Wednesday, 8 January 2014

Wisuda ke-2 (akankah?)

Di suatu  sore... setelah sidang tesis.

"Selamat ya mba liaaa... udah lulus S2 nya." 
"Alhamdulillah.. terima kasih ya."
"Kapan wisudanya?"
saya terdiam.. jujur selama ini saya tidak (belum) kepikiran tuk daftar wisuda. Yang saya pikirkan hanya lulus 1,5 tahun saja... maka ketika muncul pertanyaan ini saya cuma bisa nyengir sambil berkata:
"ha.. wisuda ya? gak tau ya kapan. Emang UI wisudanya bulan apa aja?" *sambil nyengir dan garuk2 kepala yang gak gatel*
"yah kayaknya sih setahun 2 kali ya... Lha mba lia ini gimana sih, masa gak tau kapan jadwal wisuda??" kata adik kelas saya itu. Bingung. Takjub.
"Oh.. saya belum pikirin ya wisuda tuh kapan.. Trus kalo mau ikut wisuda gimana ya caranya?"
"Huaaa... mba liaaa... gak mau ikutan wisuda ya??" Dia makin takjub.
"Ya... kayaknya sih pengen juga sih. Gimana caranya?"
Dan akhirnya dia menjelaskan step-stepnya dari awal sampai akhir untuk daftar wisuda beserta lokasi pendaftarannya....
"Oo... gitu ya. Hehehe... tar saya pikirin deh mau ikutan wisuda atau gak." 
Dia pun masih heran dengan ekspresi saya :D

Di suatu pagi keesokan harinya.

"Liiii.... selamat ya udah lulus. semoga ilmunya bermanfaat."
"Aamiin... terima kasih atas doa-doanya.."
"Jadi kapan wisuda?"
"ha.. eh... kapan ya..." jawab saya sambil nyengir.
Alhasil teman saya itu keheranan... "lha piye toh? emang gak ikut wisuda?"
Saya nyengir hehehe..

Jujur, wisuda untuk S2 ini saya merasakan tidak lebih dari sekedar ritual saja. Rasanya bedaaa banget saat wisuda S1 dulu...
Wisuda S1 itu seperti sebuah perayaan, ucapan terima kasih kepada orang tua atas jerih payah mereka hingga anaknya bisa jadi sarjana. Saat itu, rasanya banggaaaa banget bisa sampai tahap ini.
wisuda S1
Untuk wisuda S2 ini, saya belum bisa mengambil maknanya, untuk apa??
Kalau tujuannya untuk menyenangkan orang tua, mungkin saya akan daftar wisuda di tahap ini.

Saat itu, apakah Gaudeamus igitur masih mampu membawa rasa khidmatmu yang diiringi sedih, gembira, dan haru dalam ruangan itu?
Saat itu, adakah teman-teman seperjuangan yang menyambutmu dengan seikat bunga saat kau keluar dan berjalan di red carpet?
Saat itu, adakah adik-adik kelas yang mengejarmu untuk memberimu seikat bunga, sekecup cium, dan sebuah pelukan bahagia?

Mungkin momen-momen tersebut tidak akan terulang...
Tapi yang pasti akan selalu ada persembahan cinta untuk orang tua tercinta. Setulus hati. Dari saya.
"karena aku mencintai kalian seperti aku mencintai surga..."



No comments:

Post a Comment