Thursday, 23 December 2010

PII Award, Habibie, dan Balada tukang foto


Yang namanya rezeki memang datangnya gak disangka-sangka... seperti kemarin misalnya. Alhamdulillah.. setelah makin ngefans dengan baca bukunya beliau, akhirnya berkesempatan tuk mendengarkan kuliah dari BJ Habibie secara langsung.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Award 2010. Awalnya gak pede tuk ikutan ke acara itu, maklum saya kan bukan siapa-siapa, bukan nominator, undangan, ataupun engineer keren. tapi setelah tau bahwa Keynote speaker-nya Pak Habibie, jadi mupeng banget ikutan acara itu. Semoga bisa dengerin inspirasi-nya pak Habibie secara langsung *full of hope*.
kemudian, Leader saya (Pak Ratno) masuk ke ruangan, "Lia, ikutan acara PII yuk."
Hah, kebetulan banget! tapi kemudian... "wah seru banget pak, ada pak Habibie juga ya... pasti keren :D tapi saya gak enak, kan bukan undangan.." kata saya terus terang.
"yah gak apa2, ikutan aja ya. Datengnya bareng saya, nanti sekalian pegang kamera saya buat foto-foto."
Waaah.. tawaran yang menarik! Leader saya merupakan nominator dari bidang "Adhicipta Rekayasa", jadi beliau dapet undangan khusus. Meski belum tau siapa para pemenangnya, kok rasanya Beliau bakalan menang ya... amiin. Akhirnya Saya ikutan juga ke acara itu bersama winda dan our Leader, juga mba nun (meski akhirnya mba nun balik lagi karena ada rapat).

Tiba di Lantai 3 gedung ini, ternyata udah banyak wartawan (maklum yang dateng selain Pak Habibie, ada para pejabat dan menteri-menteri) dan tamu-tamu undangan. hihi... merasa salah kostum aja, soalnya dress code nya batik. tapi gak papa lah, yang penting rapih dan sopan *menenangkan diri sendiri*. Setelah masuk, biasa, saya and winda nyobain foto2 pake kameranya Pak Ratno, untuk mengatur settingan kameranya supaya dapet gambar yang bagus. Setiap yang menang selalu kami foto, hingga muncul tanda merah di kamera.... *LOW battery* "hah, kok lowbat gini... gawat kita kan belum foto Pak Ratno!!" saya dan winda terkejut. waduh gimana nih...

Dan benar saja perkiraan kami, Leader kami menang kategori "Adhicipta Rekayasa" individu (Emas), dengan Nanoskop buatannya. Bravo, Pak! selanjutnya adalah harapan agar kameranya berfungsi dengan baik dan bisa memoto our Leader saat menerima penghargaan...
Meski hasil fotonya gak begitu baik, akhirnya kami bisa memoto Pak Ratno, meski cuma 2 kali jepretan, setelah itu kamera off gak bisa hidup lagih..!! Dudul banget sih, nyesel jg tadi udah foto2 gak jelas gitu. Pas giliran diperluin, kameranya jadi mati deh. Padahal belum sempet moto Pak Habibie juga, hiks....

Jadi teringat sama rekan kerja satu unit. Bu Eniya Dewi (Penerima Habibie award termuda 2010), pada malam penghargaan beliau malah menyewa khusus tukang foto (Mas Ivan, rekan kerja kami yang bisa fotografi) tuk mendokumentasikan penghargaan tersebut. Maklumlah, momen-momen kayak gini emang perlu didokumentasi. Karena langka banget! Denger cerita Mas Ivan, gimana dia sampai adu pendapat sama paspampres saat itu. Maklum Habibie award 2010 dihadiri para pejabat, ilmuan terkemuka, beberapa menteri, mantan presiden, sampai wakil presiden (mewakilkan Pesiden), jadi penjagaannya ketat, dan gak bebas tuk foto-foto.

Saat ingin maju memoto Bu Dewi, dan beberapa momen, paspampres melarang Mas Ivan. Merasa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan Bu Dewi, Mas ivan bilang gini ke paspampres, "Saya disini dibayar Bu Dewi, yang menang Habibie award, tuk moto2 beliau. Jadi saya harus mendapatkan foto-foto yang bagus dan memuaskan beliau. Emang situ mau nanggung kalo hasil foto-fotonya jelek?? saya juga punya ID card nih! saya orang BPPT, bukan wartawan." akhirnya paspampres mengizinkan ka ivan tuk melenggang sebebasnya, mengambil dokumentasi yang ditugaskan Bu Dewi.

Dengan matinya pocket kamera itu, akhirnya saya dan winda pake kamera hp kami tuk moto-moto dan berfoto dengan our Leader, yah menggunakan yang bisa digunakan... untungnya ada fotografer panitia yang berbaik hati yang mau jadi juru foto kami dengan kamera DSLR nya, dan akan mengirimkan by email. Lain kali kalau dapet award kayaknya mending nyewa khusus fotografer buat mendokumentasikan award tersebut deh... kayak bu Dewi itu.. biar lebih memuaskan :D

Mengenai acara ini, tema PII award 2010 adalah Membangun kembali kemampuan engineering nasional. tujuannya adalah pertama, untuk memberikan penghargaan terhadap putra-putri bangsa Indonesia yang memiliki reputasi dan berprestasi menonjol dalam bidang engineering, teknologi dan lingkungan, baik terhadap institusi (korporasi) maupun individu. Kedua, melalui peningkatan program PII Award 2010 diharapkan PII bisa dikenal oleh masyarakat luas serta diakui eksistensinya. Pemenang award, sebagai dinominasikan oleh PII dalam ajang “ASEAN Engineering Award”.

Perkembangan teknologi di Indonesia perlu dipacu dengan mengandalkan sinergi dari segenap potensi bangsa, ilmuwan, insinyur, teknolog serta tenaga ahli dari berbagai bidang dan masyarakat. Sinergi ini penting bagi Indonesia untuk menghadapi berbagai keterbatasan sebagai upaya mengejar kemajuan dunia. Untuk membangkitkan semangat penemuan dan inovasi teknologi serta semangat konsistensi pengabdian, maka perlu adanya penghargaan bagi para insinyur-insinyur Indonesia yang berprestasi.

Penghargaan PII Award 2010 ini terdiri dari :
a. LIFE TIME ACHIEVMENT AWARD
b. Engineering Award
    ADHIDARMA PROFESI AWARD
    ADHIKARA REKAYASA AWARD – PERUSAHAAN
    ADHIKARA REKAYASA AWARD – INDIVIDUAL
    ADHICIPTA REKAYASA AWARD – PERUSAHAAN
    ADHICIPTA REKAYASA AWARD – INDIVIDUAL
c. Sustainable Engineering Award
    SUSTAINABLE ENGINEERING AWARD – PERUSAHAAN
    SUSTAINABLE ENGINEERING AWARD – INDIVIDUAL
d. Corporate Technology Achievement Award
    CORPORATE TECH ACHIEVEMENT AWARD

BJ Habibie datang sekitar pukul 15.30, didampingi oleh putera pertamanya yang juga anggota PII, Ketua umum Presidium ICMI 2010; Ilham Akbar Habibie. Ini adalah pertama kali saya melihat pak Habibie secara langsung setelah kematian Istri tercintanya, yang biasanya mendampingi beliau pada acara-acara seperti ini; (alm) Hasri Ainun Besari. Meski *saya rasa* tampangnya masih menyiratkan kesedihan, tapi Pak Habibie tetap semangat memberi kuliah dan motivasi kepada kami. Pandangannya sangat visioner.

BJ Habibie mengatakan, hampir semua pusat perbelanjaan di Indonesia dipenuhi barang-barang luar negeri. Hal itu berarti rakyat Indonesia harus membayar ongkos pekerja luar negeri untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari”,katanya. Tersisihnya produk dalam negeri menciptakan defisit jam kerja antara pekerja di Tanah Air dan di luar negeri. Ironisnya, kondisi itu terjadi saat banyak masyarakat Indonesia mengeluhkan kecilnya lapangan kerja dan naiknya pengangguran.

”Membeli produk buatan dalam negeri itu sama dengan mengamankan lapangan kerja serta menjamin pemerataan dan kesejahteraan bangsa,” ujarnya.

Defisit jam kerja itu dapat diatasi dengan meningkatkan daya saing industri manufaktur melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan teknologi. Langkah ini membutuhkan perencanaan jangka panjang yang konsisten serta produk hukum yang melindungi industri dan mengamankan pasar dalam negeri. ”Ini bukan proteksionisme, tetapi untuk menciptakan lapangan kerja. Negara-negara lain juga melakukannya,” tuturnya.

BJ Habibie menyarankan agar Persatuan Insinyur Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan nasional, merancang UU yang berkaitan dengan jam kerja dan lapangan kerja. BJ Habibie menghimbau agar menggalakkan kerjasama dengan Pemerintan Daerah dan Pusat serta melanjutkan Pola Industri Strategis, salah satunya adalah yaitu tadi, engamankan pasar dalam negeri agar industri manufaktur dapat menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, perlunya suatu rancangan produk hukum yang dapat mengamankan pasar dalam negeri dan meningkatkan daya saing pelaku industri lokal. Selanjutnya ia juga mengatakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi harus ditingkatkan untuk mendukung pengembangan industri manufaktur dalam jangka panjang.

*File presentasinya bisa di download pada lampiran di halaman ini*

Ya, banyak sekali yang disampaikan Pak Habibie, bahkan beberapa memang seperti yang beliau tuliskan dalam bukunya "Habibie&Ainun". Keren dan sangat menginsipirasi. Sampai salah satu perekayasa berkata begini, "sudah lama saya tidak mendengarkan ceramah beliau, rindu dengan semangatnya, dengan pandangannya... memang kita butuh orang yang bisa mengorganisir orang-orang pandai di Indonesia." saya dan winda menggangguk setuju...

Kita memang butuh orang-orang seperti beliau yang berpandangan jauh ke depan, yang tulus mengabdikan segenap kemampuan dan yang dia miliki untuk membangun negeri... Semoga Allah memberkahi Pak Habibie dan keluarga...

Jayalah insinyur Indonesia!!

        

4 comments:

  1. BuDE terima penghargaan HA siang tengah ari bolong kok Li, bukan malam....soal Habibie....emang TOP dah...semoga ada generasi penerusnya dan qta harus bisa merefleksikan semangat yg beliau bagi dg turut membangun bangsa...(halah...bahasanya ya...)

    ReplyDelete
  2. ho iya, maksudnya semacam nama acaranya.
    aamiin... *meng-amin-kan dengan sepenuh hati*
    Kudu tetep semangat belajar yaaa!

    ReplyDelete
  3. *ngacuuung*
    mau dooong jadi fotografer profesional, hahahaha...
    *tenang aja udah belajar dari pengalaman kok.. ga akan ngabisin batre untuk foto2 hal2 yang ga penting, hehehe

    ReplyDelete
  4. :D :D :D
    kameraku malah gak pake batere,,, eh pake deh tp baterenya cuma buat lightmeter
    yuk belajar fotografi buat yang motrek di dalem gedung ^^

    ReplyDelete