Friday 18 May 2012

Salah masuk pameran dan rejeki tak terduga


Long weekend kali ini diajakin Ken ke Jogja buat ketemu Bu Is lagi... berhubung saya sakit sejak hari senin dan Ken juga "agak" sakit maka niat tersebut pun diurungkan. Hmm... padahal libur 4 hari ini bakalan lebih meriah kalau diisi dengan jalan-jalan ke Jogja. Tapi apa daya, rupanya jasad inipun meminta haknya. Finally i just kill my time in my bed room. Tiba-tiba saya teringat adanya pameran sepatu, kulit dan fashion di JCC senayan. Langsung saja kukabari Ken dan dia langsung mengajakku tuk datang kesana.

Today afternoon, ditengah2 hujan deras Ken melaju dari kantornya dengan Beat setianya tuk menjemputku di Singgalang. Sebenernya saya belum sembuh benar, dengan bantuan payung setiaku maka daku menerobos hujan sambil terbatuk-batuk menuju singgalang. Ternyata Ken udah nunggu dari... lebih dari setengah jam yang lalu! hehe.. maaf ya Ken, jadi telat banget. Maklum nunggu hujan agak reda dulu baru bisa keluar.

Sampai di JCC, kami langsung masuk ke ruang pameran. Kebanyakan yang dipamerkan/dijual adalah batik, aksesoris batu, tas, rajutan, dll... juga makanan tentunya. Ada juga mesin, mobil, dan hasil industri produk Indonesia. Meski rada kecewa juga (karena mengira akan menemukan banyak sepatu kulit) tapi kami enjoy aja keliling2 di pameran ini sambil beberapa kali mencicipi sampel makanan yang dijual disana, juga macam-macam kopi robusta yang membuat saya tidak bisa tidur di lewat tengah malam ini, hehe...

- Cokelat rasa cabe, Cokelat enteng jodoh, Cokelat tolak miskin -

Setelah sempat foto-foto sedikit dan membeli beberapa jajanan dan barang-barang yang menarik akhirnya kami memutuskan untuk pulang, karena setengah jam lagi pameran akan ditutup. Sayapun menyempatkan diri memfoto panggung pameran ini: Made in Indonesia Expo 2012. Sebenernya agak aneh juga sih pertama baca judul ini, "perasaan nama pameran ini ada kata k-u-l-i-t nya deh... ini kok gak ada sama sekali yaa..." gumamku dalam hati. Ditambah lagi menurut para pedagang disana, pameran akan diadakan sampai hari minggu. Padahal info yang saya dapat pameran produk sepatu, kulit, dan fashion cuma sampai tanggal 19 Mei 2012, it means besok!

- Shaun the Sheep raksasa @panenpasifik -

Iseng-iseng saya tanya resepsionis di luar, "Pak kalo pameran sepatu kulit itu dimana ya?" Bapak itu langsung menujuk Hall sebelah pameran ini. Jelas aja saya dan Ken jadi kaget! "jadi tadi kita salah masuk pameran ya?" kata Ken... "iyaaa.... hiiks... ada-ada aja deh. Malah tinggal setengah jam lagi ni pameran itu tutup." maka kamipun bergegas menuju Hall sebelah. Benar saja disitu tertulis: Gelar Sepatu, Kulit dan Fashion Produk Indonesia 2012.

- Gak nyadar kalo salah masuk pameran -

Meski sudah sepi pengunjung namun masih banyak stan yang buka. Maka segera saja kami buru-buru mengunjungi stan-stan yang menarik hati kami untuk melihat model sepatu, bertanya desai dan produksinya, jenis kulit yang digunakan, cara mendapatkan bahan baku, harga, meminta kartu nama, dll.... pokoknya kesempatan di waktu yang tidak banyak ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik.

Kami menebak-nebak apa mungkin Produk Bu Is ikutan pameran ini... kamipun terus berjalan berkeliling... hingga... "ini kayak produk Bu Is..." kata Ken di salah satu stan. aku mengamati, "iya ini pasti produk Bu Is, lihat deh mereknya!" Dan benar saja akhirnya kami melihat Bu Is yang sedang bercakap-cakap dengan pembeli. Kami menegurnya dan akhirnya berbicara apa yang perlu dibicarakan dengannya. Subhanallah... qadarullah kalau kami bisa bertemu Bu Is di JCC ini. Padahal tadinya sempet bingung juga karena tidak bisa ke Jogja untuk bertemu Bu Is.. ternyata beliau justru sedang ke Jakarta! Thanks Allah... satu urusan pun selesai, Semangat!

- Ken dan Bu Is -

Selain bertemu Bu Is, ada oleh-oleh yang berharga yang saya dapatkan di Made in Indonesia Expo. Meski saya salah masuk pameran, sungguh saya tidak menyesal. Di pameran tersebut saya menemukan perusahaan yang telah berhasil memproduksi kaca anti UV yang bisa mentransmisikan cahaya hingga 14% dan energi sebesar 34%. Kerennya, kacanya banar-benar bening... tidak terlihat buram karena dilapisi reflectant UV. Saya juga sempat mencoba test kaca tersebut. Dibandingkan kaca biasa dan kaca produk mereka yang di pancarkan lampu UV, hasilnya ruang yang menggunakan kaca biasa lebih panas dan temperaturnya lebih tinggi dibanding kaca produk mereka. Menarik sekali! apalagi riset di tim kami juga ada yang mengerjakan tentang sensor UV. Saya kira ini akan menjadi referansi yang baik, ditambah lagi mereka memberikan saya  sampel produk-produk mereka yang berupa kaca untuk eksterior dan interior... Lumayan, buat oleh-oleh di lab :)

- Uji coba kaca anti UV PT. Asahimas -

- Oleh-oleh berbagai produk kaca eksterior dan interior -

Subhanallah... gak bisa ke Jogja tapi bisa bertemu orang yang ingin ditemui tanpa ke Jogja... salah masuk pameran tapi mendapatkan rejeki yang tidak terduga. Alhamdulillah... Thank You Allah

3 comments: