Ahad ini berkesempatan untuk ikut seminar dari Yayasan Keluarga Indonesia (YKI). Temanya tentang sex education for children. Seperti yang kita tahu, fenomena pelecehan seksual pada anak-anak seperti gunung es sejak terbongkarnya kejahatan sex pada JIS (Jakarta International School). So, orang tua wajib tahu bagaimana mengenalkan sex pada anak sejak dini. Dan para calon ibu dan calon istri, termasuk saya yang masih single inih, penting juga untuk tau. Buat persiapan hehe...
Saya share materi seminar tersebut. Karena saya datangnya telat maka saya copy poin-poinnya dari catetan teman saya yang wartawan. Berikut tulisannya, dengan beberapa editan dari saya.
Bicara Sex Pada Anak
Pembicara: Ustadzah Suratmi, S.Pd,MM.
Ahad, 18 Mei 14 di Masjid Al-Ikhlas, komplek karang tengah permai, Tangerang
Pendidikan itu untuk semua. Apapun profesi dan tugas, ada ilmu yg jadi panduan agar gak salah. Maka jangan merasa pintar dengan ilmu yg dimiliki karena tidak cukup dan
harus belajar lagi.
Seks itu segala sesuatu yg berkaitan dengan alat kelamin dan hubungan kelamin. Selain sex, perlu dijelaskan juga seksualitas. Seksualitas itu segala sesuatu yang
menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat
dan bersikap. Ya, bersikap itu seksualitas yang perlu kita bangun agar tidak kebablasan.
Anak perempuan dan laki2 bisa jadi korban sekaligus pelaku kekerasan seksual.
Ada target aktivitas seksual kenapa anak laki2 jadi korban. Begitu
jadi korban, persentase jadi pelaku lebih besar. Hampir semua korban sodomi akan menjadi pelaku sodomi pula di kemudian hari.
Jangan nyantai dan merasa anak kita aman!
Ada perubahan zaman:
1. Percepatan usia
baligh.
Dulu baligh usia 12-13 th. Sekarang 51% anak perempuan dapat
haidh pertama umur 9 th. Kita harus tahu kapan anak kita baligh, mimpi basah dan mens pertama. Jika orang tua tidak tahu, anak akan bertanya sama teman atau orang lain.
2. Anak tidak diasuh oleh ortu.
Yang paling gampang lihat anak kita diasuh kita atau orang lain, dia nurutnya sama siapa? Biasanya anak nurut sama ibunya karena faktor takut. Mungkin bukan karena pengasuhan
yang kita lakukan. Pengasuhan itu menanam nilai dan menimbulkan perilaku. Apa nilai yang kita tangkap dari ortu dan membuat kita senang dan ingin mengamalkan?
Jika kita sudah meninggal, apa nilai yang akan dikenang anak? Nilai
diamalkan oleh anak karena dia punya kenangan luar biasa. Seberapa
banyak anak kita diasuh oleh media?
3. Stimulasi dan rangsangan yang luar biasa bagi anak.
Semakin banyak
dan detil tayang kriminal, semakin banyak tindak kejahatan.Itu seperti menjadi referensi untuk berbuat kejahatan.
4. Lingkungan yang abai/cuek.
Kita menitipkan anak pada lingkungan masyarakat. Kalau lingkungan
kotor maka sedikit banyak anak akan terkena kotor. Maka lingkungan
perlu didakwahi. Pedulilah dengan tetangga. Lingkungan kita sangat
abai. Let's do something karena kondisinya sudah darurat. Bicarakan
seks sama anak biar mereka nggak punya pemahaman yang salah ttg seks dan
perilakunya.
Apa yang harus kita omongin?
Tahapan Perkembangan Seks
1. Fase oral (0-8 bulan): sumber kenikmatan di mulut.
Bayi bertemu
puting ibunya di umur 0-8 bulan. Kalau ada anak umur 2 tahun masih suka pegang puting lazim? Jika didiamkan, itu pesan ke otak. Harus
dialihkan. Kasih rangsangan lain.
2. Anal (8-18 bulan): tahap BAB/BAK
Kita sering temukan anak tahan BAB/BAK. Karena ada sumber kenikmatan
di depan dan belakang, tidak semua anak, tapi ada anak merasakan
kenikmatan ini. Melihat seperti itu kadang respon kita salah. 18 bulan itu batas akhir anak boleh pakai pampers tanpa alasan. Boleh
dipakai jika pergi jauh. Dia harus sudah tahu toilet training, kontrol
diri. Jika tidak begitu, dia akan cenderung ngeyel, ego lebih tinggi
karena itu saja tidak bisa mengontrol.
3. Phailic (18 bulan - 6 tahun) : manipulasi genital.
Anak pegang2 alat kelamin. Kalau kita omelin: pesan yang diterima
anak: "Yang enak2 di -sini- gak usah diomongin ke mama." Berikan pengertian.
4. Latency (6-11 th) : Identifikasi ortu sejenis.
Pengasuhan gak bisa dilakukan ibu2, harus juga oleh bapak2. Kehadiran ayah dalam keluarga sangat penting bagi anak. Sesekali
ayah mengasuh anak, jalan2 dengan anak. Di sini anak akan menyimpan
fungsi peran ayah dan ibu. Hasil penelitian di USA, org lesbi/gay
akibat pengasuhan yg tidak lengkap.
5. Genital (11 th ke atas): perhatian terhadap seks dan seksualitas
orang dewasa.
Sering lihat anak ke kamar mandi bareng dan ado lomba jauh2an pipis.
Memang fasenya.
Yang harus dilakukan
0-5 tahun
1. Konsep kepemilikan.
Anak harus paham mana punya dia, bapak, ibu,
kakak. Yang konkret dari barang2 miliknya. Jangan melulu kakak disuruh
ngalah. Buat Aturan jika Adik pinjam mainan Kakak, apa yang harus
dilakukan? Kondisikan adiknya, jangan selalu kakak mengalah. Kakaknya
juga diedukasi, ajak ngomong.
Hati2. Dan Atur caranya. Kakak akan mengalah ketika dia punya ilmunya.
2. Tubuhnya berharga
Ortu harus ngomong kenapa harus menutup aurat. Kasih penjelasan apa
saja yang bisa kita berikan informasi, jangan sama terus. Cari alasan
dan informasi yang lain. Banyak baca dan belajar agar bisa kasih
alasan. Bahas yang lain, kalau sudah besar bisa dikasih tulisan ttg
kanker kulit.
3. Jenis-jenis bersentuhan.
Harus diberitahukan saat 0-5 tahun. 3 jenis sentuhan yg harus
dijelaskan ke anak2. Dari bahu ke kepala boleh disentuh. Sentuhan
membingungkan dan harus action: dari bahu-paha. Sentuhan haram: Sentuhan yang menutup pakaian dalam, di payudara dan alat kelamin. Berkali2 harus dikasih tahu. Diulang2 dengan berbagai macam versi. Kejahatan seksual dilakukan pada usia ini karena anak mudah dirayu.
Lakukan role play (bermain peran) bersama umi/Abi, harus dengan ortu
sejenis, anak laki2 dengan Abi, anak perempuan dengan umi. Kalau ada
yg pegang pinggan bergeser. Kalau pegang daerah terlarang harus teriak
dan bicara pada ortu, siapa yang lakukan. Kalau tidak melakukan role
play, akan tertanam di otak anak dan anak akan beraksi jika ada
kejahatan seksual.
5-7 tahun
1. Kenalkan bedanya: muhrim, kerabat (saudara), sahabat, kenalan, orang asing.
Siapa saja muhrim kita dari garis ayah dan ibu. Apa haknya muhrim.
Muhrim boleh melihat aurat yang wajar. Bahkan pada ortu hanya boleh
menampilkan aurat yang wajar.
Pada kenalan, boleh masuk ke ruang2 tertentu, gak boleh memberitahukan
informasi detil ortu pada orang asing.
2. Ajarkan anak mengenali perasaan.
Jika anak nangis, tanyakan kenapa alasannya. Jangan langsung dimarahi
agar anak tahu perasaannya.
3. Ajarkan berkata "tidak"--> dipraktikkan. (Role play)
4. Menahan pandangan dan jaga kemaluan, jadikan kebiasaan.
Harus jaga pandangan karena apa2 yang masuk ke pandangan akan masuk ke otak.
5. Tertib.
Saat tidur: pisah kamar, tutup pintu, tidak seranjang. Kakak adik
sama2 perempuan tidak disarankan tidur seranjang krn sentuhan
berkepanjangan bisa timbul. Saat tidur pakaian harus dijaga.
Saat mandi: mandi/istinja mandiri, tutup badan, malu di tempat umum.
Harus diprogram anak bisa mandi dan istinja sendiri karena kita ingin
berpesan bahwa anak itu berharga. Kalau berharga, umur 5 th harus bisa
mandi sendiri, tidak dimandikan pembantu, yang bukan siapa2. Kalau masih dimandikan, nggak dapat pesannya kalau tubuhnya berharga.
Misal di tempat umum: mandikan anak telanjang bulat di shower umum
kolam renang. Bagaimana pesan berharga sampai?
Usia 7-10 tahun.
Harus Kenalkan baligh. Persiapan baligh sebelum usia baligh.
1. Persiapan ttg reproduksi. Kenalkan alat reproduksi laki2 dan
perempuan dan fungsi2 alat secara biologi. Jika anak tidak tahu dari
ortu, tahu dari siapa???? Film?? Google??
2. Persiapan remaja: perubahan hormon.
Baca buku puber aktif. Ajak anak bicara.
3. Berhati2: memilih teman, perlukah pacaran?
Kenapa anak gak boleh pacaran: pertanyaan ttg seks oleh yayasan kita
dan buah hati: apa yang ingin kamu tahu ttg seks?
A. Putra: muncul 138 jenis pertanyaan yang berbeda dari 50 responden --- jauh lebih penasaran.
B. Putri: muncul 30 jenis pertanyaan standar dari 50 responden.
Pertanyaan : Persepsi ttg pacaran
A. Putra : pegang tangan, ciuman, make love --- orientasi fisik.
B. Putri : menyayangi, menuju pernikahan.
Umur 10-12 tahun
1. Bijak menggunakan gadget.
Anak2 umur ini harus kontrol ortu thd gadget dan Internet. Harus
disepakati ortu pinjam hp anak. Ibu harus bisa buka histori
hp/Internet.
2. Batasi main games.
Tidak hanya muatan merusak otak tapi juga selalu ada muatan
pornografi. Jika otak sudah terkena adiksi pornografi, maka seperti
mobil Ferrari berlari kencang dan menabrak. Yang terjadi anak tidak
akan bisa kontrol.
3. Kontrol ortu thd gadget dan Internet.
4. Ceritakan kerusakan otak.
5. Facebook: teman, upload foto, status.
Hati2 terima pertemanan, update status.
6. Waspada: teman, kopi darat.
Waspada orang baca status galau dan didekati perlahan2 lama kopi darat
dan terjadi kejahatan seksual.
Pornografi ----> sumber kerusakan. Ini lingkaran setan karena korban
akan jadi pelaku.
1. Gozwul Fikri
Pornografi adalah perang pemikiran barat terhadap muslim. Hati2 ajak
anak ke pameran otomotif, banyak tampilan pornografi. Apa yang dilihat
itu apanya ditangkap.
2. Bisnis
Bisnis yang angka keuntungannya lebih besar daripada narkoba.
Targetnya --- LGBT (Lesby, Gay, Bisexuals, Transgender) is ok :
mengarahkan pada silakan pilih LGBT.
1. Program TV ---> Anak2 malas mikir.
2. Open mind opinion ---->hiburan, lucu.
Thrillers pornografi meski sebentar bikin penasaran. Lalu merasa itu
adalah hiburan. Padahal itu adalah nilai yang ditanam orang2 barat
bahwa LGBT is ok.
Kenapa Mudah diakses pornografi?
1. Fatherless country.
Negara berkembang termasuk ini, TIDAK ADA PERAN AYAH. Ayah ada tapi
tidak mengasuh.
2. BLASTed generation.
B : boring -- bosan dg rutinitas. Ortu gak bisa menyediakan rutinitas yang menyenangkan. Bangun pagi, makan diomelin. Sebagian besar waktu
anak ada di sekolah. Dan anak senang ke sekolah karena bertemu teman.
L : lonely -- kesepian. Ortu kerja seharian atau ortu ada di rumah
tapi sibuk sendiri. Jika anda bekerja, punya komitmen dengan anak
kapan meluangkan waktu dengan anak. Service dengan apa yang anak suka jadi anak merasa ortu ada dan bermakna. Anak butuh diservis dan
dilayani, tidak hanya sekadar fasilitas. Kategori rumah yang nyaman hasil penilaian di US:
1. fasilitas
perpustakaan buku dan mainan sesuai usia.
2. Responsivitas ortu - seberapa banyak ortu memeluk, memuji, bermain dan berinteraksi langsung dengan anak, mampu menjawab pertanyaan anak di 30 pertanyaan. Harus punya manajemen waktu anak.
A : angry/afraid - marah atau takut. Anak introvert yang muncul
ketakutan. Takut mencoba sesuatu yang baru. Anak extrovert yang muncul
pemarah. Anak kita yang mana?
S: stress -- misal anak sekolah di SDIT, 9 jam di luar rumah dan ada
tuntutan, capek. Tapi sampai rumah dia dapat tuntutan buat PR, ngaji,
dll. Maka anak jangan dimarahi, harus dibuat rileks.
T : tired -- capek. Dengan aktivitas harian spt di atas pasti capek.
Rata2 anak usia SD kurus, punya masalah dengan pola makan dan
istirahat.
3. Government regulations.
Regulasi dari Google ada aturan. Di US kalau mau googling aturannya
umur 13 th, Facebook minimal umur 18 th. Aturan di Indonesia belum
ketat. Bahkan, sama gurunya anak SD disuruh googling tuk cari tugas.
4. Fasilitas: gadgets, Internet.
Anak2 difasilitasi dengan gadget dan Internet, yang memberikan ortu tanpa kontrol pemakaian dari ortunya.
Pornografi itu penyakit yang harus diselesaikan di RS, bukan sekadar hukuman.
Sasaran pornografi yang utama adalah anak laki2, usia 8-10 th. Mereka ditargetkan harus
sudah adiksi dengan hal2 pornografi. Jika sudah ketagihan ya harus dapat, karena laki-laki itu.....
A. Otak kiri dominan -- jika sdh ketagihan ya harus.
B. Hormon testosteron lebih banyak.
C. Organ vital ada di luar, mudah dirangsang.
Target pornografi oleh Mark Kastleman
1. Anak punya perpustakaan pornografi.
Gak mesti lihat gambar
telanjang, lihat bibir seksi langsung terangsang karena sudah ada
perpustakaan pornografi di otaknya. Gak mesti distimulasi gambar
telanjang, nyium wangi orang lewat langsung terangsang. Dan anak umur
8-10 th itu hormonnya sangat aktif.
2. Kerusakan otak permanen.
Di atas alis bagian kanan ada PFC - pre frontal cortex yang matangsaat umur 25 tahun, berfungsi menyaring pornografi.
Jika belum usia 25 th dan melihat gambar pornografi maka lgs masuk ke syaraf
responden. 1 rangsangan yang masuk akan direspon 3. Jika otak sdh
rusak karena pornografi maka akan meminta yang aneh2, seperti seks
dengan ayam. Fakta: ratusan ayam mati korban perilaku seksual.
3. Jadi pelanggan seumur hidup.
4. Incest.
Kerusakan utama pada anak penyebab utamanya adalah ayah -- Ibnu Qoyim
dalam Tuhfatul Maudud 1/242