Monday, 21 January 2013

#21 Pudarnya kemanusiaan

Mengunjungi kembali pinggir rel ini
Seakan membaca kembali cerita pilu
Bukti kemanusiaan yang semakin memudar

Deru kereta itu belum seberapa dibanding jeritan hati para pedagang dan keluarganya
Mungkin hatinya porak poranda melebihi kiosnya yang sudah tak terbentuk
Mungkin impiannya terbang seiring dengan rusaknya buku dagangan mereka oleh aparat
Karena disanalah mereka menggantungkan harapan cerah anak-anak mereka

Mereka sudah melawan, bukan melawan
Tetapi mempertahankan apa yang menjadi hak mereka dengan segala yang mereka mampu
Tapi posisi mereka begitu ringkih,
Berhadapan dengan penguasa yang punya segala
Berhadapan dengan preman sewaan
Terkadang pilihan satu satunya adalah harus terluka...

Melihatnya kembali tanpa perban,
Membuatku lega
Meski terpancar jelas di wajahnya,
Kepedihan yang mendalam
Yang aku mungkin tak bisa mengukurnya

Aku yang berdiri di sini hanya bisa berharap,
Semoga mereka mendapatkan rejeki yang lebih baik,
Semoga kemanusiaan itu tidak menghilang,
Semoga aparat dan PT. KAI lebih bijak dan bisa memanusiakan manusia...

Pondok cina, penyokong kampusku
Nb. Foto saya ambil dari web orang. Masih gak tega foto2 kios tsb...

Tulisan #21 @30HariBercerita


No comments:

Post a Comment