Thursday 9 September 2010

Ramuan asa untuk sebuah perpisahan



Tempat yang setengah dekade selalu tersinggah
tetap berdiri kokoh dengan segala keindahannya
rumah Allah yang menjadi tempat pertemuan kami
detik ini harus juga menjadi tempat perpisahan kami

langit senja menjadi saksi perpisahan ini
langit yang tidak lagi berwajah ceria
langit yang dipenuhi awan murung
seakan mengerti segala perasaan yang tersirat

***
Hanya pamit, kata maaf, dan harapan yang bisa terucap
lidah kami kelu, hati kami beku, setiap kata begitu berarti
hanya mata yang dapat menggambarkan seluruh perasaan
tatapan yang menyiratkan satu perasaan diantara kami

selamat berpisah sahabat mulia...
sahabat-sahabat luar biasaku..saudariku seakidah..saudariku seperjuangan..
orang-orang hebat yang Allah perkenalkan lewat ibadah ini sejak tiga tahun lalu
meski tak pernah berjanji, tapi kita selalu dipertemukan-Nya di tempat ini 
dengan tujuan yang sama... setiap tahunnya... subhanallah

Beribu rasa syukur pada-Nya yang telah merekatkan tali ukhuwah di antara kami
mengikat kami dengan ikatan terkuat: ikatan ukhuwah islamiyah
ukhuwah islamiyah yang membuat kami seperti satu tubuh

***
hingga tibalah saat yang pasti
perpisahan yang menyisakan satu rasa yang indah
menyisakan semangat baru untuk terus berjuang 
semangat untuk terus memperbaiki diri dan orang lain..
agar Allah pertemukan kami kembali di surga-Nya kelak... Amiin...

***
satu per satu kaki melangkah menjauh
menuju arah yang telah ditetapkan sang empunya kaki
walau arah berbeda tapi hati kita tetap satu
jiwa akan selalu sejalan dan hati kita akan selalu pada-Nya

***
Berat rasanya mengayunkan langkah
langkah untuk menjauh dari tempat ini
Betapa ingin rasanya menetap saja disini 
hingga hilal baru akan muncul
melepas kepergian Ramadhan yang mulia di tempat ini...

bunda, haruskah aku pulang hari ini?
tak bisa terelakkan perasaan rindu ayah bunda
namun tak juga terelakkan keinginan melepas Ramadhan disini...

meluruskan niat, membulatkan tekad, dan mengikhlaskan hati
kupercepat langkah-langkah ini
meninggalkan ruang perpisahan ini

***
itikaf tahun ini telah usai...
semoga ini bukan itikaf terakhir dalam hidup kita
berharap Allah memberikan kita kesempatan itikaf lagi 
mempertemukan kita kembali dalam keadaan yang lebih baik
mengizinkan kita menggapai kembali kemuliaan Ramadhan
bersama orang-orang tercinta
tanpa berkurang satupun, satu apapun

***
meski Ramadhan nan mulia kan pergi
Syawal nan fitri kan datang menyapa

meski begitu berat melepas Ramadhan
rasanya tak pantas bersedih untuk menyambut Syawal
karena di hari kemenangan, seorang muslim harus bergembira

Akan kusambut Syawal sebagai kesempurnaan menutup Ramadhan
dengan azzam 'tuk menjaga hidayah-Nya, 
menjaga semangat Ramadhan ini
hingga perjumpaan dengan-Nya kelak


"kutitipkan rindu ini pada malam-malam Ramadhan. jika raga ini tak sampai, jangan lupakan doa sederhanamu untukku..."


2 comments: