Thursday 10 June 2010

Pornoaksi dan degradasi moral bangsa

Sebenernya saya gak peduli dengan gosip, entertainment, sensasi selebritis, dll. Pun ketika kasus pornoaksi yang kini gencar diberitakan muncul. Menurut saya itu hal yang tidak penting untuk didengarkan apalagi dibahas. Toh saya tidak ada hubungannya dengan mereka dan buang-buang waktu aja mikirin hal-hal kayak gitu. mending waktu dan fikiran kita dialokasikan untuk yang lain yang lebih berguna. Selain itu, membicarakan kejelekan orang lain juga bikin diri kita rugi besar, yang ada malah dosa-dosa mereka malah dilimpahkan ke kita. trus mereka juga muslim (walau ngga tau muslim cuma di KTP doang atau nggak), jijik banget kalau makan bangkai saudara sendiri.

"Janganlah sebagian kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang lain, sukakah seorang diantaramu memakan saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al Hujurat, 49:12)
Al Qur'an mengibaratkan orang yang suka menggunjing, seperti orang yang memakan daging saudaranya sendiri. Begitu juga dengan orang yang mendengar ghibah. Ia tidak terbebas dari dosa kecuali dengan mengingkari secara lisan atau dengan hatinya. Seperti sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabhrani,
"Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya yang sedang dipergunjingkan, maka Alloh akan membebaskannya dari api neraka."


Tapi sekali lagi saya bilang, saya tidak kenal mereka (Ariel, Luna, dkk), bagaimana saya bisa membela mereka. dan saya tidak tahu kebenarannya. Maka lebih amannya saya cuekin aja tuh berita. begitu ada temen-temen yang ngerumpiin tentang itu, saya berusaha menjauh... takut terpengaruh ikutan ngomongin juga dan takut penasaran dengan videonya yang katanya membuat konsumsi bandwith di Indonesia meningkat karena banyak yang download video itu... na'udzubillah mindzalik..

Saat ini yang membuat saya risih dan kesal adalah seluruh orang di kantor membicarakan itu. bahkan ada rekan yang kemaren baru pulang haji semangat untuk mengajak beberapa rekan untuk melihat bersama video itu, katanya sih untuk membuktikan apakah tokoh yang terlibat disitu benar AP, LM, dan CT. Oh God... forgive them.. dan benar saja akhirnya banyak teman-teman yang akhirnya nimbrung. Sampai tadi pagi, rekan di unit sebelah berteriak kepada temannya, "saya mau dong ngopi video nya". Bahkan teman di ruangan saya pun berhasil mendownload videonya. aahh... gak dijemputan, gak di kantor, gak di sekolah, kok selalu membicarakan itu. Padahal kasus penyerangan Israel ke Freedom Flotilla juga penting diperhatikan. kok sekarang jadi hilang seperti tertelan bumi...

Saya sih gak peduli dengan AP, LM, CT, dkk. Biarlah yang berbuat yang menuai hasilnya. Baik dan buruk pasti akan ada balasannya. Namun saya justru khawatir dengan anak bangsa yang mengkonsumsi video tersebut. Terutama para remajanya, karena remaja itu masih labil dan mudah terpengaruh. Menurut saya ini seperti kampanye pornografi dan pornoaksi terselubung. Padahal Pornografi dan pornoaksi tidak kalah berbahaya dari terorisme. Ia dapat menghancurkan mental dan moral bangsa. Sedikit demi sedikit moral bangsa akan terdegradasi jika hal ini tetap dibiarkan.

Saya tidak tahu motif pelaku penyebaran video2 tersebut apa. Tapi saya pikir ini adalah perbuatan yang sangat keji. bukan hanya terhadap para pelaku adegam mesum (yang jelas-jelas bersalah) tapi yang penting video porno seperti itu dapat membuat kerusakan mental dan moral penontonnya. Kepada para penyebar, apakah rela membiarkan bangsa ini semakin hancur dengan merusak (kebanyakan) generasi mudanya??

Segala kemaksiatan pastinya berujung laknat. Riset pun telah menunjukkan bahwa maraknya pornografi dan porno aksi semakin menggiring masyarakat ke ambang kerugian dan kehancuran keluarga. Pornografi ini banyak menimbulkan tindak kriminal yang terkait dengan seks. Penelitian yang dilakukan National Law Center for Children and Families menunjukkan bukti hubungan antara bisnis seks dengan kejahatan. Di lingkungan Phoenix, lokasi bisnis seks, angka kejahatan seksual 506% lebih tinggi dibandingkan dengan di area yang tidak terdapat bisnis seks. Dr. Mary Anne Layden, direktur pendidikan, University of Pennsylvanis Health System, menyatakan: “Saya telah memberikan perlakuan terhadap pelaku dan korban kekerasan seksual selama 13 tahun. Saya belum pernah menangani satu kasus pun yang tidak diakibatkan oleh pornografi.” (Sumber: Gov., Haven Bradford. ”Child Sex Abuse: America’s Dirty Little Secret.” MS Voice for Children. 3/200).

Harapan saya tentu video2 porno (yang katanya ada 32) tersebut tidak beredar lebih lanjut, dan setiap orang yang bersalah akan mendapatkan sanksi yang sesuai. saat ini dengan adanya video2 tersebut yang beredar tentu telah merangsang banyak kemaksiatan. Saya tidak bisa membayangkan jika video-video lainnya turut beredar juga.. mungkin pada akhirnya bangsa ini akan menganggap bahwa menonton adegan porno merupakan hal yang biasa, bukan hal yang tabu, bukan sesuatu yang dilarang agama.
Na'udzubillah mindzalik...

Kita harus menyelamatkan nilai-nilai luhur bangsa ini. Meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Sadarlah wahai saudara-saudariku... hal-hal maksiat tidak pernah menguntungkan, justru akan membuat kita semakin terpuruk...

"Ya Allah, tetapkan imanku, keluargaku, dan rekan-rekan seperjuanganku untuk terus berada di Jalan-Mu. Tuntunlah kami kepada kebaikan. Sadarkankanlah jika kami khilaf. Maafkan jika kami ada salah dan khilaf.... Amiin"

7 comments:

  1. good notes Lia, coba bs di-tag langsung ke orang2 yg nonton...biar pada melek dosa!

    ReplyDelete
  2. Lia, dapet data riset dimana tuh? akurat kan?

    ReplyDelete
  3. iya mba, pengennya sih begitu... saling mengingatkan aja..
    mudah-mudahan bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. Dari internet. Akurat kayaknya soalnya ada kisah2 nyata pelakunya jg..

    ReplyDelete
  5. geregetan Li,kayaknya pengen tereak : GA PENTING LAGEE....

    ReplyDelete
  6. teriak aja mba, hehe. Kan menolak keburukan dengan tangan, kalau gak mampu dengan lisan/tulisan aja, kalau gak mampu juga baru dalam hati, tapi itu selemah-lemahnya iman ^_^

    ReplyDelete