Sunday, 28 November 2010

Ust. Abu Aqila: Ruqyah Syariah Spesialis Gangguan Jin

Rating:★★★★
Category:Other
Tahun 1997, lilis arini, istri ustadz Abu Aqila , menderita sakit aneh hingga sepuluh bulan lamanya. Dokter tidak manpu mendeteksi penyakit tersebut. Setelah memohon petunjuk Allah, ia bertemu KH Kasman Suja’i, tabib yang khusus menangani orang yang kena gangguan jin. “berkat penanganan beliau, istri saya sembuh, tetapi karena fisiknya sudah telanjur lemah akhirnya meningggal.” Kenangnya haru. Sebelum dengan kyai kasman, ia telah mondar – mandir kepada orang pintar dan paranormal. Tapi hasilnya nihil.

Dari situ ia bertekad mendalami terapi gangguan jin. Motivasinyas tidak lain, agar kejadian yang menimpa istrinya tidak terulang pada orang lain. Atau paling tidak untuk memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang islami. Antara 1998 hingga 1999 selama kurang lebvih wmpat bulan sebelum KH kasman suja’i wafat, saya belajar terapi dengan beliau.” Ujarnya.

Ia lalu mengembangkan ilmu tersebut untuk kepentingan pengobatan yang sesuai dengan syariat Islam. Ia juga menlengkapi pengetahuan pengobatannya dengan belajar ilmu bekam, ilmu herbal dan ilmu tentang sistem aliran darah dan saraf tubuh meniusia. Dengan bekal pengetahuan medis ditambah pengetahuan agama yang ia dapatkan di pondok modern gontor, ia lalu membuka praktik pengobatan yang bersifat rohani dan jasmani.

Berkaitan dengan berbagai teori mengenai terapi yang diberikannya, serta bagaimana menjalankan terapisnya, Ahmad Kholil dari Alkisah mewawancarai Ustad Abu Aqila.

Bisa anda jelaskan, apa motivasi anda membuka praktikl pengobatan?

Pendirian Bengkel Rohani itu termotivasi oleh maraknya pengobatan alternatif yang dilakukan oleh para kiai, dukun dan paranormal. Dukun dan paranormalk itu berdasarkan ajaran tradisi. Kiai kebanyakan memakai ayat – ayat Al Qur'an. Tapi semuanya menjadi rancu, dan sulit menbedakan siapa yang jadi paranormal, dukun dan kiai. Apalagi banyak diilkankan: “kiai” yang ahli pasang susuk dan bahkan mengajarkan.

Dengan maraknya pengobatan alternatif yang notabene banyak dilakukan paranormal dan dukun, serta adanya keinginan masyarakat untuk mendapatkan terapi secara lebih islami dari gangguan jin itulah, saya lalu membuat klinik bengkel rohani ini.

Apa indikasi orang yang terkena gangguan jin, apakah bicaranya selalu tidak karuan atau bagaimana?

Tidak selalu harus bicara ngelantur. Sebab ada juga yang setelah kita terapi cari buhul – buhulnya, barulah syetannya teriak. Di situ bicaranya mulai kacau. Jadi saat datang, bicaranya biasa – biasa saja.

Anda bisa memastikan orang terkena gangguan jin dan penyakit medis itu dengan cara apa?

Kita deteksi dulu. Pasien kita ajak konseling, apa keluhannya, misalnya keluhan mudah ngantuk, kepala berat, membaca Al Qur'an mata jadi kabur, kemudian sering ada yang bergerak dalam tubuh. Setelah kita deteksi, itu kemungkinan ada gangguan jin. Barulah kita berikan terapi dengan cara ruqyah. Tetapi kalau untuk yang medis, misalnya keluhan leher berat, punggungnya kaku, kepala mudah pusing nah yang seperti ini biasanya penyakit medis.

Apakah si pasien itu sebelumnya sudah merasa penyakitnya karena gangguan jin?

Ada yang merasa badannya terasa aneh, sering merinding atau mudah mengantuk atau kalau mau kerja malas. Itu biaanya ada indikasi gangguan jin.

Dokter mengatakan seseorang tidak apa – apa, padahal ia sering sakit hiongga muntah darah. Apakah itu bisa dijadikan indikasi bahwa orang tersebut terkena gangguan jin?

Belum tentu dia diganggu jin. Adakalanya itu penyakit medis. Tetapio orang – orang seperti itu biasanya punya amalan – amalan tertentu atau ia pernah belajar tenaga dalam, punya ilmu – ilmu kejawen atau pernah atau bisa jadi juga sedang menyimpan jimat – jimat sehingga penyakitnya tidak terdeteksi ahli medis. Jika jimat dan amalannya dibuang, bisa diterapi. Insya Allah penyakit yang sebenarnya akan ketahuan.

Kalau seseorang selalu khawatir dan dihantui perasaan takut apakah yang seperti itu disebut kena gangguan jin?

Waswas itu bisa disebabkan karena trauma, faktor psikis, karena mungkin dulunya ia dididik secara intrivert, selalu tertentutup, sehingga saat bertemu orang lain mudah waswas. Jadi didikan orangtua, faktor lingkungan, juga bisa memnpengaruhi orang sehingga mudah waswas.

Namun jika orang waswas secara berlebihan, bisa jadi itu karena gangguan jin. Tetapi tidak bisa dibilang seratus persen untuk menentukan apakah seseorang itu kena gangguan jin atau tidak, itu berdasarkan hasil terapi. Bisa juga, ia sakit karena ada faktor psikis. Kemudian kami beri nasihat, kenapa dan mencemaskan apa? Hidup ini kan penuh dengan masalah. Jadi kenapa kita mesti cemas?

Bagaimana cara mendeteksinya?

Berdasarkan konseling. Barui ketahuan bahwa pasien tersebut kena gangguan jin ataui tidak. Selain itu, baru kita cari buhul - buhul atau simpul setannya dan kita tekan sambil membaca doa – doa atau ruqyah (ruqyah syariyah adalah ayat – ayat Al Qur'an atau doa – doa yang diajarkan Rasulullah Muhammas SAW mengusir jin tyang tercamtum di hadist – hadist shahih) secara sirri, dalam hati.

Doanya, A’udzubil ba’sa’rabbannas was fi annas assafi ia shifa’i, berulang – ulang. Selain itu juga membaca A’udzubi kalimatillahi tamman min syarri ma khalaq, kemudian Rabbi ‘a’udzubika min hamazatisysyaithin wa a’udzubika ayahdharun. Nah baru ketahuan ada jinnya dan dia sudah menyerang, kita membaca doa Allahumma inna naj’aluka fi nukurihim wa a’udzubika min sururihim itu bersifat penyerangan.

Bisa dijelaskan, efek negatif orang yang terkena gangguan jin?

Kalau orang terkena gangguan jin, misalnya sihir atau guna – guna, otomatis akan timbul yang namanya uqad, ada penegangan – penegangan pada pembuluh darahnya. Untuk itu dalam terapinya juga kita terapkan terapi metoda bekam. Dan Rasulullah Muhammad SAW pun pernah dibekam di bagian kepalanya dan langsung sembuh.

Setelah kita pelajari, ternyata bekam, selain baik untuk terapi penyakit medis, juga punya manfaat lebih untuk gangguan sihir. Oleh karena itu wajar jika dulu orang yang datang ke bengkel rohani, 90% karena gangguan jin, kini berbalik yang terkena penyakit medis lebih banyak..

Kalau terapinya sendiri, sekali datang sudah sembuh atau secara berkala?

Terapi gangguan jin tidak bisa sekaligus kalaupun bisa, itu jarang sekali. Karena itu kita kasih tahu kepada pasien bahwa pengobatannya tidak bisa secara cepat, tetapi bertahap. Apalagi kalau buhulnya sudah tebal. Artinya jinnya sudah lama bersarang atau misalnya dalam bentuk lhadam, apakah ia keturunan atau khadam yang ia cari, itu tidak bisa tergesa – gesa. Namun alhamdulillah pasien disini punya kesabnaran untuk itu. Oleh karena itu, terapinya ada yuang yang sampai 20 kali, tapi banyak juga yang baru tiga kalui sudah selesai. Seperti misalnya gangguan jin akibat sihir atau karena kesurupan.

Tetapi khadam itu ada yang dianggap bisa berlaku baik.....?

Kata Imam Ghazali, kalai kita berhubungan dengan jin, khan akan diberi 99 kebaikan. Tetapoi ingat, tujuannya tidak lain agar oprang itu tergantung sama jin dan akhirnya jadi kufur kepada Allah. Padahal firman Allah sudsah jelas, Allah as-shamad artinya Allah tempat bergantung. Masa sedikit – diklit ada masalah, mengadunya sama jin, sama khadamnya? Memang jin itu baik, memberitahu, tetapi otu bisa menyebabkan kufur, karena kita seharusnya mengadu hanya kepada Allah.

Tadi anda menyebutkan, ada buhul yang bisa menebal atau menipis. Bisa dijelaskan?

Dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW yang diriwayatkam imam tabrani dijelaskan, pada saat kita tertidul pulas tiga titik simpul dalamn batang leher kita. Simpul pertama akan lepas kalau kita bangun tidur membaca doa atau berdzikir, simpul kedua akan lepas kalau kita mengambil wudhu dan simpul setan ketiga akan lepas kalau kita kemudian shalat. Setelah itu kita akan bangun dengan segar bugar, kita beraktivitas dengan niat karena Allah.

Nah, itu artinya, timbul simpul syetan pada saat kita lemah. Yakni, pada saat kita sedang tidur, karena keadaan orang yang tidur itu adalah yang paling lemah. Misalnya ditusuk atau kemalingan pun. Kita tidak tahu. Kondisi itu dimanfaatkan olkeh syetan untuk membangun simpul – simpul saupaya ia bisa mengendalikan orang tersebut.

Kalau simpul setannya tebal, setan bisa masuk ke dalam tubuhnya. Kalau simpul setannya masih tipis, baru penegangan – penegangan biasa, itu akan menpengaruhi pola pikir. Ia akan mempewngaruhi perasaan dan daya khayal manusia.

Maka banyak orang kafir, kalau dideteksi simpul setannya ada di saraf otak kecil, ia akan menpengaruhi daya khayalan hingga menpengaruhi pola pikirnya untuk kufur kepada Allah. Kalau orang munafik, itu dominan di nafsufari terletak dibawah telinga. Jadi ada pembuluh darah yang menghidupkan saraf nafsufari, menghidupkan potensi telingan, mulut, mata dan juga perasaan.

Dari situlah kita mulai menganalisa ternyata syetan bisa berasarang, karena ada sarangnya, dan itu pun ditegaskan oleh Allah dalam surat Al-Falaq, “wa minsyarri naffasati fil uqag” artinya demi kejahatan syetan yang dapat meniupkan embusannya ke dalam uqad. Uqad itu maknanya khoitun junta mufidun firju wa nafahu yukhidu fil unuq artinya penyumbatan pembuluh darah yang timbulnya secara teratur, yang didalamnya ada lubang dan sarana untuk masuknya setan atau penyakit yang dapat mengeraskan pundak kita karena adanya penbgerasan pembuluh darah yang ada dibatang leher.

Saat pertama kali menangani kasus gangguan jin apa saja yang anda lakukan?

Saya menangani orang yang mengaku mendapat Laitulqadr setelah mengamalkan surah Al-Qadr sebanyak seribu kali saat beriktikaf di masjid istiqlal pada 27 ramadha 1999. ia mengaku, ada cahaya masuk ke dalam tubuhnya yang mengaku sebagai malaikat jibril, untuk menyampaikan wahyu bahwa kelak ia akan menjadi iman mahdi.
Karena baru pertama kali, saya lakukan terapi dari jam 17.00 sampai jam 24.00 dan jinnya belum juga keluar. Lalu saya ingat kata kiai kasman suja’i bahwa kalau diterapi melawan, meludahi, memaki – maki, menendang dan sebagainya, itu bukan karena jinnya hebat, tapi bisa karena orang tersebut sebelumnya terkena depresi. Atau mungkin ia terkena gangguan jin karena sebab depresi.

Setelah saya tanya sama keluarganya ternyata ia mengamalkan Al Qur'an seribu kali karena sebelumnya memang mengalami depresi – punya banyak masalah, terlil;it utang sehingga berharap mendapatkan Laitulqadr. Ia tertipu orang, ikut bisnis investasi hingga 25 juta, ketika jatuh tempo mau mengembalikan, tidak bisa lalu stress dan ia melakukan iktikaf di masjid istiqal. Di situlah ia lalu kemasukan setan, jadi bukan karena ia kemasukanb setan. Jadi bukan karena dapat laitulqadr. Saya langsung memibnta agar tangannya diikat dan dibawa ke rumah sakit jiwa. Setelah disuntik, tiga hari kemudian sembuh total. Alhamdulillah.

Ada beberapa sebab orang bisa terkena gangguan jin?

Ada enan penyebab orang terkena gangguan jin, karena suka melamun, depresi, rasa takut, pemuja setan, munafik, musyrik dan kafir. Kalau orang melamun, itu kesurupan biasa. Biasanya diruqyah dengan cara – cara biasa bisa sembuh dan mudah keluar. Kalau depresi, itu gabungan antara ruqyah dan psikiater, maka di bengkel rohani ini juga ada psikiater, karena disini kami tidak menafikkan adanya ayat – ayat kauniah selain Al Qur'an yang kauliah. Kalau dia kena gangguan jin karena rasa takut, penanganannya, pertama kami kasih tausiah, konsenling.

Dari pengalamanan meberikan terapi keluhan gangguan jin, berapa kali biasanya pasien harus gatang untuk bisa sembuh?

Tidak bisa kami pastikan. Ada yang cepat, ada yang lama. Tergantung dari tipe jinnya. Tetapi dengan istikamah insya Allah bisa disembuhkan.

Bisa dijelaskan, secara teoritis. Bagaimana munculnya suatu penyakit?

Teorinya kalau darahnya orang itu kotor, lama kelamaan pembuluh darahnya pun kotor, sehingga penyakit itu bisa kambuh dengan segala seperti pusing, jatung berdebar- debar, tomur kecil dan sebagainya. Jadi penyakit itu kan muncul karena adanya pontensi saraf yang lemah pada seseorang. Sehingga, misalnya, kadar kolestorelnya tinggi, sementara ia memiliki pontensi syaraf lemah di bagian dubur, itu akan mengakibatkan pengumpalan p[ada bagian dubur dan mengakibatkan sakit ambeien.

Begitu juga, misalnya jika orang tersebut memiliki potensi saraf lemah dibagian payudara, kaki pinggang, dada atau punggung kadar kolestorelnya bisa naik.. dibagian itu pulalah biasanya akan timbul penyakit.

Bisa bagi – bagi soal konsep soal hidup sehat?

Pertama, oranmg itu harus banyak kebaikan, kedua harus hidup dengan benar. Dan ketiga harus bertauhid dengan benar. Kalau orang itu hidup selalu menanamkan kebaikan dalam segala hal, juga kebenaran dalam segala hal yang dilandasi dengan tauhid, insya Allah, ia akan hidup bersih, sehat, baik jasmani dan rohani.

(dinukil dari majalah ALKISAH no. 4/ 14 – 27 februari 2005)

Web Bengkel Rohani: http://www.bengkelrohani.com/



Monday, 8 November 2010

Keberanian

Just wanna share from milis sebelah...

Asy-syaja'ah (keberanian) adalah salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri berupa al-ithmi'nan (ketenangan) dan at-tafaul (optimisme).

Jadi orang yang istiqamah akan senantiasa berani, tenang dan optimis karena yakin berada di jalan yang benar dan yakin pula akan dekatnya pertolongan Allah.

Namun memang tak mudah untuk menjadi orang yang istiqamah atau teguh pendirian memegang nilai-nilai kebenaran dan senantiasa berada di jalan Allah. Bahkan Rasulullah saw. mengatakan bahwa turunnya surat Hud membuat beliau beruban karena di dalamnya ada ayat
(QS. Huud [11]: 112) yang memerintahkan untuk beristiqamah, "Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Rasulullah saw. memahami benar makna istiqamah yang sesungguhnya sampai ketika Abu Sufyan bertanya hal terpenting apa dalam Islam yang membuatnya tak perlu bertanya lagi, beliau menjawab, "Berimanlah kepada Allah dan kemudian beristiqamahlah (terhadap yang kau
imani tersebut)". Di kesempatan lain, Rasulullah Saw. juga mengatakan tantangan buat orang yang istiqamah memegang Islam di akhir zaman, begitu berat laksana menggenggam bara api.

Keberanian untuk tetap istiqamah walau nyawa taruhannya nampak pada diri orang-orang beriman di dalam surat Al-Buruuj (QS. 85) yang dimasukkan ke dalam parit dan dibakar oleh as-habul ukhdud hanya karena mereka menyatakan keimanannya kepada Allah Taala.

Begitu pula Asiah, istri Firaun dan Masyitah, pelayan Firaun, kedua-duanya harus menebus keimanan mereka kepada Allah dengan nyawa mereka. Asiah di tiang penyiksaannya dan Masyitah di kuali panas mendidih beserta seluruh keluarganya karena mereka berdua tak sudi menuhankan Firaun. Demikian sulitnya untuk mempertahankan keistiqamahan di jalan Allah, dan demikian sulit pula untuk mewujudkan asy-syaja'ah sebagai salah satu aspeknya.

Secara manusiawi seseorang memang memiliki sifat khauf (takut) sebagai lawan sifat asy-syaja'ah. Namun sifat khauf thabi'i (alamiah) yang diadakan Allah di dalam diri manusia sebagai mekanisme pertahanan diri seperti takut terbakar, tenggelam, terjatuh dimangsa binatang buas, harus berada di bawah khauf syar'i yakni takut kepada Allah Taala. Hal tersebut secara indah dan heroik terlihat gamblang pada kisah Nabi Musa As. Ibrahim As. dan Muhammad Saw. Rasa takut pada kemungkinan tenggelam ke laut merah teratasi oleh ketenangan, optimisme dan keberanian Nabi Musa As. yang senantiasa yakin Allah Swt.bersamanya dan akan menunjukinya jalan. Dan benar saja Allah memberinya jalan keluar berupa mukjizat berupa terbelahnya laut merah dengan pukulan tongkatnya sehingga bisa dilalui oleh Nabi Musa dan pengikutnya. Kemudian laut itu menyatu kembali dan menenggelamkan Firaun beserta tentaranya.

Kisah yang tak kalah mencengangkannya terlihat pada peristiwa pembakaran Nabi Ibrahim As. Rasa takut thabi'i terhadap api dan terbakar olehnya teratasi oleh rasa takut syar'i yakni takut kepada Allah saja. Dan subhanallah, pertolongan Allah datang dengan perintah Nya kepada api agar menjadi dingin dan sejuk serta menyelamatkan Nabi Ibrahim As. Keberanian, ketawakalan dan kepasrahan pada Allah yang membuahkan pertolongan- Nya juga terlihat pada saat Rasulullah Muhammad Saw. bersama sahabat setianya Abu Bakar Ash-Shidiq berada di gua Tsur untuk bersembunyi dalam rangka strategi hijrah ke Yatsrib (Madinah). Kaki-kaki musuh yang lalu lalang tidak menggetarkan Rasulullah dan ketika Abu Bakar begitu mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah Saw., beliau menenangkannya dengan berkata, "Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita" (QS 9: 40). Dan ternyata terbukti Allah Taala memberikan pertolongan melalui makhluk-makhluk- Nya yang lain. Burung merpati yang secara kilat membuat sarang, begitu pula laba-laba di mulut gua, membuat musyrikin Quraisy yang mengejar yakin gua itu tak mungkin dilalui oleh manusia.

Realita Dewasa Ini 

Dunia dewasa ini dipenuhi dengan orang-orang yang memiliki sifat pengecut. Sebuah hadits Nabi Saw. memprediksikan di suatu masa umat Islam akan menjadi bulan-bulanan dan santapan empuk musuh-musuh Islam karena sudah mengidap penyakit wahn, yakni cinta dunia dan takut mati.

Ya, penyakit wahn-lah yang menyebabkan di antara umat Islam pun banyak yang menjadi pengecut sehingga tidak lagi disegani oleh musuh-musuhnya yakni kaum kufar dan musyrikin.

Dahulu yang membuat gentar musuh-musuh Islam adalah keberanian tentara-tentara pejuang-pejuang Islam yang menghambur ke medan perang dengan suka cita karena pilihannya sama-sama baik yakni hidup mulia dengan meraih kemenangan atau mati syahid di jalan Allah. Sementara kini umat Islam terpenjara oleh dunia, begitu cinta dan tertambat pada kenikmatan dunia sehingga begitu takut akan kematian yang dianggap sebagai pemutus kelezatan dan kenikmatan dunia.

Begitu banyak orang yang tidak memiliki daya tahan tinggi terhadap segala tantangan dan kesulitan sehingga mudah surut, menyerah atau berputus-asa. Padahal dalam kehidupan yang semakin berat dan sulit dewasa ini begitu banyak tantangan dan marabahaya yang harus disikapi dan dihadapi dengan berani, karena bersikap pengecut dan melarikan diri dari persoalan hidup yang berat tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Kemudian banyak pula orang yang tidak berani bersikap jujur atau berterus terang terhadap diri sendiri termasuk menyadari kekurangan, kelemahan dan keterbatasan diri. Dan sebaliknya berani mengakui kelebihan, kekuatan dan kemampuan orang lain. Seorang pengecut biasanya juga tak akan mau mengakui kesalahan. Bersikap keras kepala, mau menang sendiri dan menganggap diri tak pernah berbuat salah sebenarnya justru akan menguatkan kepengecutan seseorang yang berlindung dibalik semua sikap tersebut.

Sikap pengecut lainnya adalah tidak mampu bersikap obyektif terhadap diri sendiri yakni berani menerima kenyataan bahwa ada posisi negatif dan positif dalam dirinya.

Dan akhirnya sifat kepengecutan yang jelas adalah ketidakmampuan menahan nafsunya di saat marah. Salah satu ciri orang bertakwa adalah mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain (QS. 3:134). Yang disebut orang kuat adalah orang yang mau menahan dan meredam amarahnya serta tetap bisa mengendalikan dirinya di saat marah sekalipun.

Jika seseorang bertindak brutal dan mengeluarkan caci maki serta kata-kata kotor, ia justru masuk kategori orang yang pengecut karena tak mampu mengendalikan diri dan menahan marah.

Macam-macam Syaja'ah

Syaja'ah atau pemberani tentu saja berbeda dengan bersikap nekat, "ngawur" atau tanpa perhitungan dan pertimbangan. Asy-syaja'ah adalah keberanian yang didasari pertimbangan matang dan penuh perhitungan karena ingin meraih ridha Allah. Dan untuk meraih ridha Allah, tentu saja diperlukan ketekunan kecermatan dan kerapian kerja (itqan). Buka keberanian yang tanpa perhitungan, namun juga bukan terlalu perhitungan dan pertimbangan yang melahirkan ketakutan.

Paling tidak ada beberapa macam bentuk asy-syaja'ah (keberanian) , yakni:
1. Memiliki daya tahan besar. Seseorang dapat dikatakan memiliki sifat berani jika ia memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.
2. Berterus terang dalam kebenaran. "Qulil haq walau kaana muuran" (katakan yang benar meskipun itu pahit) dan berkata benar di hadapan penguasa yang zhalim adalah juga salah satu bentuk jihad bil lisan. Jelas saja dibutuhkan keberanian menanggung segala resiko bila kita senantiasa berterus terang dalam kebenaran.
3. Kemampuan menyimpan rahasia. Orang yang berani adalah orang yang bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan terutama dalam persiapan jihad menghadapi musuh-musuh Islam. Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.
4. Mengakui kesalahan. Salah satu orang yang memiliki sifat pengecut adalah tidak mau mengakui kesalahan, mencari kambing hitam dan bersikap "lempar batu, sembunyi tangan" Sebaliknya orang yang memiliki sifat syaja'ah berani mengakui kesalahan, mau meminta maaf, bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung jawab.
5. Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ada orang yang cenderung bersikap over estimasi terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni dan tidak memiliki kelemahan serta kekurangan. Sebaliknya ada yang bersikap under estimasi terhadap dirinya yakni menganggap dirinya bodoh, tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak memiliki kelebihan apapun. Kedua sikap tersebut jelas tidak proporsional dan tidak obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam mengenali dirinya yang memiliki sisi baik dan buruk.
6. Menahan nafsu di saat marah. Seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu bermujahadah li nafsi, melawan nafsu dan amarah. Kemudian ia tetap dapat mengendalikan diri dan menahan tangannya padahal ia punya kemampuan dan peluang untuk melampiaskan amarahnya.

Contoh Figur-figur Sahabat dan Sahabiyah yang Memiliki Sifat Syaja'ah Berani karena benar dan rela mati demi kebenaran. Slogan tersebut pantas dilekatkan pada diri sahabat-sahabat dan sahabiyah-sahabiyah Rasulullah SAW. karena keagungan kisah-kisah perjuangan mereka.

Rasulullah Muhammad saw. sendiri menjadi teladan utama saat beliau tak bergeming sedikit pun ketika disuruh menghentikan dakwahnya. Beliau pun berucap dengan kata-katanya yang masyhur, "Walaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan pernah menghentikan dakwahku ini". Keberanian dan keteguhan sikap nampak pula pada diri sepupu dan menantu Nabi saw., Ali bin Abu Thalib r.a. Ali mengambil peran yang sangat beresiko, menggantikan Rasulullah di tempat tidur untuk mengelabui musuh-musuh yang mengepung. Dan benar saja ketika tahu mereka dikelabui, mereka pun marah serta memukuli Ali hingga babak belur.

Khalifah kedua yakni Umar bin Khathab juga sangat terkenal dengan ketegasan sikap dan keberaniannya. Ketika mau hijrah berbeda dengan sahabat-sahabat lain yang sembunyi-sembunyi, Umar malah berteriak lantang, "Umar mau hijrah, barang siapa yang ingin anak istrinya menjadi yatim dan janda, hadanglah Umar". Keberanian mempertahankan akidah hingga mati nampak pada Sumayyah, ibunda Ammar bin Yasir. Beliau menjadi syahidah pertama dalam Islam yang menumbuhsuburkan perjuangan dengan darahnya yang mulia.

Begitu pula Khubaib bin Adiy yang syahid di tiang salib penyiksaan dan Habib bin Zaid yang syahid karena tubuhnya dipotong-potong satu demi satu selagi ia masih hidup. Mereka berani bertaruh nyawa demi mempertahankan akidah dan itu terbukti dengan syahidnya mereka berdua.

Bilal dan Khabab bin Al-Irts, yang mantan budak disiksa dengan ditimpa batu besar (Bilal) dan
disetrika punggungnya (Khabab) adalah bukti bahwa keberanian tidak mengenal lapisan dan strata sosial. Ada pula anak bangsawan seperti Mush'ab bin Umair dan Sa'ad bin Abi Waqqash yang diusir dan tidak diakui lagi sebagai anak oleh orangtua mereka karena masuk Islam.

Dan akhirnya wanita-wanita perkasa dan pemberani seperti Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw., Nusaibah binti Ka'ab, perisai Rasulullah saw. dan Fatimah, putri Rasulullah saw. yang menjadi bukti wanita tak kalah berani dibandingkan laki-laki dalam mempertahankan kebenaran.

Kiat-kiat Memiliki Sifat Syaja'ah

Dengan segala kesederhanaannya, prajurit muslim Rubyi menemui Panglima besar Persia, Rustum. Pedangnya yang menyembul di pinggangnya menyaruk-nyaruk bentangan karpet mewah Persia yang digelar. Seolah-olah ingin berkata, "Aku tak butuh dan tak silau oleh semua kemewahan ini". Rubyi bahkan berorasi dengan lantangnya, "Kami datang untuk membebaskan kalian dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Kami datang untuk membebaskan kalian dari kesempitan dunia menuju keluasan dunia dan akhirat".

Keberanian, yang ditunjukkan Rubyi adalah buah dari keimanan dan ketakwaannya. Karena ia meyakini hanya Allahlah Yang Maha Besar dan patut ditakuti, dan manusia sehebat dan sekaya apapun kecil dibandingkan Allah Yang Agung.

Jadi kiat utama untuk memiliki sifat syaja'ah adalah adanya daya dukung ruhiyah berupa keimanan dan ketakwaan yang mantap. Iman dan takwa ini akan membuat seseorang tidak takut pada apapun dan siapa pun selain Allah. Kemudian bermujahadah melawan segala rasa takut, cemas dan khawatir yang secara manusiawi ada pada setiap manusia. Berikutnya bisa pula dengan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saat menasihati Khabbab bin Harits yang berkeluh kesah atas beratnya penderitaan yang dialaminya, beliau mengingatkan Khabbab akan perjuangan para Nabi dan orang-orang shaleh terdahulu yang jauh lebih berat tapi mereka tetap berani dan tabah. Jadi kita bisa memupuk keberanian dan kesabaran dengan berkata, "Ah... cobaan ini belum seberapa dibanding yang pernah dialami orang-orang shaleh terdahulu". Dan akhirnya kejelasan misi dan visi perjuangan sertasenantiasa mengingat-ingat imbalan optimal berupa ampunan dan surga-Nya kiranya akan memperbesar keberanian dan semangat juang, insya Allah.

Wallahu a'lam


Wednesday, 3 November 2010

55 to VIP

horray.. This afternoon,i and my friends go home with VIP bus. We're very happy, finally we've got the bus with AC. But Mas Wid (our driver) says, "This clutch is very heavy... I have not been accustomed to use it".

Among this very short story. maybe, i will continue to write about it next time.
*the story that is not important*
haha.... (LOL)

yochan.... my pet ^^

let introduce my pet. the name is yochan... iyo-chan. i adopted him from bunnyhero labs. if you visit my blog 'mengejar pelangi', please give yochan meats ^^


my pet!


enjoy with Yochan ^^

Dua umar dan gempa bumi


Suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata, "Tenanglah … belum datang saatnya bagimu.'' Lalu, Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian … maka jawablah (buatlah Allah ridha kepada kalian)!"

Sepertinya, Umar bin Khattab RA mengingat kejadian itu. Ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk Madinah, "Wahai Manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!"

Seorang dengan ketajaman mata bashirah seperti Umar bin Khattab bisa, merasakan bahwa kemaksiatan yang dilakukan oleh para penduduk Madinah, sepeninggal Rasulullah dan Abu Bakar As-Shiddiq telah mengundang bencana.

Umar pun mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi maksiat dan segera kembali kepada Allah. Ia bahkan mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa kembali. Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya, jika manusia tak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat Allah.

Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Jawab Al-Kafy mengungkapkan, "Dan terkadang Allah menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat, menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada Allah, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan manusia. Di kalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka berkata, 'Sesungguhnya Tuhan sedang menegur kalian'.''

Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada masa kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri, Amma ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu, maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya."

"Allah berfirman, 'Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan tobat ataupun zakat). Lalu, dia mengingat nama Tuhannya, lalu ia sembahyang." (QS Al-A'laa [87]:14-15).  Lalu katakanlah apa yang diucapkan Adam AS (saat terusir dari surga), 'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tak jua ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."

"Dan katakan (pula) apa yang dikatakan Nuh AS, 'Jika Engkau tak mengampuniku dan merahmatiku, aku sungguh orang yang merugi'. Dan katakanlah doa Yunus AS, 'La ilaha illa anta, Subhanaka, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim'."

Jika saja kedua Umar  ada bersama kita, mereka tentu akan marah dan menegur dengan keras, karena rentetan "teguran" Allah itu tidak kita hiraukan bahkan cenderung diabaikan. Maka, sebelum Allah menegur kita lebih keras,  inilah saatnya kita menjawab teguran-Nya. Labbaika Ya Allah, kami kembali kepada-Mu. Wallahu a'lam.

sumber: Republika

He's Pembuat Jejak

it's not about me. it's from a younger brother in my university. i will not tell you a lot about him coz u can get it with visiting his blog. I only want to share some spirit for your life, especially for you who are trying to reach your dreams. this video can give new spirit for me and my friends. i hope you can get it too... ^^

Enjoy this video and Get your dreams come true!! SmangKa!!