Beberapa point penting yang sangat berkesan…
Konsep bergembira di hari raya
Bergembira dihari raya bukanlah diartikan sebagai bergembira lantaran telah bebas dari kewajiban berpuasa. Bukan juga berarti bebas dari segala aturan-aturan Allah swt, apalagi bebas mengikuti hawa nafsu.
Tapi, makna bergembira dihari raya yang hakiki adalah bergembira lantaran kita telah berhasil dalam melaksanakan perintah Allah swt. Berhasilnya melaksanakan perintah Allah tersebut mudah-mudahan menjadi bukti keimanan, ketaqwaan, dan ketaatan kita kepada Allah swt. Karena hanya keimanan dan ketaqwaan itulah yang akan mendatangkan keridhaan Allah swt. Keridhaan Allah swt itu lah yang kita cari-cari. Bagi orang-orang beriman, keridhaan Allah di atas segalanya.
Jadi, sesungguhnya di balik rasa gembira di hari raya, ada sebuah pengharapan yang sangat besar, “Mudah-mudahan Allah swt ridha kepadaku, lantaran aku telah melaksanakan kewajiban puasa dengan baik…”
Ketaqwaan yang ada diraih dibulan Ramadhan harus dipertahankan dan tingkatkan
Ramadhan memberikan tambahan ketaqwaan kepada orang-orang yang berpuasa, Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (al Baqarah: 183)
Kerenanya, ketaqwaan yang telah didapat harus dipertahankan dan ditingkatkan. Kerena sesungguhnya, sebaik-baik pakaian manusia adalah ketaqwaan. Baju baru yang dipakai dihari raya merupakan pakaian yang baik, namun sesungguhnya pakaian terbaik bagi seorang muslim adalah ketaqwaan. Allah swt berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik…”.
Allah memberikan perumpamaan takwa seperti pakaian. Sebagaimana pakaian yang selalu dikenakan setiap hari, seperti jualah pakaian takwa kita kenakan. Tentu kita malu jika tidak berpakaian atau (maaf) telanjang? Harusnya lebih malu lagi jika kita melepas pakaian taqwa kepada Allah swt.
Selain itu, sebaik-baik bekal manusia adalah ketaqwaan. Seperti orang yang hendak pergi jauh, tentu akan menyiapkan bekalnya dengan baik. Jika tidak, tentu akan kesulitan di tengah perjalanan nanti. adalah suatu kepastian bahwa setiap kita akan melakukan perjalanan yang sangat jauh ke kampung akhirat. Dan, tidak ada bekal terbaik yang perlu kita persiapkan selain daripada ketaqwaan kita kepada Allah swt. Intinya adalah, ketaqwaan yang telah didapat harus terus dipertahankan dan tingkatkan.
Kuunu Rabbaniyyin, walaa takun Ramadhaniyyin…
Jadilah kamu manusia-manusia Rabbani, dan janganlah kamu menjadi manusia-manusia Ramadhan.
Pesan singkat namun mendalam ini disampaikan oleh seorang ulama besar bernama Yusuf Qardhawi rahimahullah. Maksudnya adalah...jadilah kita sebagai manusia-manusia Rabbani yang bertaqwa tanpa pandang waktu, kapan pun, dimana pun, jangan sampai kita menjadi manusia-manusia yang hanya bertaqwa di bulan Ramadhan saja.
Kebiasaan-kebiasaan baik di bulan Ramadhan harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Kebiasaan shalat tepat waktu, kebiasaan tilawah Qur’an, kebiasaan shalat malam, kebiasaan bersedekah/berzakat, kebiasaan shaum harus terus dilakukan dibulan-bulan lainnya. Teruslah berbuat baik, walaupun belum bisa banyak. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amal yang dicintai Allah adalah yang terus-menerus walaupun sedikit” (al hadits)
Kita, diperintahkan Allah untuk terus bertaqwa (menyembah Allah swt) secara terus menerus, sampai mati. Allah swt tidak menyuruh kita untuk hanya bertaqwa di bulan Ramadhan. Allah swt berfirman, yang terjemah bebasnya…“ dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)” (al Hijr: 99). Intinya adalah…ketaqwaan yang telah di dapat di bulan Ramadhan, harus terus dipertahakan, bahkan ditingkatkan dibulan-bulan lain.
Semoga Allah swt memberikan kepada kita keistiqomahan untuk terus taat kepada-Nya. Semoga Allah swt menutup usia kita dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin..
Semoga Allah swt memberikan kepada kita keistiqomahan untuk terus taat kepada-Nya. Semoga Allah swt menutup usia kita dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin..
*diambil dari blog kang khalifah)
Amin
ReplyDeletedi mampang juga shalatnya?
ReplyDeleteterimakasih sudah repost tulisan saya ^_^
ReplyDelete