Thursday 30 December 2010

Mutiara negeri 5 menara


Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkannya dengan doa, uhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing…. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh maha mendengar. (A. Fuadi - Negeri 5 menara)


Buku yang udah lama ada dalam tumpukan waiting list to read-ku. Dulu udah sempet baca sih setengahnya, dan akhirnya (setelah sekian lama berada di tumpukan paling bawah) alhamdulillah selesai juga bacanya. Keren, jadi pengen ikutan belajar di Pondok Madani juga

Biar gak menguap hikmah-hikmah yang didapat dari buku ini, maka saya tuliskan kembali mutiara-mutiara dari buku ini. Semoga bisa menginspirasi teman-teman semua


Man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan menuai sukses. 

Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Allah berfirman, Dia tidk akan mengubah suatu kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!

Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan  risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.

Misi yang dimaksud adalah ketika kita melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kita merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi hidupmu!

**Dua hal penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses:**
  Going the extra miles = tidak menyerah dengan rata-rata --> lebihkan usaha, waktu, upaya, tekad, dan sebagainya dari orang lain. Kalau orang belajar 1 jam, dia akan belajar 5 jam, kalau orang berlari 2 kilo, dia akan berlari 3 kilo. Kalau orang menyerah di detik ke 10, dia tidak akan menyerah sampai detik 20. Selalu berusaha meninkatkan diri lebih dari orang biasa. Karena itu mari budayakan going the extra miles. Maka kalian akan sukses.
 Tidak pernah mengizinkan diri kita dipengaruhi oleh unsur di luar diri kita. Oleh siapapun, apapun, dan suasana bagaimanapun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kitalah yang berkuasa terhadap diri kita sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kita punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kita punya pilihan di lapisan diri kita paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.

Pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. Karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya adalah hati orang sukses.

Ilmu bagaikan nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada di tempat yang gelap. Karena itu, bersihkan hati dan kepala, supaya sinar itu bisa datang, menyentuh, dan menerangi kalbu kita semua.

Kerahkan semua kemampuan belajar kalian! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya sehingga kita tidak akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang belum berusaha dan tawakal.

Allahummaftah alaina hikmatan wansur alaina birahmatika ya arhamarrahimin. Tuhan kami, bukakanlah kepada kami hikmah dan bantulah kami dengan rahmatMu, wahai sang Maha Pengasih. 

Inti hidup ini adalah kombinasi niat ikhlas, keja keras, doa dan tawakal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Niatkan hanya demi memberi kebaikan kepada alam raya, seperti yang diamanatkan Tuhan. Kalu tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget...

Kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apapun, maka lakukanlah dengan prinsip “saajtahidu fauqa mustawa al-akhar“, berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.

  Hidup sekali, hiduplah yang berarti...

Syair Imam Syafii ra. :

Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu danmerantaulah ke negeri orang.
Merantaulah kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Berlelah-lelahlah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karen diam tertahan.
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang.

Singa jika tak tinggalkan sarang takkan dapat mangsa.
Anak panah jika tak tinggalkan busur takkan kena sasaran.

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang.
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.

"Man thalabal ‘ula sahiral layali" siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan maka bekerjalah sampai larut malam.
Dan aku ingin mencari kemuliaan itu....


3 comments: