Thursday 24 November 2011

Sem1: Saya Lia, boleh dipanggil Retno

Seminar hari 1:

Setelah bertanya panjang lebar (plus tebal) pada winda, dan minta pendapatnya, akhirnya saya putuskan pergi dengan menggunakan travel Citytrans ke Bandung. Dengan menumpang jemputan akhirnya saya pilih shuttle bus yang di kawasan SCBD. Saya langsung pesan tiket untuk keberangkatan saat itu juga, Alhamdulillah langsung dapat. Emang bener kata winda, meski ni travel agak mahal (70 rb) tapi cozy bangeeet. Kursinya yang satu orang satu bikin kita nyaman banget.


Sekitar 2,5 jam kemudian sampailah saya di shuttle bus kampus unpad Dipati ukur. Bandung banget ini! Tapi perjalanan belum selesai, masih harus dilanjutkan dengan naik bis Damri jurusan unpad Jatinangor yang tarifnya 5000 rupiah dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Saya baru nyadar kalo kawasan kampus unpad jatinagor ini udah masuk ke Sumedang. Hmm… harusnya judul perjalananan ini bukan dinas ke bandung, tapi dinas ke Sumedang! Tempat ini emang bener-bener beda dengan bandung, lebih ke pedesaan sepertinya. Berada di dataran tinggi dan di kelilingi oleh perbukitan (atau pegunungan ya), bikin tempat ini indaaah banget! apalagi ada peninggalan sejaran jembatan cincin yang terlihat jelas dari unpad.

Menaiki ojeg ke fakultas sastra, sampailah saya di aula pusat studi Jepang, tempat International Seminar on Chemistry 2011 diadakan. Saya langsung menuju deretan meja registrasi yang dijaga dosen dan mahasiswa Kimia Unpad.

Panitia (P): “Jenis presentasinya apa mba?”
Saya (S): “oral presentation” jawab saya pendek
P: “namanya?”
S: Ratno N****** maklumlah, disinikan saya mewakili leader saya. Jadi registrasinya atas nama beliau.
P: “bu Ratno yaa….” Saya melihat ibu panitia itu agak heran, dan berbisik,“ooh… perempuan ya, dikira laki-laki.”
Saya hanya tesenyum (gak bilang “ya” lho…)

“ini tolong ditulis gelarnya, untuk sertifikat.” Katanya kemudian sambil menyodorkan daftar nama peserta seminar.
Saya pun menulis gelar leader saya; Dr……… M. Eng, dan mengembalikan kepada pantia. Ibu-ibu disebelah panitia tersebut saling berbisik sambil menatap ke arahku,
“hebat ya masih muda udah Doktor”

Dalam hati saya merasa geli aja… wong itu kan nama dan gelar leader saya. Saya gak mau merumitkan hal ini, jadi saya gak bilang kalau saya Cuma mewakili.

Panitia kemudian memberikan seminar kit (tas dan isinya) dan name tag. “Bu, maaf ini namanya salah ketik..” katanya rada bingung.

Memang yang tertulis di name tag namanya: Retno N******. Siip...Ini baru nama perempuan, pikir saya :p

S: “iya gak apa-apa bu.” Kata saya sambil tersenyum… kan kalau pake nama ini jadi lebih pas untuk saya yang perempuan, hehe…

Resmilah saya mengikuti seminar ini dengan nama Retno N******. Orang-orang disanapun percaya saja dengan nama yang tertulis di name tag dan memanggil saya dengan sebutan, “Mba Retno.” Hahaha..

Tapi ternyata ada juga yang kenal saya, yaitu adik kelas saya saat kuliah. Saya menegurnya ketika dia lewat di depan saya,
“Ade,” Panggil saya.
Dia menoleh, “eh, mba lia yaaa…” katanya riang,
tapi kemudian dia tediam dan menatap name tag saya, “eh mba lia bukan sih?? Tapi kok namanya Retno yaa..” katanya tidak yakin.
Saya nyengir, “iya Lia. Doh, masa lupa sih ama kakak kelas sendiri… ini saya emang ngewakilin leader, jadi pake nama beliau.” Kataku.
“OOO….” Katanya sambil manggut-manggut.
Ternyata Ade yang kerja di Biomaterial LIPI datang bersama teman-temannya. Mereka membawa poster untuk Poster Presentation.

Karena saya sampai di ruang seminar jam 11.30, tak lama kemudian lonceng makan siangpun berbunyi. Kamipun berbegas menuju ruang jamuan makan siang. Senengnya saya ikutan seminar internasional itu salah satunya adalah menu makan siangnya, lumayan buat perbaikan gizi, haha…

Setelah ISHOMA, presentasi pun dilanjutkan oleh ilmuawan Jerman. Sesi Oral presentasi dilanjutkan setelah coffee break dan Shalat Ashar. Saya pun memasuki ruangan B1. Untunglah peserta yang ikut mendengarkan di ruangan ini tidak banyak. Saya jadi lega dan berharap semoga bisa presentasi dengan lancar. Akhirnya tibalah waktunya saya presentasi.

Moderator membacakan judul dan penulis paper saya.
“Here, let’s see the last presentation . The title is Numerical… bla… bla… written by Ratno N****** from Agency.. bla.. bla.. and G**** Shukri from bla.. bla..”
melihat saya yang berdiri dan maju, sang moderator pun berkata, “please Miss Ratno N******...”
Saya tersenyum dan mulai presentasi, “Ada-ada aja ini.” Kataku dalam hati.

Setelah presentasi dilanjutkan oleh sesi Tanya Jawab. Dag dig dug juga sebenernya, takut gak bisa jawab pertanyaan, maklum saya masih loading lama untuk berbicara pake bahasa Inggris.  But the show must go on... Bismillah…
ternyata yang bertanya adalah seorang mahasiswi kimia unpad (Saltsa) yang tertarik dengan penelitian kami ini. Karena penelitiannya ada sangkut pautnya dengan penelitian DSSC ini. Dia melontarkan beberapa pertanyaan kepada saya yang alhamdulillah bisa saya jawab. Bahkan dia meminta alamat email saya untuk diskusi lebih lanjut. Saya memberikannya meski sebenarnya kami sudah tidak melakukan penelitian ini lagi, paper inipun ditulis tahun lalu.

Ketika saya membereskan tas, seorang panitia menghampiri. Namanya Fanny, mahasiswi tingkat 3 kimia unpad. Dia bertanya kepada saya tentang BPPT, dan akhirnya kami pun ngobrol panjang lebar. Di akhir obrolan dia bertanya, “pulang kemana teh?”
“ini mau nginep di tempat temen.” Jawabku
“oo.. di daerah mana?”
“ehm dimana ya… katanya sih naek angkot yang ke daerah cicaheum.” Kataku sambil membuka kembali sms dari teman, karena saya tidak hafal alamatnya.
“naek apa ya kesana?”
Dia berfikir, lalu lanjutnya, “oh itu mah naek 2 kali angkot. Yang ke cileunyi dulu baru ke cicaheum.”
“oh gitu ya.. naik dua kali angkot ya..” kataku
“saya anter aja teh sampai depan, kebetulan saya bawa motor.” Katanya ramah
“beneran?”
“iya.”

Dan akhirnya saya diantar Fanny sampai angkot ke cicaheum. Sebenernya Fanny menawarkan, “mau keliling-keliling unpad dulu gak teh? Lumayan biar tau unpad.”
“gak usah Fanny, ntar fanny dicari panitia yang lain.”
"gak kok teh. Kan udah selesai seminar hari ini.”
“pengen banget sih, tapi udah sore nih. Takut kemaleman ke rumah temennya.” Kataku jujur. Siapa sih yang gak mau keliling kampus yang indah dan asri ini...

Sesuai instruksi utin: naik angkot cicaheum, turun di RM. Suka hati, naik ojeg ke Komplek bina karya 2, akhirnya saya bisa bertemu dengan sahabat karibku itu, yang 4 tahun tidak bersua. Alhamdulillah… masih diberi kesempatan untuk bertemu utin, suaminya (seorang peneliti bidang fisika) dan dua keponakanku yang lucu-lucu:
Alya aurora khairunnisa (4 th): si ceriwis yang cerdas dan sholehah. Terakhir kali saya ketemu alya, dia masih umur 4 bulan.

Rizky afra rahman (6 bln): si ceria yang menggemaskan, sayang saat ini Rizky sedang sakit pilek, jadi tampak tidak bersemangat. Semoga cepet sembuh ya dede Rizky…

Bertemu dengan Utin dan keluarga sangat berkesan bagi saya. Ada hal-hal yang berubah dan tidak berubah. Saya jadi bisa belajar banyak juga mendapat inspirasi berharga dari sahabat saya itu…
satu malam saja rasanya tidak cukup untuk berbagi cerita 4 tahun ini…
semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi ya Utin… Love you coz Allah..

....bersambung...

4 comments:

  1. Hebaatt... :D diaminin aja ini mah..

    ReplyDelete
  2. wah....ada untungnya juga ya Lia pake name tag orang lain :))

    ReplyDelete
  3. aamiiin... *mengaminkan dengan sepenuh hati*
    syukron :D

    ReplyDelete
  4. hehe.... berat ini mah mba :D

    ReplyDelete