Ini adalah itikaf saya yang ke enam, sejak tahun 2008. Alhamdulillah Allah selalu memberikan kesempatan saya untuk beritikaf pada tiap bulan Ramadhan-Nya. Setiap tahun saya selalu beritikaf di masjid agung At-Tin, sehingga dapat saya katakan bahwa ini adalah itikaf yang ke enam di masjid At-aTin TMII.
Bagi saya, tiap itikaf selalu memberikan pelajaran dan kesan tersendiri. Allah selalu mempertemukan saya dengan sosok-sosok luar biasa yang menginspirasi saya untuk mendalami makna itikaf dan syahruttarbiyah ini. Misalnya, pada itikaf pertama saya, Allah mempertemukan saya dengan mba Ade yang juga ternyata satu kompi dengan saya di Santika kota Bogor. Dari beliau saya belajar bagaimana menuntaskan target-target Ramadhan saat itikaf. Saya juga bertemu dengan ibu yang selalu menyemangati dan menginspirasi saya lewat wejangan dan kisah hidupnya (baca
disini), juga temen-temen lain yang tidak kalah kerennya :)
Itikaf kali ini, qadarullah, saya bertemu lagi dengan bu husni (panggilan saya dan teman-teman) yang dengan kerendahan hatinya mau berbagi semangat kepada saya lewat kisah hidupnya. Pelajaran yang saya dapat adalah bahwa Allah akan selalu mendengar doa-doa kita dan mengabulkannya pada waktu yang tepat. Bu husni yang (tadinya) bekerja dengan berjualan makanan di stasiun pernah berdoa, "saya sudah lelah dengan pekerjaan seperti ini. saya ingin pekerjaan yang lebih baik dari segi waktu dan tidak mengabaikan amanah saya di masyarakat.." begitu kira-kira isinya. Ya, saya fikir memang pekerjaan yang lebih berat dibanding pekerjaan saya, bahkan katanya terkadang untuk berbuka puasa saja nyaris tidak sempat.
Beberapa bulan kemudian Allah mengabulkan doanya. PT. KAI menggusur pedagang-pedagang di sekitar rel kereta api, termasuk lapak bu husni yang berada di stasiun cawang. Akhirnya bu husni memutuskan untuk berhenti berjualan di stasiun dan memilih usaha rumahan, catering. Kata bu husni, "Kita bisa belajar apapun kalau kita mau. Saya pun belajar otodidak di usaha catering ini... mulai dari me-manage usaha hingga memasak menunya. Bener-bener dari awal. Untungnya saya suka masak." Keren dan penuh semangat menurut saya :)
Alhamdulillah usaha catering beliau berjalan lancar. Meski awalnya sempat sedih karena penggusuran PT. KAI tetapi beliau segera menyadari bahwa inilah petunjuk Allah dalam menjawab doa-doanya. Jika bersabar dan berusaha, insya Allah akan mendapatkan banyak kebaikan. Karena Allah selalu mendengar doa-doa kita, karena Allah akan memeluk mimpi-mimpi kita.
Di itikaf ini, seperti biasa, bu husni lebih banyak persiapan dan lebih banyak harinya dari saya. Meski tahun kemarin bertekad akan beritikaf full 10 hari terakhir di tahun ini tapi saya baru bisa mulai itikaf di malam ke-25 :(
Saya jadi lebih memaknai urgensi itikaf dan berhasil menuntaskan target tilawah yang sempat tersendat dan tertinggal jauh... Alhamdulillah atas inspirasi dari seorang teman bahwa masih ada waktu untuk #kejar target, saya bisa menyelesaikan target-terget itu. Saya juga merasakan bahwa itikaf pada malam genap pun bisa lebih khusyu dan nyaman dibanding malam ganjil. Mungkin karena kebanyakan orang memilih itikaf hanya pada malam ganjil saja... seperti saya dahulu :D
Setelah berdiskusi bersama bu husni, mba lela, dan mba ita akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan itikaf tahun depan di Masjid Habiburrahman Bandung, insya Allah. Kami berharap, salah satunya, dengan qiyamullail 3 juz @malam bisa meng-upgrade ruhiyah kami dan menambah kecintaan kami pada Al-Quran. Kami juga berharap bisa beritikaf di 10 malam terakhir.
So..
Langkah-langkah yang saya lakukan mulai saat ini dan akan saya lakukan adalah:
1. Berdoa dan menguatkan tekad
2. Mengkomunikasikan rencana ini ke ibu mulai saat ini
3. Menabung 50rb @bulan (Bikin celengan I'tikaf 1435 H)
4. Mencari info tentang teknis i'tikaf di Masjid Habiburrahman
5. Mengajukan cuti pada hari kerja yang bersinggungan dengan 10 hari terakhir Ramadhan
6. Dan tentunya mulai dari sekarang mulai Qiyamullail dengan surat-surat panjang serta lebih semangat menghafal Al-Quran.
Semoga Allah memudahkan rencana ini, memberikan kami kesehatan, kecukupan materi, dan dimudahkan semua urusan kebaikan kami...
Semoga tahun depan bisa i'tikaf dengan lebih baik lagi...
Note:
Terima kasih kepada Bu Husni, Mba lela, Mba ita, Tia, Herlin, Tami, Bu Mini, Mba iley, dan tentunya si kecil cerdas Zeezee atas kebersamaan beritikaf di masjid indah ini, Masjid Agung At-Tin Jakarta.
Saya Lia Aprilia mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
Semoga semangat Ramadhan senantiasa mengiringi kita hingga bertemu dengan Ramadhan selanjutnya
Taqabbalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin