Muslim 762]
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda. “Artinya : Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah”
Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : (Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan” [Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya Hasan]
Allah akan menurunkan malam Al-Qadr di setiap tahun pada umat Rasulullah, sebagai tanda kasih sayang Allah dan Rasulullah kepada kita. Karena Rasulullah menyadari umur umatnya yang sangat pendek dibanding umat-umat terdahulu yang bisa berumur sampai ratusan tahun. Rasulullah khawatir diumur umatnya yang pendek ini apakah cukup untuk mengumpulkan bekal ke akhirat nanti, maka Allah menganugerahkan malam Al-Qadr kepada umat Muhammad SAW... SUBHANALLAH... sehingga kita bisa punya 'tabungan' ibadah selam 83 tahun (1000 bulan). Karena itu sangat merugi jika menyia-nyiakan malam ini, malam kemuliaan, malam penentuan kehidupan kita setahun kedepan...
Lailatul Qadr itu diberikan Allah kepada hamba-Nya yang Ia kehendaki
Get Itikaf, Get Lailatul Qadr... Ayo kejar malam Al-Qadr tahun ini. Karena kita tidak tahu Ramadhan tahun depan masih bisa bernafas atau tidak... meski hati ini sangat berharap untuk bisa merasakan Ramadhan lagi tahun depan bersama orang-orang tercinta.. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang Ia kehendaki untuk menggapai Lailatul Qadr... Amiin
"Lailatul Qadr itu diberikan Allah kepada hamba-Nya yang ia kehendaki"
ReplyDeletesemoga termasuk salah satu di antara mereka yang terpilih
amiin...
ReplyDelete*meng-amin-kan dengan sangat*