Baru kali ini dapet angpau tahun baru. Aneh. Tapi rejeki memang gak boleh ditolak ya?
Jumlahnya memang tidak banyak, tapi menerima 3 lembar uang seratus ribu ini membuatku sangat bersyukur. Sangat bersyukur....
Hingga teman di sampingku bertanya, "kenapa senyum-senyum Li? seneng amat kayaknya..."
"Enggak. aku seneng aja dapet uang ini." jawabku singkat.
"Sampe segitunya...cuma tiga ratus ribu..." kata temenku penasaran. Dan aku tersenyum :)
Menatap 3 lembar uang ini di tangan kiriku membawa pikiranku ke waktu seminggu lalu. Saat ibu memberiku 3 lembar uang seratus ribu untuk membayar upah mingguan kang dadang, tukang bangunan yang bekerja pada kami. Aku cukup terkejut karena selama ini tidak tahu berapa bayaran mereka (tukang bangunan) yang bekerja disini.
"Ini gak salah ma? kok beda? Kang jono 450 dan kang dadang 300 rb?" tanyaku memastikan.
"Memang segitu... kan kang dadang gak masuk 2 hari jadi ya segitu." jawab ibuku.
Dan aku jadi berhitung sendiri... hari kerja ada 6 hari perminggu. Upah full dapet 450 ribu. Berarti seharinya 75 ribu! belum lagi kalau tidak masuk, entah karena sakit atau apapun... pasti akan berkurang karena bayarannya dihitung perhari. Waaa...
Aku jadi miris. Nilai 75 ribu itu didapat dengan bekerja seharian penuh, dengan bermandikan keringat dan terik matahari. Terkadang harus terluka juga meski hati-hati. Benar-benar jauuuh lebih letih dibanding pekerjaanku. Dan aku masih mendapat gaji full meski aku tidak masuk beberapa hari karena sakit atau izin... Saat itu aku benar-benar sangat bersyukur atas gaji yang kudapat, meski...
Dan perasaan itu berubah menjadi haru saat kulihat ekspresi kang dadang saat kubilang,
"ini upah kang dadang untuk minggu ini. Jumlahnya 300 ribu ya? kata mama karena 2 hari akang gak masuk kerja." kataku hati-hati...
"Iya neng. makasih banget ya... makasih." katanya dengan wajah yang berubah berseri-seri.
Melihat ekspresi itu jadi menyadarkanku akan nilai si 3 lembaran uang merah itu. Ternyata itu bisa jadi sangat berarti...
Aku jadi belajar untuk menghargai berapapun pendapatan yang kudapat. Dan berjanji menggunakannya dengan lebih baik lagi. Seperti hari ini... aku masih bisa merasakan ekspresi kebahagian tulus itu saat menerima upah 300 ribunya. Persis seperti 3 lembar seratus ribu di tanganku ini, yang kuterima pagi ini. Alhamdulillah... terima kasih ya Allah, telah memberikan hikmah 300 ribu ini. Semoga bisa jadi pengingat untuk terus mensyukuri karunia-Mu.
Kita baru bisa menghargai uang klo kita inget betapa susahnye cari uang...
ReplyDelete