Saturday, 24 December 2011

Caving to Goa Surowono


Pagi ini sangat indah
Ditambah lagi karena semua kursus hari ini libur, makin menambah indah hari ini
Karena itu saya dan Wulan memutuskan untuk sarapan di saung pinggir sawah, sambil menikmati ketan susu dan secangkir nutrisari dingin. Saung ini tempat favorit teman-teman sekelas saya di kelas speaking Daffodils. Selain tempatnya dekat dengan Daffodils, pemandangan dari sini sangat indah dan teduh, karena adanya pohon-pohon yang menaungi dan angin semilir yang selalu menghampiri. Pokoknya great banget deh berada di sini

Setelah puas menikmati ketan dan ngobrol-ngobrol, kami tertarik untuk menyusuri jalan sawah ini. Sayang banget soalnya kalau pagi yang indah dan tidak begitu panas ini hanya dihabiskan di dalam camp. Akhirnya kami mengendarai sepeda kami tuk menikmati keindahan sawah, kebun tebu, kebun jagung, juga bayangan gunung nan jauh di sana... and take pictures tentunya *dasar deh orang Jakarta norak banget yak*

After that, tanpa direncanakan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Goa Surowono (caving = menyusuri gua). Ini sebenernya perjalanan yang nekat banget *bukan Lia kalo gak nekat*. Pertama kita gak tau tempat itu dimana, kedua kita gak ada persiapan dan perbekalan, bahkan kami tidak bawa air minum dan perlengkapan gowes, ketiga tempat itu jauh (kata teman yang pernah kesana). Yah.. bayangin aja gimana rasanya mengayuh sepeda selama 35 menit dengan hari yang makin siang dan mentari makin terik, pastinya seru banget

Setelah nanya-nanya pada beberapa orang yang kami temui di jalan, akhirnya kami sampai pada Goa Surowono. Sempet kaget juga awalnya, karena yang ada di pikiran kami, Goa Surowono ini seperti goa yang ada di bukit-bukit... saya gak percaya juga waktu seorang ibu penjaga warung dekat sana bilang, "itu goanya udah deket kok. Itu di belakang rumah itu." katanya sambil menunjuk sebuah rumah yang tidak jauh. Saya spontan bergumam, "masa goa di belakang rumah yak..."

Kami akhirnya tetap mengayuh sepeda hingga ke tempat yang ditunjukkan ibu tersebut, meski sebenernya gak percaya juga sih, hehe...
Tapi ternyata yang dibilang ibu itu benar. Goanya ada di belakang rumah! Untuk masuk, kami hanya bayar 500 rupiah seorang, penitipan sepeda hanya 1000 per orang. Hmm... murah juga ya... ditambah tadi kesini cuma pake sepeda, murah betul deh...

Setelah melihat goa yang dimaksud, saya dan wulan tercengang! Karena ini goa air bawah tanah (dari mata air). So, untuk masuk dan menyusuri goa pasti kami bakal basah-basahan. Padahal kami gak bawa baju ganti... ditambah lagi kami tidak membawa senter di track yang sempit dan gelap *namanya gak niat*. Tapi sayang juga kalau udah jauh-jauh kesini tapi gak masuk ke goa... Tapi melihat seorang bapak dan anak kecil turun untuk menyusuri goa, kami jadi semakin mantap untuk mengikuti ekspedisi ini *ciyee... gaya banget dah*.

Dengan didampingi 2 guide, saya, wulan, dan tiga orang lainnya berjalan menyusuri goa. Saya sudah merelakan semua pakaian saya basah. Padahal saat itu saya mengenakan jaket jeans yang jarang sekali saya pakai (males nyucinya). Tapi yang paling penting adalah mengamankan HP dan dompet kami yang tidak mungkin kami titipkan. Saya memasukkannya ke dalam kantong plastik dan menjaganya agar tetap kering. Oiya, tip untuk guide ini sebesar 1000 rupiah untuk setiap pengunjung.

Dan caving pun dimulai... Air yang tingginya sepinggang saya ini sangat jernih, juga banyak ikan-ikan kecil di dalamnya.

First, masuk ke Goa pertama. Bener-bener gelap! hanya ada secercah cahaya yang berasal dari senter kecil sang guide. kami berjalan beriringan, aku berjalan di belakang wulan. Saya lega karena di belakang saya ada seorang guide. Soalnya tempat ini bener-bener sempit, gelap, basah, dan sunyi! Kami berjalan sangat hati-hati karena *katanya* banyak batu/kerikil tajam. Saya sendiri bersyukur karena memakai sendal gunung setiaku, jadi gak masalah dengan batu-batu tersebut.

Second, memasuki Goa kedua, lebih sempit dari Goa yang pertama. Kami berjalan merunduk, bahkan kadang sangat merunduk karena atap langit goa sangat pendek. Saya bahkan beberapa kali kepentok atap goa. Disamping goa ada semacam ceruk/ruangan yang dulu *konon* digunakan untuk bertapa.

Third, memasuki Goa ketiga. Airnya  deras, tingginya sedada. Bener-bener harus hati-hati. Di goa ini kami berjalan sambil jongkok di lorong super sempit berliku. huff...kok kaya latihan tentara yak? Bismillah.. Alhamdulillah bisa…

Di goa ini banyak jalan bercabang, ini yang bisa bikin orang tersesat (inilah fungsinya guide) karena sebagian ada jalan buntu. Mungkin bukan buntu, tapi tertutup dan sengaja tidak dibuka. Berdasarkan berita yang saya baca, dulu pernah ada sesepuh yang membuka lorong yang tertutup di dalam gua, kemudian ia terserang semacam penyakit. Jadi gak ada lagi yang berani membuka pintu lorong gua yang tertutup. Mungkin kalau di film-film piramida mesir, itu kayak semacam kutukan kali, hehe.... Tipsnya sih, kalau banyak jalan bercabang di dalam gua, ikuti kemana air mengalir saja. Itu kuncinya!!

Masuk Goa ke-4??!! Hmm.. rasanya cukup sampai sini saja. Karena memasuki jalur ke-4 kita harus caving sambil merangkak, atau renang karena atap goa sangat rendah sekali. Ketiga orang yang caving bersama kamipun menyerah tuk melintasi goa ke-4 ini... Mungkin next time bisa dicoba

Sedangkan untuk track Goa 4 menuju Goa 5 dilarang dilewati. Untuk yang satu ini saya tidak tahu alasannya. Saya hanya membacanya di poin pengumuman yang ditempel.

Gua Surowono ini berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang konon merupakan sistem kanal, bagian dari Candi Surowono, yang telah ada sejak jaman Kerajaan Kediri. Ini adalah caving gua air pertama saya. Saya senang sekali bisa melewatinya dengan baik, dan tentunya saya bersyukur kepada Allah karena atas izin-Nya kami bisa kembali dengan selamat... Alhamdulillah..

*next week mudah-mudahan bisa berekspedisi lagi ke tempat-tempat wisata yang unik di sekitar Kediri ini* ---> Sempu Island

Friday, 23 December 2011

Sempoa Class: Berhitung itu menyenangkan

I just finished my scoring 

Untuk kali ini kursusnya gak ada hubungannya dengan bahasa Inggris... kursus sempoa!

Sebenernya waktu saya memutuskan tuk mengembara ke kediri, tidak pernah terpikir tuk ikutan kursus ini. Begitu menginjakkan kaki di desa ini saya melihat berbagai spanduk kursus, salah satunya adalah spanduk Sempoa Cerdas Indonesia (SCI) yang terpasang di pinggir Jalan Asparaga. Entah mengapa tiba-tiba terbersit keinginan tuk daftar di kelas sempoa...

Seiring dengan berjalannya waktu dan berjalannya kelas2 yang saya ambil, saya hanya bisa menyimpan niat itu di dalam hati... rasanya dengan waktu belajar yang sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia... eh, maksudnya padat, tidak mungkin tuk menambah course di sini lagi.
Tapi semua berubah, sejak negara api menyerang! hehe,, bohong banget 
Di hari ke-6, setelah selesai kelas speaking, saya menyempatkan diri gowes sepeda to asparaga. Awalnya hanya berniat nanya2 tentang programnya saja... kebetulan saat itu ada Ki Ipud (Master of Number) pemilik SCI ini. Setelah bicara dengan beliau, akhirnya saya mengubah niat saya menjadi: Mendaftar kursus sempoa. Menurutnya, saya sudah ketinggalan satu minggu untuk kelas baru ini. Maklum semua kelas di Pare dibuka setiap tanggal 10 atau/dan tanggal 25 tiap bulannya. Tapi katanya, "kebetulan Sabtu-Minggu ini akan ada rombongan guru dan pendamping dari Blitar untuk ikut DIKLAT Sempoa aritmatika ini. Jadi mba bisa ikut. Untuk kekurangan materinya, nanti mba bisa ambil di kelas reguler." Bagi saya itu hal yang bagus... setidaknya saya tidak perlu ambil banyak waktu untuk kursus ini 

Mengenai pendaftaran, saya pikir disini sangat murah. Hanya 99 ribu rupiah saja kita sudah bisa belajar sempoa aritmatika dari ahlinya dan mendapat trik menghitung cepat serta mathmagic. Kalau di Jabotabek mungkin harganya bisa 5 - 10 kali lipatnya! Menurut Ki Ipud, ia sudah terjun untuk mentraining ke kampus-kampus sejak tahun 2002. Sekarang pun Departemen Agama menggunakan metode temuannya (Abacus 99) untuk dimasukkan dalam kurikulum matematika SD/MI, kedepannya kemungkinan besar diknas pun akan melakukan hal yang sama. Pada tahun 2005 sebenarnya biaya kursus sempoa sudah 300 ribuan, tapi sekarang cuma 99 ribu. Ketika seorang teman menanyakan, "kenapa gak naikin harga pak?"
"saya tetep pada harga 99 ini karena disinikan kursus-kursus harganya rata-rata segitu.. gak apalah, yang penting berkah..." katanya sungguh2, "saya juga dapet koneksi orang depag dan orang LKS (buku latihan murid SD) kan juga dari kursus ini." lanjutnya. Ki ipud memang orang yang sangat bersahaja. Padahal menurut saya beliau adalah orang yang sangat hebat dalam soal angka. Gak kalah deh dengan Joe Shandy yang bergelar master of number. Beberapa kali beliau menunjukkan atraksi mathmagic seperti yang dilakukan Joe Shandy, Deddy Corbuzeir, dll. Ternyata semua sulap-sulap tersebut bisa dijelaskan secara matematika! Saya jadi teringat saat seorang teman kantor memperagakan mathmagic ini yang membuat semua orang yang ada di sana saat itu tercengang... ternyata semua memang ada triknya.

Motivasi saya pertama kali ikut kelas ini adalah untuk kepentingan saya pribadi. Bagaimana saya bisa menghitung cepat dan bermain logika. Tapi setelah saya mengikuti Diklat bersama para guru/ calon guru/ pendamping matematika dari Blitar, saya merasa sangat disayangkan jika ilmu ini hanya untuk saya sendiri... Saya pikir saya harus mengajarkan ilmu ini kepada adik-adik saya, juga anak saya kelak. Bukankah itu akan menjadi ilmu yang bermanfaat? apalagi usia terbaik untuk belajar sempoa aritmatika ini adalah usia 6 sampai 9 tahun. Karena saat itu adalah saat terbaik untuk membentuk mental, pola pikir, dan membangun logika anak. 

Saya jadi bisa memahami mengapa Pak Slamet (teman sekelas saya) bela-belain ikut kelas ini agar bisa mengajarkan ilmu ini kepada anaknya, padahal sebagai kepala rumah tangga ia sibuk bekerja. Bahkan saat ia sakitpun, untuk kelas sempoa ini dibela-belain masuk (padahal kerja aja tidak masuk).. "supaya saya bisa ngajarin sempoa ini sama anak saya mba... kalo anak saya yang belajar kesini kan gak mungkin. Soalnya rumah saya jauh dari sini dan anak saya masih kelas 2 SD sekarang..." begitu katanya.... Bener-bener a great father! 

Mental Aritmatika Sempoa memang telah terbukti dan sangat berguna sebagai dasar pengembangan kerangka dan cara berpikir seorang anak. Mental Aritmatika dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi otak, sehingga anak dapat menghitung cepat, hanya dengan pemikiran otak saja (lebih cepat dari kalkulator). Mental Aritmatika diajarkan dengan menggunakan instrument khusus yang disebut Sistem Abacus atau sempoa. Sistem ini terbukti sangat berguna dalam meng-optimalkan fungsi-fungsi otak (otak kanan khususnya) seorang anak pada masa pertumbuhannya yang meliputi daya Analisa, Ingatan, Ketahanan, Logika, Visi, Kemandirian, Ketekunan, Penemuan dan Penerapan. Dengan memahami disiplin dasar eksakta ini, seorang anak diharapkan dapat menguasai dan menggunakan secara optimal seluruh potensi dan kreativitas yang ada pada dirinya dalam menyerap ilmu - ilmu lanjutan dan menjadikannya seorang manusia yang tekun dalam menghadapi kehidupannya sehari-hari. (Reff)

Di tempat kursus Sempoa Cerdas Indonesia ini selain diajarkan tentang menggunakan sempoa dalam penjumlahan dan perkalian, juga diajarkan trik menghitung cepat penjumlahan, perkalian, pembagian, dan akar tanpa menggunakan coret-coretan. Salah satu materi aplikasi yang menarik adalah tentang Kotak Magis Melankolis, dimana kita harus mengkombinasikan angka-angka agar jumlah kotak yang mendatar dan menurun sama... sangat menyenangkan 
 Kita juga diajarkan teknik menghitung cepat yang syaratnya:
1. Menggunakan nilai tempat "dan".
2. Hafal penjumlahan 1 - 9.
3. Hafal perkalian 1 - 9.
4. Mampu menyimpan angka dan menjumlahkan kembali.
5. Menjumlahkan hasil kali langsung.
Kalo lima syarat di atas sudah terpenuhi, dijamin bakalan pede untuk nantang Joe Shandy

Berhitung itu memang menyenangkan 
Matematika juga tidak menakutkan 

Hope i pass the exam ^_______^

Friday, 16 December 2011

Gowes to The Courses


S.e.p.e.d.a.
Sewaktu SD dulu aku selalu menggunakan sepeda untuk berangkat ke madrasah.
Setelah itu, aku tidak lagi menggunakan sepeda.
Tapi sekarang aku harus menggunakannya lagi.

Tentang sepeda,
Aku merasa bersyukur karena bisa mengendarainya. Karena di sini, sepeda sangat dibutuhkan untuk mengantar kita belajar dari satu tempat kursus ke tempat kursus lainnya. Gak kebayang gimana kalo gak bisa naik sepeda di sini... Maklum, rata-rata disini kami mengambil kursus di lebih dari satu tempat. Saya sendiri mengambil di tiga tempat yang letaknya jauh-jauh satu dengan yang lainnya. Bukannya tanpa perhitungan, tapi ini soal menyesuaikan kebutuhan dengan waktu yang tersedia.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, awalnya saya merasa sangat lelah mengendarai sepeda (padahal jaraknya belum terlalu jauh) bahkan sempat berfikir untuk menyewa motor saja, meski pada akhirnya saya tetap menyewa sepeda *karena di sini tidak ada penyewaan motor*. Seiring dengan berjalannya waktu *jiahhhh* saya merasa ringan untuk mengayuh sepeda, tidak seperti pertama saya di sini yang memerlukan banyak ember untuk menampung keringat *lebayyyy*.

Biaya sewa sepeda di sini cukup murah, hanya 50-60 ribu rupiah per bulan. Untuk sepeda yang agak baru mungkin sekitar 70-80 ribu. Jika kita mau sepeda baru, biasanya pemilik bisa membelikannya dan kita hanya bayar biaya sewa 100rb per bulan. Saya memilih sepeda yang biasa2 aja. Disamping lebih murah, juga mudah disimpan (aman). Tapi keamanan sepeda di pare cukup baik kok. Kami biasa meletakkan sepeda di halaman camp, tempat kursus, rumah makan, dan tempat lain tanpa dikunci atau dengan kunci menggantung... Alhamdulillah everything's gonna be okay.

Masalah yang kerap dihadapi dalam dunia persepedaan disini adalah kempes ban. Ini hal yang sering dialami oleh pelajar2 di sini. Mungkin karena *ternyata* Pare ini panas banget! sedangkan parking lot for bicycles yang tersedia sedikit yang beratap, so sepeda dibiarin aja tergeletak di sana beratapkan langit bermandikan terik mentari. Panas matahari membuat ban sepeda memuai, dan angin bisa keluar. Jadi baiknya, letakkanlah sepeda pada tempat yang teduh.

Anyway, bersepeda membuat kita sehat. Badan kuat dan betis berotot, hehe...
Saran dari penulis *aku*, if you wanna plan to study in Pare, you sholud be able to ride a bike


Thursday, 15 December 2011

Saat absen jadi pilihan


I feel so guilty... because i can't attend the class.
Sudah tiga hari ini (selama saya di sini), pare selalu diguyur hujan setiap sore. Saat saya hidup di Bogor, hal ini pun hampir setiap hari terjadi... No wonder if Bogor is called Kota Hujan. When i was in Bogor, i never feel hard to attend my class in spite of rain. I usually bring my umbrella wherever i go and i can use it to go anywhere by foot. Di Pare, saya merasa hujan merupakan sesuatu yang meresahkan. Bukannya tidak mensyukuri rahmat Allah, tapi *for now* dengan hujan saya merasa benar-benar tidak berdaya 

As you know, the main transportation that we use here is bicycle, alias sepeda. Jika hujan turun, bisa dipastikan hampir semua murid yang menggunakan sepeda memilih untuk diam di camp, menunggu hingga hujan berhenti untuk keluar. Dengan jas hujan, tidak seperti motor yang bisa membawa pengendaranya menerjang hujan dengan tidak *atau sedikit* basah, pengendara sepeda akan tetap mengalami kebasahan (terutama baju bagian bawah). Dan disini sangat sedikit pengendara sepeda yang mempunyai jas hujan, termasuk saya 
Ditambah lagi kelas saya sore ini berada jauh dari camp (no recommended kalo ditempuh dengan berjalan kaki) pastilah akan basah kuyup kalau tetap berangkat... hiks, i don't have anychoice

Tidak masuk kelas karena hujan rasanya bukanlah alasan. Tapi saat ini tak ada pilihan lain *curcol mode on*. Mungkin esok saya harus lebih jeli lagi berpacu dengan hujan untuk sampai di kelas. Kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi....



Cherry EC, 4:20 PM
*ditulis dengan menggunakan Sisma's Notebook diiringi suara Michael Learns to Rock*
Semoga seiring banyaknya air hujan yang turun, banyak pula rahmat-Nya yang diturunkan ke Bumi

Friday, 9 December 2011

Pareee.. I'm commin'

Setelah tidur siang selama 4 jam, barulah sy bisa menulis blog ini. Iwas so tired.. Maklumlah pengembara sebatang kara di negeri orang

Perjalanan naik kereta sungguh melelahkan. Pertama kalinya naik kereta jarak jauh seorang diri, ke tempat yg blm pernah di kunjungi.. Rada cemas juga sih awalnya. But show must go on.. Pede aja deh.


Berangkat sendiri dari rumah menuju stasiun pasar senin dengan backpack dan tentengan segede gaban. Berharap dapet temen duduk yang baik di kereta. Soalnya takut juga mendengar banyak kasus kejahatan di kereta. Setelah menemukan kursi 14D di gerbong 1 bisnis, saya ambil posisi duduk. Tak lama, datanglah seorang pemuda dengan sebilah pedang bersarung *samurai banget*. Kaget jg awalnya dapat teman duduk laki2, tp sy kemudian menyadari bahwa sy hanya berdoa meminta teman yg baik (tanpa menyebut laki2 atau perempuan). Ya sudah, husnuzhon saja bahwa ini yang terbaik... dan alhamdulillah memang dia teman yang baik, sopan, dan tidak macem2. Sayapun bisa tidur nyenyak meski beberapa kali terbangun oleh deru kereta sebelah.

Berangkat dari pasar senin jam 3 sore hari Jumat, Kereta Senja Kediri ini sampai di stasiun kediri hari Sabtu jam 5 pagi, telat 45 menit dari yang dijadwalkan. Setelah turun dari kereta, seorang bapak tua menyambut (yang ternyata tukang becak), "mau ke kampung Inggris?" saya mengangguk dan memilih naik becaknya. Dengan ongkos 10 rb, saya diantar menuju angkot tujuan kampung Inggris. Di angkot saya bertemu dengan orang-orang yang ingin kursus di kampung inggris juga. Mereka ada yang dari Semarang, juga dari Yogyakarta. Biaya angkot ini sebenarnya hanya 7rb, tapi entah kenapa dengan uang 20rb, saya hanya menerima kembaliannya 10rb, tapi saya gak mau ambil pusing.

Biasanya sopir di sini selalu menanyakan, mau turun di BEC atau Mahesa. Dua tempat kursus yang awal-awal didirikan di sini. Saya memilih turun di BEC dan naik becak menuju kost Cherry Queen Land (english camp). Lumayan jauh juga kosan itu dari BEC, harusnya saya turun di Mahesa *kata orang-orang di sana*. Biaya ongkos becak tadi hanya 7rb. Setelah bertemu Miss Iffa (pengurus kosan), saya menuju kamar yang disediakan.

Di kamar, ternyata sudah ada room mate saya; Sisma dan Naya. Sisma sedang asik membuka aplikasi english dictionary, sedangkan Naya sedang belajar untuk test score (Naya sudah sebulan lebih di sini). Saya memang sengaja memilih english camp agar bisa lebih banyak speaking in english. Udah jauh2 dateng ke sini, sayang aja kalo gak all out di sini. Sebelumnya saya sudah pesan kamar di sini melaui phone. Karena kalau pesannya setibanya saya di Pare, khawatir penuh tempatnya...

Setelah beres-beres barang dan mandi, saya menuju kantin depan. Lapaaarrr banget... maklumlah perjalanan jauh. Di sana saya berkenalan dengan Beatrice, Ega, miss Austin (instruktur di kosan ini yang juga ternyata akan menjadi instruktur saya di kelas speaking di Daffodils). Noted, saya makan nasi, telor dadar, dan sayur, plus teh manis hangat biayanya hanya 6000 rupiah.

Saya perlu konfirmasi kursus yang saya daftarkan, maklum sebelumnya saya hanya daftar by phone dari Jakarta. Ada beberapa yang sudah saya transfer biayanya, ada juga yang belum saya bayar. Target saya hari ini adalah ke tempat kursus Daffodils, Marvelous, dan Elfast. Hmm.... dimana pula tempat-tempat itu. Saya mulai bertanya-tanya lokasi tempat2 itu pada orang2 yang baru saya kenal.

Kebetulan Beatrice mengajak saya tuk berkunjung ke Daffodils. Tempatnya tidak jauh dari kosan, tapi karena siang hari ini cukup panas, Beatrice meminjam motor Naya tuk kesana. Daffodils sendiri letaknya dekat sawah. Pemandangan di sana so beautiful....

Sebenarnya niat ke ATM juga tuk mengambil persediaan 'perbekalan', tapi ternyata jauuuhh atm nya... fortunatelly, ada seorang anak kosan yang minta anterin ke Elfast for scoring *kebetulan nih saya juga berniat kesana*. dengan meminjam motor Naya lagi, akhirnya kami berangkat ke Elfast. Ternyata jauh juga tempatnya dari kosan Cherry.. mesti menyebrang Jalan Brawijaya... kebayang deh nanti kursus writting saya yang baru selesai jam 8 malam, hiks...

ATM sendiri letaknya juga lumayan jauh dari Elfast, sekali lagi saya bersyukur dapet pinjeman motor ini. Kalo gak, mungkin gempor deh saya :D maka segeralah saya mengambil uang se-lebih-dari cukupnya *supaya gak kesini lagi.... jauuuhhh*

Setelah sukses keliling dengan motor pinjaman, segeralah saya menuju kasur... capeee.... dari tadi belum istirahat. Niatnya masih mau ke Marvelous, tapi saya udah keburu terlelap... lama pula *4 jam*. Sampai Wulan yang udah bolak-balik ke kamar (mau join in the room) geleng-geleng kepala, " ini orang tidur atau tidur ya??" wakaka.....
Oya, Naya akhirnya pindah ke kamar depan bersama Beatrice. So, wulan joins us ^__^

Bangun tidur ku terus mandi, eh ngga ding. Bangun tidur kulangsung keliling kampung *lagi* bareng Sisma, Wulan, dan Nita. Tapi kali ini naik sepeda lho.... sumpehhh... cape benget! *entah karena saya udah lama gak naek sepeda atau karena sepeda ini memang keras dikayuhnya yaaa?" ditambah nyasar-nysar pula... bener-bener olahraga sore ini mah -_-"

Jalan-jalan hari ini ditutup dengan makan malam di Klasik Cafe, tidak jauh dari kost. itung2 sekalian hunting tempat-tempat makan yang enak di sekitar sini. Berikut foto-foto kita ^__^

                                                          Me and Wulan

                                                       Sisma and Wulan

Bismillah.. Dengan berangkatnya kereta Senja Kediri ini, resmilah saya menjadi perantau.

Thursday, 8 December 2011

Festival Pembaca Indonesia 2011


koleksinya ijul

Hari minggu lalu, di festival ini saya dan sri didaulat jadi tukang foto. Sebenernya gak pede juga sih, maklumlah kita kan masih amatir. Saya sendiri akhir-akhir ini selalu pake kamera film. Awalnya mau sekalian belajar, tapi lama2 keasikan, hehe.

Katro-nya saya, waktu disodorkan kamera DSLR, cuma bisa melongo. Mencoba mentrsnformasikan yang saya pelajari di kamera manual ke kamera digital. Karena mendesak, akhirnya saya memilih mode auto untuk motret, hehe...

Gambar2 ini diambil dengan kamera Nikon D60 dan Minolta X-700 (film kodak colorplus). Selamat menikmati ^___^

====================================================

Apa itu Festival Pembaca Indonesia?
Festival Pembaca Indonesia (Indonesian Readers Festival/IRF) adalah sebuah acara tahunan para pembaca buku untuk masyarakat Indonesia yang dikemas menjadi sebuah kegiatan rekreasi baca. Kegiatannya seru dan mendidik. Konsep play-educate ini yang membedakan acara ini dari kegiatan perbukuan besar lainnya.

Tahun 2010 lalu, acara ini sukses diadakan pada tanggal 5 Desember 2010 di Plaza Area Pasar Festival Kuningan Jakarta dengan mengusung tema “Rayakan Hidup Dengan Membaca”.

Tahun ini, Goodreads Indonesia kembali menyelenggarakan Festival Pembaca Indonesia. Berbeda dengan tema tahun lalu, kali ini Goodreads Indonesia mengusung tema “Jelajahi Dunia Membaca” yang akan menegaskan bahwa membaca buku barulah sebuah awal penjelajahan. Ketika seorang pembaca mulai membuka suatu buku, ia baik sadar ataupun tidak telah mulai melakukan perjalanan ke dunia baru. Seperti seorang turis, ia akan memperhatikan suatu hal, ‘berjalan’ (atau dalam hal ini, membalik halaman demi halaman), menikmati hal-hal yang ia anggap menarik dan membuat kenang-kenangan (bukan dengan kamera/video, tapi dengan pembatas buku atau menuliskan kesannya atas isi buku tersebut).

Goodreads Indonesia berharap kegiatan yang diadakan dalam acara Festival Pembaca Indonesia 2011 ini dapat menjadi pengalaman “jelajah” dalam dunia membaca yang berwarna-warni dan dinamis.

FESTIVAL PEMBACA INDONESIA 2011
"Jelajahi Dunia Membaca”

Minggu, 4 Desember 2011
Pukul 10.00 – 18.00 WIB
Plaza Area, Komplek GOR Soemantri Brojonegoro
Pasar Festival – Kuningan, Jakarta Selatan

Ada apa aja sih selama Festival Pembaca Indonesia 2011 berlangsung?

1. Negeri Para Pembaca: wilayah dimana para peserta pameran (“pemimpin negeri”) baik individu, komunitas, rumah baca, perpustakaan peserta pameran dapat mengundang para pengunjung untuk mengunjungi “negerinya” dengan memamerkan koleksi buku bacaannya. Jumlah stand sebanyak 42 stand @berukuran 2x2 meter. Luas tenda: 20 x 20 meter.

2. Alun-Alun: kegiatan acara-acara seperti Talkshow, Temu Penulis, Launching Buku, dan Workshop dari penerbit, penulis, instansi/perusahaan. Luas: 10 x 5 meter.

3. Pulau Anak: wahana yang khusus disiapkan untuk anak-anak mulai dari mendengarkan dongeng, meresensi, mewarnai, serta bermain. Luas tenda: 3 x 6 meter.

4.Tanjung Sinema: kegiatan menonton film-film yang diadaptasi dari buku yang telah diterbitkan. Luas: 3 x 6 meter.

5. Pulau 1000 Buku: tempat kegiatan menukar buku-buku yang sudah tidak ingin dibaca dengan buku-buku (baru/bekas) yang belum dibaca atau ingin dikoleksi secara gratis. Luas: 5 x 3 meter.

6. Teluk Baca: tempat khusus bagi para pengunjung untuk membaca dengan santai terpisah dari hiruk pikuk pameran. Para sponsor dapat menyediakan booth-nya sendiri jika tertarik. Luas: 3 x 3 meter

7. Lomba Jelajah Dunia Membaca: Para peserta yang dibagi menjadi kelompok-kelompok 3-4 orang dapat berlomba mengerjakan bermacam-macam tantangan sambil menjelajahi seluruh negeri dan pulau-pulau dalam “dunia” festival dengan hadiah-hadiah menarik.

8. Anugerah Pembaca Indonesia 2011: yaitu kegiatan apresiasi dari para pembaca Indonesia kepada insan perbukuan yang ada di Indonesia. Anugerah diumumkan pada saat penutupan festival di Alun-alun.

9. Kampung GRI: di sini terdapat “Wall of Fame” GRI yaitu pameran foto-foto, kliping berita, laporan-laporan kegiatan GRI selama 4 tahun serta media promosi dan publikasi GRI. Sekaligus kegiatan untuk menjual merchandise Goodreads Indonesia.

10. ‘Mercusuar’ yang merupakan Pusat Informasi seluruh kegiatan festival ini.

Anda bisa berpartisipasi dalam acara ini, baik sebagai sponsor, media partner, peserta pameran, ataupun pengisi acara.


Contact Person:
Sponsorship - Harun 0856 9259 3710
Talkshow(Alun-alun) - Vera 0812 8183 713
Peserta Pameran (Negeri Para Pembaca) - Mia 0852 3420 5008
Media Partner - Jimmy 0816 1630 898Photobucket

Apa itu Festival Pembaca Indonesia?
Festival Pembaca Indonesia (Indonesian Readers Festival/IRF) adalah sebuah acara tahunan para pembaca buku untuk masyarakat Indonesia yang dikemas menjadi sebuah kegiatan rekreasi baca. Kegiatannya seru dan mendidik. Konsep play-educate ini yang membedakan acara ini dari kegiatan perbukuan besar lainnya.

Tahun 2010 lalu, acara ini sukses diadakan pada tanggal 5 Desember 2010 di Plaza Area Pasar Festival Kuningan Jakarta dengan mengusung tema “Rayakan Hidup Dengan Membaca”.

Tahun ini, Goodreads Indonesia kembali menyelenggarakan Festival Pembaca Indonesia. Berbeda dengan tema tahun lalu, kali ini Goodreads Indonesia mengusung tema “Jelajahi Dunia Membaca” yang akan menegaskan bahwa membaca buku barulah sebuah awal penjelajahan. Ketika seorang pembaca mulai membuka suatu buku, ia baik sadar ataupun tidak telah mulai melakukan perjalanan ke dunia baru. Seperti seorang turis, ia akan memperhatikan suatu hal, ‘berjalan’ (atau dalam hal ini, membalik halaman demi halaman), menikmati hal-hal yang ia anggap menarik dan membuat kenang-kenangan (bukan dengan kamera/video, tapi dengan pembatas buku atau menuliskan kesannya atas isi buku tersebut).

Goodreads Indonesia berharap kegiatan yang diadakan dalam acara Festival Pembaca Indonesia 2011 ini dapat menjadi pengalaman “jelajah” dalam dunia membaca yang berwarna-warni dan dinamis.

FESTIVAL PEMBACA INDONESIA 2011
"Jelajahi Dunia Membaca”

Minggu, 4 Desember 2011
Pukul 10.00 – 18.00 WIB
Plaza Area, Komplek GOR Soemantri Brojonegoro
Pasar Festival – Kuningan, Jakarta Selatan

Ada apa aja sih selama Festival Pembaca Indonesia 2011 berlangsung?

1. Negeri Para Pembaca: wilayah dimana para peserta pameran (“pemimpin negeri”) baik individu, komunitas, rumah baca, perpustakaan peserta pameran dapat mengundang para pengunjung untuk mengunjungi “negerinya” dengan memamerkan koleksi buku bacaannya. Jumlah stand sebanyak 42 stand @berukuran 2x2 meter. Luas tenda: 20 x 20 meter.

2. Alun-Alun: kegiatan acara-acara seperti Talkshow, Temu Penulis, Launching Buku, dan Workshop dari penerbit, penulis, instansi/perusahaan. Luas: 10 x 5 meter.

3. Pulau Anak: wahana yang khusus disiapkan untuk anak-anak mulai dari mendengarkan dongeng, meresensi, mewarnai, serta bermain. Luas tenda: 3 x 6 meter.

4.Tanjung Sinema: kegiatan menonton film-film yang diadaptasi dari buku yang telah diterbitkan. Luas: 3 x 6 meter.

5. Pulau 1000 Buku: tempat kegiatan menukar buku-buku yang sudah tidak ingin dibaca dengan buku-buku (baru/bekas) yang belum dibaca atau ingin dikoleksi secara gratis. Luas: 5 x 3 meter.

6. Teluk Baca: tempat khusus bagi para pengunjung untuk membaca dengan santai terpisah dari hiruk pikuk pameran. Para sponsor dapat menyediakan booth-nya sendiri jika tertarik. Luas: 3 x 3 meter

7. Lomba Jelajah Dunia Membaca: Para peserta yang dibagi menjadi kelompok-kelompok 3-4 orang dapat berlomba mengerjakan bermacam-macam tantangan sambil menjelajahi seluruh negeri dan pulau-pulau dalam “dunia” festival dengan hadiah-hadiah menarik.

8. Anugerah Pembaca Indonesia 2011: yaitu kegiatan apresiasi dari para pembaca Indonesia kepada insan perbukuan yang ada di Indonesia. Anugerah diumumkan pada saat penutupan festival di Alun-alun.

9. Kampung GRI: di sini terdapat “Wall of Fame” GRI yaitu pameran foto-foto, kliping berita, laporan-laporan kegiatan GRI selama 4 tahun serta media promosi dan publikasi GRI. Sekaligus kegiatan untuk menjual merchandise Goodreads Indonesia.

10. ‘Mercusuar’ yang merupakan Pusat Informasi seluruh kegiatan festival ini.


Salam Baca ^____^

Wednesday, 7 December 2011

Namanya juga iseng


Horeeee... akhirnya datang juga sertifikat dari Goi Peace Foundation

Awal tahun ini, saat kerjaan lagi lenggang, saya iseng-iseng cari lomba essay di Internet. Masih penasaran soalnya tentang yang namanya essay dan bagaimana menulis essay, setelah essay yang saya lombakan di Unesco Energy couse tidak menang (kalo itu mah maklum, bahasa inggrisnya aja masih belepotan, hehe.....). Namanya juga iseng :D

Saat blogwalking ke blog orang (lupa siapa namanya), saya menemukan link Goi Foundation. Kebetulan ada lomba penulisan essay, so tanpa pikir panjang, langsunglah saya menulis essay (saya bilangnya cerpen) dalam bahasa Inggris dengan semangat. Padahal gak yakin juga itu grammar and structure-nya bener atau gak, hehe.... namanya juga iseng :D

Pada bulan Agustus (kalo gak salah), diumumkanlah pemenang dari lomba essay tersebut. You can see the winners here. Sayangnya saya gak menang.... padahal udah buat cerita yang oke *menurut saya lho*. Ada juga lho pemenang dari Indonesia *the only one* untuk kategori Honorable Mention. But it's no problem for me... namanya juga iseng :D

Hari ini ternyata saya bisa dapat sertifikat dalam bentuk hard copy-nya! Saya pikir mereka hanya mengumumkan saja lewat email... that's all, tapi ternyata mengirimkan hard-nya juga. Mungkin kalau sertifikat itu dipakai untuk melamar kerja atau beasiswa tidak akan berarti, tapi bagi saya itu adalah sebuah bukti bahwa saya pernah *nekat* ikutan international essay competition.
namanya juga iseng :D


Monday, 5 December 2011

Kultwit @AyoTarbiyah: Siapakah Mereka #100pahlawantarbiyah?

Rating:★★★★
Category:Other

Hidup Pahlawan!!

Islamedia - Hari ini hari Pahlawan. Izinkan kami mentwit #100pahlawan yang ada di disekitar kita. Sila menikmati....

100. Pahlawan itu orang yang menjaga dan membersihkan masjid shg bisa ditempati sholat jutaan manusia di jutaan masjid #100pahlawan

99. Pahlawan itu seorang yang membersihkan jalan raya dengan sapu lidi di subuh hari hingga jalan raya beraspal bersih dan rapi #100pahlawan

98. Ibu bidan yang betugas di pelosok pulau yang sadarkan warga desa untuk hidup sehat dan bantu kelahiran bayi dg sehat #100pahlawan

97. Petugas penjaga perlintasan kereta api yang tanpa disertai palang pintu, membantu ribuan kendaraan selamat dari Kereta #100pahlawan

96. orang yang tiap pagi memungut sampah di kampung-kampung hingga bak sampah di kampung kita kosong tiap ganti hari>> #100pahlawan

95. pemuda yang rela membersihkan jalanan ibu kota dari paku-paku yg bersebaran di jalan raya yg bisa bahayakan jutaan orang>>#100pahlawan

94. Petugas pengatur lalu lintas di sudut-sudut perempatan dan perlintasan jalan, tapi mereka bukan aparat kepolisian >> #100pahlawan

93. Pelajar yang mengharumkan nama sekolah, daerah dan negara dalam lomba-lomba internasional bernuansa pendidikan #100pahlawan

92. Orang tua yang masih menyekolahkan anaknya hingga lulus SMA, walaupun dia hrs menjadi pengayuh becak di jalanan ibu kota >> #100pahlawan

91. Mahasiswa gemar ke masjid yang rajin turun ke jalan menumbangkan rezim orba tapi mereka tak tertulis di tinta sejarah. >> #100pahlawan

90. Anggota DPR/DPRD yang tidak mau menerima suap atau riswah atau gratifikasi dan mengembalikannya ke KPK selama 1999-2009 >> #100pahlawan

89. Para profesional muda yang sibuk tapi masih sempat mengisi tarbiyah anak-anak SMA di kotanya >> #100pahlawan

88. Mahasiswa tingkat akhir yang masih sempat mengisi pengajian untuk adik-adik pelajar di sela-sela kesibukannya >> #100pahlawan

87. Aktivis yang peduli terhadap pendangkalan aqidah dan akhlaq bagi remaja di daerah-daerah di Indonesia >> #100pahlawan

86. ibu shalihah yang rela membimbing ibu-ibu di kampungnya untuk belajar membaca Al Qur'an tiap pekan >> #100pahlawan

85. Seorang pelajar yang tidak hanya sekolah pulang sekolah pulang, tap dia terus memberbaiki akhlaq teman2nya >> #100pahlawantarbiyah

84. Petani yang bertani di sawah tapi dia juga rajin mengajak kelompok tani untuk rajin ke masjid di dusunnya >>#100pahlawantarbiyah

83. Nelayan yang pergi 3 bulan mencari ikan di lautan lepas , tapi tak lupa sholat di kapal perahunya setiap hari >>#100pahlawantarbiyah

82. Pegawai bank yang tidak mau menerima dana riba karena keteguhan prinsipnya >> #100pahlawantarbiyah

81. Orang tidak mau uang belanjanya habis untuk membeli rokok karena merokok itu membahayakan diri dan keluarganya #100pahlawantarbiyah

80. anak muda yang akun twitternya mayoritas berisi kebaikan, taujih dan taushiyah kpd semua orang, dakwah bil twitter #100pahlawantarbiyah

79. ibu-ibu perempuan karier yang pulang kerja masih sempat untuk hadir pertemuan tarbiyah dan dakwah setiap pekan >>#100pahlawantarbiyah

78. Ayahanda yang selalu mengajari anak-anaknya untuk rajiin sholat subuh di masjid sejak dini >> #100pahlawantarbiyah

77. orang tua yang mendidik anaknya untuk tidak berpacaran saat remaja dan dewasa untuk menahan diri dan kehormatan >>#100pahlawantarbiyah

76. ibunda yang selalu memberi asupan ASI kepada jundinya, walau dia sibuk dakwah dan bekerja >> #100pahlawantarbiyah

75. ayahanda yang dekat sama anak-anaknya hingga anaknya menemukan jati diri dan berakhlaq mulia #100pahlawantarbiyah

74. Orang tua yang selektif menyekolahkan anaknya yang bisa mendidik nya menjadi anak tarbiyah >> #100pahlawantarbiyah

73. Ayahanda yang setiap hari berkeringat untuk membawa nafkah yang halal untuk istri dan anak-anaknya >> #100pahlawantarbiyah

72. ibunda yang sedang hamil tapi masih gigih masuk keluar kampung untuk mentarbiyah ibu-ibu di RT/RW nya >> #100pahlawantarbiyah

71. Ayahanda yang mengajak anaknya yang masih kecil untuk turut bersama saat dia aktif dakwah dan kerja sosial >> #100pahlawantarbiyah

70. Para guru TPA di kampung-kampung, di mushola-masjid kampung yang tiap hari ngajar anak2 mengaji >> #100pahlawantarbiyah

69. Pemuda yang berjaga di pos penanggulangan bencana menjaga pengungsi korban bencana tidur >> #100pahlawantarbiyah

68. Dokter Baru lulus kuliah , yang rela ditugaskan di Pelosok desa, bukan hanya karena PTT, tp krn misi dakwah >> #100pahlawantarbiyah

67. Perempuan shalihah yg rela resign dari kantornya, krn jilbab yg dikenakan tak bisa dipakai dg bebas di kantornya. #100pahlawantarbiyah

66. Ibunda yang rela dikeluarkan dari sekolah negeri, di era 80an, karena berjilbab. Dan kini jilbab bisa berkibar >> #100pahlawantarbiyah

65. Pelajar yang dipanggil kepala sekolah karena tidak mau ikut ekstrakurikuler , karena kostumnya tdk tutup auratnya #100pahlawantarbiyah

64. Aktivis Mahasiswi yang tidak mau dibonceng teman kuliah yg laki2, saat perjalanan KKN di desa krn prinsip tarbiyah #100pahlawantarbiyah

63. Aktivis buruh yang terus berjuang membela rekan kerjanya agar bisa sholat jumat saat di pabrik/kantor >> #100pahlawantarbiyah

62. Aktivis pendamping/penyuluh pertanian yang didik petani untuk bertani profesional, juga akhlaq dan aqidah >> #100pahlawantarbiyah

61. Profesional yg keahlian IT nya dimanfaatkan utk berdakwah, menerangi umat di dunia maya, memblock situs buruk >> #100pahlawantarbiyah

60. Seorang pemuda shalih yang memilih jodohnya, tidak karena harta dan dunia, tapi krn dakwah dan agamanya >> #100pahlawantarbiyah

59. Anggota DPRD yang tidak disukai temannya karena tidak mau menerima amplop tak jelas >> #100pahlawantarbiyah

58. Pegawai Negeri, baru masuk, yg tidak disukai temannya karena tdk mau diajak ke tempat2 yang buruk di malam hari >> #100pahlawantarbiyah

57. Pejabat publik yang tegas dan santun dalam bersikap, tapi dekat dan bersahabat dengan rakyatnya >> #100pahlawantarbiyah

56. Pedagang yang tdk mengurangi timbangan dan suka memberi infaq kepada yang membutuhkan >> #100pahlawantarbiyah

55. Pebisnis kontraktor yang tidak menyuap dan tidak me-mark-up anggaran proyek, demi keuntungan pribadinya.. >> #100pahlawantarbiyah

54. Pejabat publik yang sibuk bekerja tapi tak lupa mengisi pengajian di kampung-kampung >> #100pahlawantarbiyah

53. Mubaligh yang waktunya habis untuk bertemu dan melayani umat, dari surau, mushola, masjid hingga perkantoran >> #100pahlawantarbiyah

52. Orang yang bertugas menjadi pengurus jenazah di mushola, masjid dan pemakaman >> #100pahlawantarbiyah

51. orang yang bertugas menjadi sopir ambulans yang akan mengangkut pasien sakit atau orang yang wafat. #100pahlawantarbiyah

Alhamdulillah 50 dari #pahlawantarbiyah sudah terposting. Semoga kita bisa mengambil ibrah dari 50 karakter diatas... #100pahlawantarbiyah

50. Grup nasyid yang syair nya bisa memotivasi orang untuk dekat kepada Allah, giat dakwah dan berbuat baik >> #100pahlawantarbiyah

49. Penulis novel, cerpen, dongeng, dan sastrawan umumnya yang karta sastranya bisa menggairahkan hidup utk dakwah #100pahlawantarbiyah

48. Lekaki shalih yang berupaya keras untuk tidak khalwat dengan perempuan di tempat-tempat umum krn Allah semata. #100pahlawantarbiyah

47. Dosen yang tidak hanya mengajar mata kuliah, tapi juga mentarbiyah sebagian mahasiswanya hingga jadi orang besar >> #100pahlawantarbiyah

46. Guru yang tak hanya mengajar di kelas, tapi juga mendidik siswa untuk jadi pemuda pengemban risalah kebaikan >> #100pahlawantarbiyah

45. Profesional muda yang bekerja profesional dan juga memakmurkan masjid di perkantorannya untuk kebaikan semua >>#100pahlawantarbiyah

44. Pengusaha yang mampu menyediakan lapangan kerja untuk menyantuni keluarga para pengemban risalah kebaikan >> #100pahlawantarbiyah

43. aktivis remaja yang giat berkampanye untuk mencegah pergaulan bebas dan kenakalan pelajar di kotanya >> #100pahlawantarbiyah

42. Kyai yang pesantren atau boarding madrasahnya melahirkan banyak duat yang siap ditugaskan kemana2.. #100pahlawantarbiyah

41. aktivis remaja masjid yang rutin makmurkan masjid, ajak rekan remaja untuk cinta masjid dan kebaikan >> 100pahlawantarbiyah

40. Pemuda yang saat lajang sejak sekolah/kuliah sdh bekerja mencari nafkah untuk membiayai dirinya dan dakwah >> #100pahlawantarbiyah

39. Orang tua yang selektif memilih menantu untuk puterinya, karena tak rela puterinya hidup jauh dari agamanya >> #100pahlawantarbiyah

38. Desainer yang membuat desain baju, jilbab, dan busana muslim-muslimah hingga dicintai dan marak dimana-mana #100pahlawantarbiyah

37. Produsen dan distributor segala produk menyehatkan untuk mencegah umat dari sakit dan bahan pengawet yang bahaya #100pahlawantarbiyah

36. Pengacara yang suka membela du'at dan umat dari ketidakadilan dan mafia hukum, rela membela rakyat demi kebaikan #100pahlawantarbiyah

35. buruh Migran yang ada di Luar Negeri, selain bekerja, ada yang menjadi guru ngaji bagi dan konselor bagi temannya #100pahlawantabiyah

34. Aktivis yang bolak-balik pergi ke negara lain, untuk mendampingi TKI dan bimbing mereka dari pengajian ke pengajian #100pahlawantarbiyah

33. Anak-anak muda kekar perkasa yang menjadi pengawal pribadi tokoh dan pengamanan saat acara dakwah dan kebaikan #100pahlawantarbiyah

32.. Wanita shalihah yg bertugas menjaga anak-anak , bayi dan balita di tempat "hadlonah" anak saat kegiatan dakwah >> #100pahlawantarbiyah

31. Orang bekerja atau sekolah di tanah rantau, yang tetap istiqomah disana untuk bekal kembali di daerah asal >> #100pahlawantarbiyah

30. Wartawan atau jurnalis yg gigih bekerja untuk menghasilkan karya jurnalistik yang membela dakwah dan umat >> #100pahlawantarbiyah

29. Imam masjid yang senantiasa memimpin jamaah di masjid 5 waktu sehari >> #100pahlawantarbiyah

28. Bilal yang kumandang adzannya membangunkan orang sholat shubuh dan magnet jamaah 5 waktu sehari >> #100pahlawantarbiyah

27. Petugas Amil Zakat, berjaga di hari libur, bertugas setiap hari, masuk keluar kantor dan rumah utk ambil ziswaf #100pahlawantarbiyah

Termasuk RT @BerZakat: @mungkin perlu tambahan referensi lembaga penyalur zakat, buka aja bit.ly/udSMvs

26. penulis Buku-buku kebaikan, buku dasar2 agama dan buku-buku fikrah dakwah, yg bukunya jd motor gerakan kebaikan >> #100pahlawantarbiyah

25. orang yang membiayai program-program kebaikan, donatur bagi kegiatan dakwah >> #100pahlawantarbiyah

24. para qori' yg suaranya dibutuhkan masyarakat, di berbagai kegiatan utk menggugah hati akan keindahan Al Qur'an >> #100pahlawantarbiyah

23. Khatib yg khutbahnya menyentuh masyarakat, menggugah hati dan perasaan pendengar untuk berubah ke arah kebaikan >> #100pahlawantabiyah

22. Para atlet dan guru olahraga yang senantiasa berprestasi dan mendidik masyarakat untuk sehat dan qowiyul jism. >> #100pahlawantarbiyah

21. para pegiat kemansiaan, pekerja sosial yang diutus di daerah bencana hingga ke daerah konflik dan Palestina >> #100pahlawantarbiyah

20. Para WNI yg berjuang belajar /studi di Negeri lain untuk membangun negeri ini kelak dengan teknologi dan kepakaran #100pahlawantarbiyah

19.Syuhada, veteran, yg berjuang bebaskan negeri ini dr penjajahan asing hingga negeri ini merdeka & terbuka utk dakwah #100pahlawantarbiyah

18. Para pejuang RI yg tak tertulis & tak disebut dalam pusara dan gelar "pahlawan" agar negeri ini barokah untuk umat #100pahlawantarbiyah

17. Para du'at penyebar agama sejak awal hingga era kemerdekaan, era demokrasi liberal, terpimpin, orla dan orba. #100pahlawantarbiyah

16. para duat yang turut membuka pintu gelora reformasi di Indonesia dan negeri2 lain agar berubah ke arah kebaikan #100pahlawantarbiyah

15. orang yg merekrut kita, mengajak pertama kali ke arah kebaikan. tak terduga perkenalan dgn dia, membuat istiqomah #100pahlawantarbiyah

14. Semua profesi dan pekerjaan yang mendukung dakwah dan membela umat, baik kecil sampai besar, baik jauh atau dekat #100pahlawantarbiyah

13. Petugas dakwah yang bekerja di balik layar untuk mengembangkan kreativitas dan menjaga asholah kemurnian >> #100pahlawantarbiyah

12. Kaum Cerdik cendikia tempat kita belajar, seminar, training untuk kapasitas diri dan ummat dan terus belajar #100pahlawantarbiyah

11. kaum Ulama, fuqoha, 'Alim dan halihin yang kita belajar tentang ilmu agama kepadanya #100pahlawantarbiyah

10. Murid-murid, mutarabbi dan anak-anak shalih kita, yang selalu mendoakan agar terus istiqomah dalam kebaikan #100pahlawantarbiyah

9. Seluruh guru SMP-SMA – Kuliah yang mendidik kita saat remaja – dewasa hingga kita berilmu dan berkapasitas #100pahlawantarbiyah

8. Seluruh guru SD yang mengajari kita menulis, membaca dan berpengetahuan dasar dan mendidik nilai2 kebaikan #100pahlawantarbiyah

7. Seluruh Guru TK / PAUD yang mengajari kita membaca, menyanyi dan berhitung #100pahlawantarbiyah

6. Istri dan / suami kita yang mendampingi kita dalam perjuangan dakwah, mengarungi bahtera keluarga pejuang #100pahlawantarbiyah

5. Ibunda & ayahanda, Orang tua kita yg telah melahirkan, membesarkan, mendidik & merestui kita utk aktif berjuang #100pahlawantarbiyah

4. Muassis, perintis dakwah di perkotaan dan perdesaan. Di sekolah dan kampus, di kantor dan di mana-mana #100pahlawantarbiyah

3. Mujahid mujahidah dakwah yang telah mendahului kita yang amal dakwahnya terasa hingga sekarang dan masa depan #100pahlawantarbiyah

2. Para qiyadah (pemimpin) yg memimpin dan memikirkan da'i, keluarga da'i, umat & bangsa ini, dimanapun mereka berada #100pahlawantarbiyah

1. Para Murobbi / Murabbiyah yang gigih berjuang metarbiyah kita kemarin, sekarang dan insya Allah hari-hari kedepan #100pahlawantarbiyah

Alhamdulillah tuntas sudah #100pahlawantarbiyah yg didedikasikan untuk semua.Mari kita sampaikan salam, rasa terima kasih, dan doakan mereka


sumber: http://www.islamedia.web.id/2011/11/siapakah-mereka-100pahlawantarbiyah.html

Kultwit @netty_heryawan: Membangun #Keluargaku Syurgaku

Rating:★★★★
Category:Other


Islamedia - Karena ada permintaan beberapa sahabat di tweetland ini, saya coba cerita aja ya pengalaman pribadi membangun keluarga yang sekarang masuk 21 tahun perjalanannya.

1, Pernikahan yang kami bangun berdiri di atas visi bahwa pernikahan yang dilakukan berdimensi dunia dan akhirat.

2, Artinya, pasangan (suami/istri) di dunia harus menjadi pasangan (suami/istri) di akhirat/kehidupan setelah kematian kelak.

3, Dengan prinsip itu, kami berpikir bahwa tidak boleh ada masalah besar apalagi masalah kecil yang mampu memporakporandakan keluarga kami.

4, Apakah tidak pernah ada masalah? Pasti ada, hanya kita punya kesepakatan bahwa satu sama lain harus berusaha menyelesaikan masalah.

5, Caranya, apapun masalahnya serta siapapun yang memulai, masing-masing harus proaktif mengakhiri dengan cara saling berlomba menyapa lebih dulu.

6, Jadi, tidak ada yang pernah kuat berlama-lama mendiamkan/bermusuhan apalagi dituntaskan sampai 3 hari sebagaimana yang dibolehkan.

7, Suami saya berprinsip bahwa menikah bukan untuk membuat istri sengsara, sedih, tertekan, dan sebagainya. Justru berniat ingin membahagiakan.

8, Akhirnya, pola relasi yang dibangun adalah kemitraan atau taawun (prinsip saling tolong-menolong) sebagaimana yang disebut di dalam Al-Quran.

9, Oleh karena itu, kelancaran komunikasi selalu dibangun. Tidak boleh ada hambatan berkomunikasi antara suami-istri.

10, Ehem, makanya tidak pernah berlalu satu haripun, kecuali ungkapan "I love you" dari mulut masing-masing baik dari saya maupun suami.

11, Ada fleksibilitas dalam membagi peran di rumah. Tatkala tidak ada yang membantu saya mengerjakan pekerjaan RT, suami turun tangan.

12, Setiap pulang beraktivitas/mengajar malam hari, suami mencucikan pakaian kami sekeluarga. Esok hari, saya tinggal menjemurnya.

13, Ketika saya sakit atau sibuk menyiapkan keperluan anak-anak bersekolah, suami langsung mengantri bersama ibu-ibu di tukang sayur untuk berbelanja.

14, Suami juga terbiasa memandikan dan menyuapi anak-anak di pagi hari. Anak-anak suka disuapi bapaknya karena potongan lauknya besar.

15, Setiap kali saya melahirkan, suami saya dengan setia mendampingi di sisi, baik mengusap saat kontraksi atau membesarkan hati.

16. Suami berpendapat bahwa mendampingi istri saat mlahirkan akan menambah rasa cinta dan hormat kepada istri dan kaum perempuan lainnya.

17, Termasuk dalam mengasuh dan membesarkan anak, saya dan suami biasa berbagi tugas. Jika saya sibuk, suami yang kontak dan memantau anak-anak.

18. Sebagai bapak, suami punya prinsip yang sangat melegakan bahwa anak terus tumbuh dan berkembang. Jangan pernah underestimate terhadap anak.

19, Anak-anak tak pernah dibebani dengan prestasi akademis lewat urutan ranking. Jika ambil rapor yang ditanya bagaimana akhlak anak di sekolah.

20, Prinsip kami dalam membesarkan dan mendidik anak dengan 3 pendekatan: otoritatif, demokratis, dan edukatif.

21, Otoritatif: sesekali kami gunakan otoritas sebagai orang tua tapi tidak semua urusan harus diselesaikan dengan gaya atasan-bawahan.

22, Demokratis: sesekali kami berikan kebebasan kepada anak untuk menentukan pilihan-pilihannya secara sadar dan bertanggungjawab.

23, Tapi perlu juga pendekatan edukatif; kami harus memberikan penjelasan, pengertian, dan alasan mengapa ini boleh, itu tdk boleh, dan lain-lain.

24, Jadi, tradisi berdiskusi, berdialog, sudah terbangun diantara anggota keluarga, suami, istri, orang tua dan anak sejak dini.

25, Sebagai contoh, si sulung memutuskan masuk IPS (waktu SMA), bapaknya tidak setuju, ia menjelaskan dengan detil alasannya, akhirnya kami menerima.

26, Dengan nilai-nilai (agama) yang ditanamkan, anak-anak pun tumbuh menjadi anak-anak yang sederhana, mandiri, dan terlibat dalam kegiatan orang tuanya.

27, Saya dan suami belajar dari karakter anak-anak yang satu sama lain berbeda, yang laki dan perempuan, yang sulung, tengah, dan bungsu.

28, Anak-anak tidak pernah memaksa untuk dibelikan sesuatu karena tuntutan status atau lingkungan pergaulan. Mereka menerima uang saku sesuai kesepakatan.

29, Jika diberikan lebih, mereka menolak. Setiap kali diberi tambahan oleh si bapak, anak-anak bertanya apakah asal uang tersebut halal?

30. Suami sangat mendukung aktualisasi diri untuk saya, istrinya sehingga sampai hari ini saya didorong untuk menyelesaikan studi S3.

31, Saya dan suami saling belajar, suami tak sungkan bertanya dan meminta pendapat karena yang terpenting satu sama lain saling menghormati.

32, Begitulah selama ini perjalanan keluarga kami, tak ada yang istimewa namun semua kami jalani dengan satu harapan terindah.

33, Yaitu, berkumpulnya kembali saya, suami, dan anak-anak sebagai satu keluarga utuh di akhirat kelak.

34, Masih banyak sebenarnya sisi-sisi lain dari bangunan keluarga kami, insya Allah akan saya sambung dengan topik yang berbeda.
35, Sebagai introduksi saja, si sulung sekarang menimba ilmu di Fisip UI jurusan Ilmu Politik, yang kedua di ITB Jurusan SBM, adiknya di SMA 3.

36, Yang lainnya, di SMP dan SD Mutiara Bunda. Hatur nuhun sudah menyimak. Mohon nasihat dan masukan untuk keharmonisan yang lebih indah.

37, Masih banyak pasangan/ortu yang senior/sepuh, harmonis, dan berhasil mendidik anak, kami masih harus terus belajar. Terima kasih.


sumber: http://www.islamedia.web.id/2011/12/cerita-indah-nettyheryawan-membangun.html