Sunday, 24 July 2011
Suri Cruise Fashion Blog
http://suricruisefashion.blogspot.com/
Anak kecil ini, kayaknya anak kecil yang paling Fashionable plus punya selera tinggi (seleranya or selera ortunya yak??).
Lihat aja deh baju-baju dan aksesoris yang dipake... branded semua!
siapa dulu dong ortunya? tom cruise dan katie holmes gituuuu....
Konon kabarnya, Suri Cruise ini jadi inspirasi mode orang-orang dewasa :D
what about you?
Tuesday, 19 July 2011
Mabit DATA : "Panduan Ramadhan"
Start: | Jul 22, '11 7:30p |
End: | Jul 23, '11 |
Location: | Masjid Agung At-Tin,TMII Jakarta Timur |
Tanpa terasa Ramadhan sebentar lagi akan tiba, ramadhan datang setiap tahun silih berganti. Ramadhan tahun lalu telah pergi dan menjauhi kita dengan meninggalkan sejuta kesan bagi yang memanfaatkannya dengan seksama. Ramadhan kini akan datang lagi, dengan membawa beragam hikmah dan keistimewaan-keistimewaan di dalamnya. Pada setiap Ramadhan datang, kaum muslimin memuliakannya dengan ibadah, seperti: berpuasa, tadarrus Al-Qur'an, qiyamul lail, dan lain sebagainya. Hal itu kita lakukan karena kita telah menyadari akan pentingnya Ramadhan buat hidup kita.
Begitu istimewanya Ramadhan ini, makanya kita perlu mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan bulan suci ini. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa yang menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, maka Allah mengharamkan jasadnya menyentuh api neraka."
Oleh karena itu dalam rangka mempersiapkan diri menyambut Ramadhan tersebut Darut Tarbiyah (DATA) mengadakan acara MABIT "Tarhib Ramadhan". Yang insyaAllah akan dilaksanakan pada :
Jum'at-Sabtu, 22-23 Juli 2011,Pk.19.30-15.30 WIB
Masjid Agung At-Tin,TMII Jakarta Timur
Bersama :
KH. DR.Amir Faishol Fath,MA*
KH. Abdul Muiz Saadih,MA
Ust. H. Fadlyl Usman Baharun
Muhasabah & Qiyamullail :
Ust. H. Ibnu Jarir,Lc
Tasmi'Al-Qur'an : Ust. Muhammad Afrianto
sumbee berita: http://www.islamedia.web.id/2011/07/mabit-data-panduan-ramadhan.html
Mabit DATA : "Panduan Ramadhan"
Start: | Jul 22, '11 7:30p |
End: | Jul 23, '11 |
Location: | Masjid Agung At-Tin,TMII Jakarta Timur |
Tanpa terasa Ramadhan sebentar lagi akan tiba, ramadhan datang setiap tahun silih berganti. Ramadhan tahun lalu telah pergi dan menjauhi kita dengan meninggalkan sejuta kesan bagi yang memanfaatkannya dengan seksama. Ramadhan kini akan datang lagi, dengan membawa beragam hikmah dan keistimewaan-keistimewaan di dalamnya. Pada setiap Ramadhan datang, kaum muslimin memuliakannya dengan ibadah, seperti: berpuasa, tadarrus Al-Qur'an, qiyamul lail, dan lain sebagainya. Hal itu kita lakukan karena kita telah menyadari akan pentingnya Ramadhan buat hidup kita.
Begitu istimewanya Ramadhan ini, makanya kita perlu mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan bulan suci ini. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa yang menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, maka Allah mengharamkan jasadnya menyentuh api neraka."
Oleh karena itu dalam rangka mempersiapkan diri menyambut Ramadhan tersebut Darut Tarbiyah (DATA) mengadakan acara MABIT "Tarhib Ramadhan". Yang insyaAllah akan dilaksanakan pada :
Jum'at-Sabtu, 22-23 Juli 2011,Pk.19.30-15.30 WIB
Masjid Agung At-Tin,TMII Jakarta Timur
Bersama :
KH. DR.Amir Faishol Fath,MA*
KH. Abdul Muiz Saadih,MA
Ust. H. Fadlyl Usman Baharun
Muhasabah & Qiyamullail :
Ust. H. Ibnu Jarir,Lc
Tasmi'Al-Qur'an : Ust. Muhammad Afrianto
sumbee berita: http://www.islamedia.web.id/2011/07/mabit-data-panduan-ramadhan.html
Friday, 15 July 2011
Thanks Riedl, you're the best coach for Garuda!
Masih mencoba mengerti... Mungkin juga prihatin.. atau juga merasa malu...
Inilah yang membuat saya tidak habis pikir tentang political decision di negeri ini yang tidak memilih, Bahkan dalam organisasi sport sekalipun, yg seharusnya memacu kita tuk berfikir lebih sportif.
Sayangnya tidak pernah berubah, kegiatan teknis selalu direpotkan dg kegiatan non teknis.
Beberapa hari lalu, tepatnya tgl 13 Juli 2011, di saat masyarakat Indonesia sudah mulai terlihat tenang dengan gejolak persepakbolaan yg selama ini terjadi, tiba-tiba dikejutkan dengan pemecatan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl oleh ketua PSSI yg baru. Saya memang bukan sapa-siapa. Bukan pemain bola, bukan anak didik Riedl, juga bukan orang yang kenal atau pernah berkomunikasi dengan Riedl. Menjadi supportertimnas secara langsung pun saya belum pernah. Saya hanya penonton dalam beberapa pertandingan timnas saat AFF 2010, yang mulai melihat adanya harapan bagi persepakbolaan Indonesia saat itu.
Alfred Riedl yang membimbing timnas untuk tampil cukup baik, hingga mecapai kemenangan 7 kali dari 9 pertandingan. Yang sangat luar biasa mengantarkan Indonesia menjadi runner up AFF 2010. Sebuah pemenuhan target yang dibebankan PSSI pada timnas saat itu, hal itu membuat antusiasme masyarakat yg sangat luar biasa kepada timnas karena dapat memenuhi harapan masyarakat, meski tidak menjadi juara 1.
Alfred Riedl yang berani melakukan perombakan besar-besaran pada tubuh timnas. Mengganti nama-nama yg selama ini menjadi backbone tim nasional seperti Ponaryo Astaman, Charis Yulianto, Ismed Sofyan, dkk dan memberi kesempatan kepada wajah-wajah baru lebih muda dan segar.
Alfred Riedl yang berani mencoret nama striker no.1 di Indonesia Boaz Sallosa dari timnas dengan alasan indisipliner, juga mencopot ban kapten Bambang Pamungkas (BePe) dan menyerahkannya kepada Firman Utina, serta mendudukkan BePe tersebut di bangku cadangan karena alasan kalah bersaing dengan striker yg lain.
Alfred telah berlaku fair dan objektif dalam menilai kemampuan setiap pemain tim nasional.. Beliau lah yang membangun mental timnas menjadi lebih baik. Juga mengalirkan darah kedisiplinan pada tiap pemain.
Satu hal yg penting, Alfred berani mengambil keputusan-keputusan penting untuk melakukan regenerasi dan menjaga kesinambungan tim yg selama ini terasa mandek di dalam tubuh timnas. Rasanya saya tidak dapat menemukan alasan yg layak dalam mendasari pemecatan Riedl..
Entahlah, kalaupun benar yang dibilang media, bahwa Riedl dipecat karena kontraknya hanya bersifat pribadi. Apakah senekat itu seorang pelatih berpengalaman sepertinya dalam menandatangani kontrak? Melihat dalam hitungan jari timnas Indonesia akan bertempur melawan Turkmenistan, apakah tepat mengganti Riedl saat ini? Jika memang kontraknya benar bersifat pribadi, mengapa tidak dibuatlagi saja resminya? toh seperti yang saya bilang, selama ini Riedl menjalankan tugasnya dengan baik.
Jika memang Riedl dipecat karena tidak memasukkan pemain2 LPI ke dalam timnas, apakah itu salahnya? setau saya seorang bawahan harus menuruti perintah atasan sesuai dengan peraturan saat itu. Bukankah saat itu LPI masih belum bisa masuk PSSI, dan Riedl yang tidak berkepentingan dalam pertarungan politik (baca: orang teknis) itu hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan atasannya.
Sampai saat ini mungkin masyarakat masih mereka-reka apa yang terjadi. Ditambah sikap PSSI yang mulai melunak dengan mengatakan akan memenuhi hak-hak Riedl dan ada kemungkinan akan mengembalikan posisi Riedl sebagai kepala pelatih jika kontraknya benar2 resmi dengan PSSI. Mengapa harus mengadili orang setelah memenggalnya? inikah yang dinamakan organisasi yang sportif dan berpendidikan? haruskah mengambil keputusan dulu sebelum mencari fakta? Saya pribadi (sbg org indonesia) merasa malu berat.. Beginikah etika para pejabat pssi dalam mengganti pelatih?
Ditambah lagi tidak ada pemberitahuan langsung kepada Alfred Riedl. Bahkan beliau tahu berita pemecatannya dari televisi! Sebegitu sulitkah untuk bertemu atau menemuinya? Meski dalam dunia sepakbola profesional, pergantian pelatih secara mendadak adalah sesuatu yg sangat wajar. Tapi saya rasa, bukan seperti ini cara yang baik. Ini sungguh tidah adil bagi seorang Alfred Riedl
Meski Riedl dapat menerima ini, tapi ia berhak mendapat perlakuan yg lebih baik.
Buat tim Garuda, siapapun pelatihnya, tetaplah berjuang sepenuh hati untuk Indonesia..
Semoga bisa memberikan kabar baik dalam pertandingan kualifikasi piala dunia beberapa hari kedepan..
Tetap semangat, karena rakyat Indonesia selalu mendukungmu.
Seperti yang disampaikan Alfred Riedl kepada Bambang Pemungkas :
"Terima kasih Bambang atas dukungannya, sampaikan salam saya untuk seluruh pemain. Kita semua adalah orang-orang profesional, dan hal semacam ini dapat terjadi kapan saja. Pesan saya kepada kalian semua, siapapun pelatihnya, staff pelatihnya dan pengurusnya, kalian semua harus tetap mempunyai komitmen dan kerja keras yg sama. Karena pelatih, staff pelatih dan pengurus PSSI dapat berganti kapan saja, akan terapi warna jersey dan emblem tim nasional tidak akan pernah berubah. Dan kalian semua harus tetap berjuang dengan gigih untuk Merah-Putih, Lambang Garuda dan juga seluruh rakyat Indonesia yg selama ini mendukung kalian" (sumber)
Thursday, 14 July 2011
Inovasi untuk kesejahteraan rakyat
Tadi pagi mendadak ada undangan acara peluncuran peringatan Hakteknas (hari kebangkitan teknologi nasional) RI ke 16. Acaranya salah satunya berupa diskusi panel dengan pembicara Menristek RI (Suharna Surapranata), Ka. BPPT (Marzan A. Iskandar), Direktur KADIN (lupa namanya), dan PT. Kalbe Farma + Pendiri Stem Cell Institute (Boenjamin Setiawan).
Makna dari launching ini bukan sekedar momentum ataupun ceremonial, tapi banyak info, diskusi, dan statement menarik sebagai komitmen dr komunitas IPTEK dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan. Diharapkan akan ada input/ masukan dari acara hari ini. Yang menarik juga ada peluncuran 3 buah roket juga
Hakteknas tahun ini bertema "Inovasi Untuk Kesejahteraan Rakyat". Tema ini dipilih dengan harapan, agar SDM dan litbang Iptek mampu menghasilkan riset yang lebih aplikatif, memberi solusi nyata dan inovatif terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dan dunia usaha, dan pemerintah, untuk meningkatkan kontribusi Iptek bagi kesejahteraan rakyat, daya saing produk industri, dan kemandirian bangsa.
Menurut Menristek, Selama sektor industri kita belum memanfaatkan inovasi teknologi secara intensif untuk mengembangkan produk-produk nasional yang kompetitif di pasar global, maka daya saing kita sulit diharapkan untuk naik. Untuk itu kita perlu meningkatkan interaksi antara lembaga penelitian dan perguruan tinggi –sebagai penyedia teknologi–dengan industri–sebagai pengguna teknologi.
Inilah yang menjadi fokus kebijakan Pembangunan IPTEK kita untuk menciptakan ruang agar terjadi kolaborasi yang baik antar aktor-aktor inovasi nasional dengan melakukan koordinasi dan intermediasi antara penyedia dan pengguna teknologi, memberikan insentif, mendorong pemanfaatan hasil litbang guna menyelesaikan permasalahan pembangunan, meningkatkan daya saing, memberikan layanan kepada masyarakat serta mencapai kemandirian bangsa. Oleh karena itu kita perlu mengoptimalkan lembaga intermediasi ,untuk menjadi pusat-pusat kolaborasi dan inovasi, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Hasil iptek memang tersebut harus bermanfaat bagi pengembangan potensi / masyarakat dan memberikan nilai tambah, bukan hanya berupa laporan yang menumpuk di laci. Artinya, iptek yang disediakan memang benar-benar dibutuhkan daerah tersebut, bukan pesanan dari pusat atau proyek yang wajib dilaksanakan, terlebih tidak memberikan nilai keuntungan bagi masyarakat. Selain itu, hasil litbang yang akan diimplementasikan pun harus sudah teruji, bukan dalam skala teori. Itu yang sering kali ditemui di lapangan, yakni hasil litbang kadang tidak memuaskan suatu daerah karena masih dalam skala teori dan asumsi.
Dana adalah salah satu kendala untuk berinovasi. Alokasi penelitian di Indonesia cuma 0,5% dari APBN (sekitar Rp 5 triliun). Hal ini sangat jauh berbeda dengan Amerika Serikat yang rela menggelontorkan anggaran Rp 400 triliun hanya untuk penelitian. Mereka meyakini, besarnya biaya penelitian suatu negara akan memengaruhi majunya negara tersebut.
Israel yang dana penelitiannya paling tinggi, Amerika sudah Rp 400 triliun, sekarang mereka mulai worried karena China mau meningkatkan anggaran penelitiannya dan Jepang, China mau menyusul Amerika. Negara keempat Jerman, kelima Korea. India juga mulai mengeluarkan dana penelitian yang besar. Indonesia gimana?
Kalau korea berambisi untuk mengalahkan Jepang, Indonesia berambisi mengalahkan siapa?
*Jangan bilang kalo Indonesia berambisi mengalahkan orang Indonesia juga* (doh)
Padahal dengan adanya penelitian-penelitian maka akan menciptakan inovasi baru yang dapat menyelamatkan masyarakat. Seperti statementnya Robert Solow: "Innovation is key to prosperity and progress" (Robert Solow won a Nobel Prize for his work showing that increases in productivity were due to technology development).
Final Remarks
Direktur Kadin:
1. Apa yang dihasilkan bisa diterapkan di dunia industri.
2. Inventarisasi apa yang seharusnya dikembangkan di Indonesia (potensial dan kebutuhan).
Menristek:
Pemerintah harus mampu membangun iklim yang mendukung untuk terciptanya koalisi yang baik antara penliti dan pengusaha.
Ketua BPPT:
Program-program MP3EI (Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia), RPJPN, dll merupakan kesempatan yang diberikan kepada kita untuk meningkatkan daya saing untuk kesejahteraan masyarakat.
PT. Kalbe Farma:
1. Lihat peluang yang ada, dan kembangkan
2. "Money create money", supaya menghilangkan kemiskinan kerjasama yang baik antara ABG (Academition, Bussinessman, and Government).
Hakteknas pertama kali diperingati pada tanggal 10 Agustus 1995 dengan mengudaranya pesawat N-250 (masih inget kan?). Ini merupakan capaian yang luar biasa bagi teknologi kita. Peristiwa ini menjadi tonggak Hakteknas Indonesia, dengan harapan agar kita selalu berinovasi sehingga teknologi Indonesia akan mengalami kemajuan setiap tahunnya.
Seharusnya gejolak Hakteknas ini dirasakan juga oleh seluruh rakyat Indonesia, seperti hal nya hari kemerdekaan Indonesia. Agar masyarakat bisa memberi masukan dan memantau lebih dekat sudah sejauh mana perkembangan teknologi ini. Somehow, saya pribadi merasa saat ini hanya sebagian kecil masyarakat yang aware dengan perkembangan teknologi Indonesia. Atau jangan-jangan masih banyak yang belum tau apakah Hakteknas itu
Tidak sengaja, waktu ke perpustakaan, saya menemukan buku yang keren. Yang bikin saya meringis bacanya. Buku itu memuat dokumentasi tentang Indonesia Air Show 1986 (IAS 86). Disitu ada berita-berita dari berbagai koran, pakar bicara, sampai karikaturnya! Ternyata kereeeen bangeeeeet!!!! sama kerennya dengan Hakteknas I (N250 first flight). Let's check below!
Saya berencana (iseng-iseng) akan "meluncurkan" isi buku ini (entah bagaimana formatnya), saat Haktenas nanti (10 Agustus 2011). Harapannya agar kita bisa tahu dan terisnspirasi dengan semangat dan gelora untuk mengembangkan teknologi pada saat itu, dan bisa bilang: "Indonesia emang keren"
NB:
Tulisan saya tentang Hakteknas ke-15 (tahun lalu) ada disini
Tentang rangkaian acara Hakteknas ke-16 bisa dilihat disini
Naskah pidato menristek lihat disini dan beritanya disini
*mohon maaf kalo banyak kekurangan. lagi males nulis huhu....*
Monday, 11 July 2011
Rhenald Kasali: Sekolah untuk Apa?
Beberapa hari ini kita membaca berita betapa sulitnya anak-anak mencari sekolah.Masuk universitas pilihan susahnya setengah mati. Kalaupun diterima, bak lolos dari lubang jarum. Sudah masuk ternyata banyak yang ”salah kamar”.
Sudah sering saya mengajak dialog mahasiswa yang bermasalah dalam perkuliahan, yang begitu digali selalu mengatakan mereka masuk jurusan yang salah. Demikianlah, diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) masalah, tidak diterima juga masalah. Kalau ada uang bisa kuliah di mana saja.
Bagaimana kalau uang tak ada? Hampir semua orang ingin menjadi sarjana, bahkan masuk program S-2. Jadi birokrat atau jenderal pun sekarang banyak yang ingin punya gelar S- 3. Persoalan seperti itu saya hadapi waktu lulus SMA, 30 tahun lalu, dan ternyata masih menjadi masalah hari ini.
Sekarang, memilih SMP dan SMA pun sama sulitnya. Mengapa hanya soal memindahkan anak ke sekolah negeri lain saja lantaran pindah rumah biayanya begitu besar? Padahal bangku sekolah masih banyak yang kosong. Masuk sekolah susah, pindah juga sulit, diterima di perguruan tinggi untung-untungan, cari kerja susahnya minta ampun.
Lengkap sudah masalah kita. Kalau kita sepakat sekolah adalah jembatan untuk mengangkat kesejahteraan dan daya saing bangsa, mengapa dibuat sulit? Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Jadi sekolah untuk apa di negeri yang serba sulit ini?
Kesadaran Membangun SDM
Lebih dari 25 tahun yang lalu, saat berkuasa, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad sadar betul pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia pun mengirim puluhan ribu sarjana mengambil gelar S-2 dan S-3 ke berbagai negara maju.
Hal serupa juga dilakukan China. Tidak sampai 10 tahun,lulusan terbaik itu sudah siap mengisi perekonomian negara. Hasilnya Anda bisa lihat sekarang. BUMN di negara itu dipimpin orang-orang hebat, demikian pula perusahaan swasta dan birokrasinya. Perubahan bukan hanya sampai di situ.
Orang-orang muda yang kembali ke negerinya secara masif me-reform sistem pendidikan. Tradisi lama yang terlalu kognitif dibongkar. Old ways teaching yang terlalu berpusat pada guru dan papan tulis,serta peran brain memory (hafalan dan rumus) yang dominan mulai ditinggalkan.
Mereka membongkar kurikulum, memperbaiki metode pengajaran, dan seterusnya.Tak mengherankan kalau sekolahsekolah di berbagai belahan dunia pun mulai berubah. Di negeri Belanda saya sempat terbengong-bengong menyaksikan bagaimana universitas seterkenal Erasmus begitu mudah menerima mahasiswa.
”Semua warga negara punya hak untuk mendapat pendidikan yang layak, jadi mereka yang mendaftar harus kami terima,” ujar seorang dekan di Erasmus. Beda benar dengan universitas negeri kita yang diberi privilege untuk mencari dan mendapatkan lulusan SLTA yang terbaik.
Seleksinya sangat ketat. Lantas bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal masuk ini? ”Mudah saja,” ujar dekan itu. ”Kita potong di tahun kedua. Masuk tahun kedua, angka drop out tinggi sekali. Di sinilah kita baru bicara kualitas, sebab walaupun semua orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda,”ujarnya.
Hal senada juga saya saksikan hari-hari ini di Selandia Baru. Meski murid-murid yang kuliah sudah dipersiapkan sejak di tingkat SLTA, angka drop out mahasiswa tahun pertama cukup tinggi.Mereka pindah ke politeknik yang hanya butuh satu tahun kuliah. Yang lebih mengejutkan saya adalah saat memindahkan anak bersekolah di tingkat SLTA di Selandia Baru.
Sekolah yang kami tuju tentu saja sekolah yang terbaik, masuk dalam 10 besar nasional dengan fasilitas dan guru yang baik. Saya menghabiskan waktu beberapa hari untuk mewawancarai lulusan sekolah itu masing-masing, ikut tour keliling sekolah, menanyakan kurikulum dan mengintip bagaimana pelajaran diajarkan.
Di luar dugaan saya, pindah sekolah ke sini pun ternyata begitu mudah. Sudah lama saya gelisah dengan metode pembelajaran di sekolah-sekolah kita yang terlalu kognitif, dengan guruguru yang merasa hebat kalau muridnya bisa dapat nilai ratarata di atas 80 (betapapun stresnya mereka) dan sebaliknya memandang rendah terhadap murid aktif, namun tak menguasai semua subjek.
Potensi anak hanya dilihat dari nilai, yang merupakan cerminan kemampuan mengopi isi buku dan catatan. Entah di mana keguruan itu muncul kalau sekolah tak mengajarkan critical thinking. Kita mengkritik lulusan yang biasa membebek, tapi tak berhenti menciptakan bebek-bebek dogmatik.
Kalau lulusannya mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri,mungkin guruguru kita akan menganggap sekolahnya begitu bagus. Mohon maaf, ternyata tidak demikian. Jangankan dibaca, diminta transkrip nilainya pun tidak. Maka jangan heran, anak dari daerah terpencil pun di Indonesia, bisa dengan mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri.
Bahkan tanpa tes. Apa yang membuat demikian? ”Undang-undang menjamin semua orang punya hak yang sama untuk belajar,” ujar seorang guru di Selandia Baru. Lantas, bukankah kualitas lulusan ditentukan input-nya? ”Itu ada benarnya, tapi bukan segala-galanya,” ujar putra sulung saya yang kuliah di Auckland University tahun ketiga.
Maksudnya,tes masuk tetap ada,tetapi hanya dipakai untuk penempatan dan kualifikasi. Di tingkat SLTA, mereka hanya diwajibkan mengambil dua mata pelajaran wajib (compulsory) yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Pada dua mata pelajaran ini pun mereka punya tiga kategori: akselerasi, rata-rata, dan yang masih butuh bimbingan.
Sekolah dilarang hanya menerima anakanak bernilai akademik tinggi karena dapat menimbulkan guncangan karakter pada masa depan anak, khususnya sifat-sifat superioritas, arogansi, dan kurang empati. Mereka hanya super di kedua kelas itu, di kelas lain mereka berbaur.
Dan belum tentu superior di kelas lain karena pengajaran tidak hanya diberikan secara kognitif. Selebihnya, hanya ada empat mata pelajaran pilihan lain yang disesuaikan dengan tujuan masa depan masingmasing. Bagi mereka yang bercita- cita menjadi dokter, biologi dan ilmu kimia wajib dikuasai.
Bagi yang akan menjadi insinyur wajib menguasai fisika dan kimia. Sedangkan bagi yang ingin menjadi ekonom wajib mendalami accounting, statistik,dan ekonomi. Anak-anak yang ingin menjadi ekonom tak perlu belajar biologi dan fisika. Beda benar dengan anak-anak kita yang harus mengambil 16 mata pelajaran di tingkat SLTA di sini, dan semuanya diwajibkan lulus di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Bayangkan, bukankah citacita pembuat kurikulum itu orangnya hebat sekali? Mungkin dia manusia super.Seorang lulusan SLTA tahun pertama harus menguasai empat bidang sains (biologi,ilmu kimia, fisika, dan matematika), lalu tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan satu bahasa lain), ditambah PPKN, sejarah, sosiologi, ekonomi, agama, geografi, kesenian, olahraga, dan komputer.
Hebat sekali bukan? Tidak mengherankan kalau sekolah menjadi sangat menakutkan, stressful, banyak korban kesurupan, terbiasa mencontek, dan sebagainya. Harus diakui kurikulum SLTA kita sangat berat. Seperti kurikulum program S-1 20 tahun lalu yang sejajar dengan program S-1 yang digabung hingga S-3 di Amerika.
Setelah direformasi, kini anak-anak kita bisa lulus sarjana tiga tahun. Padahal dulu butuh lima tahun. Dulu program doktor menyelesaikan di atas 100 SKS, sehingga hampir tak ada yang lulus. Kini seseorang bisa lulus doktor dalam tiga tahun. Anda bisa saja mengatakan, dulu kita juga demikian, tapi tak ada masalah kok!
Di mana masalahnya? Masalahnya, saat ini banyak hal telah berubah. Teknologi telah mengubah banyak hal, anakanak kita dikepung informasi yang lebih bersifat pendalaman dan banyak pilihan, tapi datang dengan lebih menyenangkan. Belajar bukan hanya dari guru, melainkan dari segala resources.
Ilmu belajar menjadi lebih penting dari apa yang dipelajari itu sendiri,sehingga diperlukan lebih dari seorang pengajar, yaitu pendidik. Guru tak bisa lagi memberikan semua isi buku untuk dihafalkan, tetapi guru dituntut memberikan bagaimana hidup tanpa guru, lifelong learning.
Saya saksikan metode belajar telah jauh berubah. Seorang guru di West Lake Boys School di Auckland mengatakan, ”Kami sudah meninggalkan old ways teaching sejak 10 tahun lalu. Maka itu, sekolah sekarang harus memberikan lebih banyak pilihan daripada paksaan. Percuma memberi banyak pengetahuan kalau tak bisa dikunyah. Guru kami ubah,metode diperbarui,fasilitas baru dibangun,” ujar seorang guru.
RHENALD KASALI Ketua Program MM UI
source: seputar indonesia
Wednesday, 6 July 2011
Gigimu Masa Depanmu
Tuesday, 5 July 2011
Lamborghini Sesto Elemento
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Dengan mesin V10 kapasitas 5,2 liter, Sesto Elemento bisa mencapai kecepatan 62 mil per jam hanya dalam 2,5 detik. Superpremium car ini juga bisa mencapai kecepatan maksimal 200 mil per jam. Sayangya dengan body yang terbuat dari karbon fiber, mobil itu dinilai terlalu ringan untuk melaju di jalanan umum. Alhasil, menurut The Sun, mobil buatan pabrikan Italia itu hanya bisa digunakan di sirkuit balapan. Sayang juga sih ya kalu mobil mahal2 gini gak bisa dipake buat jalan-jalan :(
Lamborghini sendiri diproduksi oleh Automobili-Lamborghini S.p.A, sebuah pembuat mobil di Italia. Perusahaan ini didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada tahun 1963, dengan tujuan untuk menghasilkan mobil grand wisata yang dapat bersaing dengan penawaran didirikan dari Marques seperti Ferrari. Model pertama perusahaan yang dirilis pada pertengahan tahun 1960, dan dicatat untuk perbaikan, kekuasaan, dan kenyamanan.
Sejarah tentang Lambo bisa dibaca di wikipedia, dsb.
Waktu kecil sih pernah lihat Lambo, langsung jatuh cinta karena desainnya yang aerodinamis. Trus setelah itu gak pernah lihat lagi (apalagi di Indonesia yang sangat langka sekali menemukan Lambo di jalanannya), makanya jadi terlupakan deh. Hmm... siapa ya orang Indonesia yg punya Lambo?
Trus ketemu (melihat) lambo lagi di film Batman "The Dark Knight". Disitu ceritanya Bruce Wayne menggunakan Lamborghini (tipe Murcielago LP640) buat ngejar (ngegagalin) aksi komplotannya joker. berrhubung kalo pake Batpod bakalan mencolok banget di siang bolong gitu. Dan yang paling miris ituh, Lambonya ditabrakin dengan sengaja demi menyelamatkan Mr. Reese staff kantornya (doh). Dasar milyuner -_-"
ini videonya: http://www.youtube.com/watch?v=StjeJWVQXB4&feature=related
Lamborghini Murcielago adalah supercar ke sepuluh dari produsen mobil Lamborghini. Bagian atap dan pintu Murcielago dibuat dari baja.Bagian lain dibuat dari serat karbon. Lambo tipe ini juga lebih mudah dikendarai dibandingkan tipe Lambo lainnya,karena memiliki sistem gerak empat roda atau four wheel drive (4WD) serta sistem penyelamat yang mampu memperlambat laju mobil apabila kehilangan kendali di jalanan.
Ini foto Lambo nya bruce wayne yang sengaja ditabrakin:
http://www.moviechronicles.com/batman-dark-knight/batman-images/on-set-candid/2007-09/the-end-of-the-chicago-shoot/
What’s a billionaire to do without a car? Buy another one. Yup, di Batman "The Dark Knight Rises" yang akan ditayangkan tahun 2012 nanti, Bruce Wayne bakalan pake Lamborghini Aventador warna Silver. Read This:
http://batman-news.com/2011/06/28/bruce-waynes-new-ride-in-the-dark-knight-rises/#!prettyPhoto[Bruce%20Wayne%E2%80%99s%20new%20ride%20in%20%E2%80%98The%20Dark%20Knight%20Rises%E2%80%99]/1/
Heh? kok jadi ngomongin Bruce Wayne yak.
Anyway, Sukaaa Lambo ^____^
Monday, 4 July 2011
Strawberry Motivation
Tahapan perkembangan diri :
- Survive : berjalan menunduk, lambat, tidak percaya diri.
- Stabil : berjalan ke depan, tanpa terangkat sebelah.
- Sukses : berjalan mantap ke depan, kedua tangan bergerak.
- Signifikan : mengajak dan membina orang lain menuju sukses di atas sukses.