Monday, 10 January 2011

resign: that's life

Dimana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Dimana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life.

Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s life.

senin yang kelabu di awal tahun yang mendung... lagi-lagi harus kehilangan partner kerja. the sad story in this morning, meski sebenarnya perpisahan bukanlah duka.

Entah sedih atau gembira ketika seorang partner kerja menyampaikan keinginannya tuk tidak dalam pekerjaan ini lagi. entah sedih atau gembira ketika harus berpisah dengan orang yang telah satu suhu dan pikiran selama ini. entah sedih atau gembira melihatnya berjuang di tempat lain yang dipilihnya. meski sama sekali tidak nyambung dengan keilmuannya, yang seakan menyianyiakan potensi keilmuannya itu... tapi semoga disana ia bisa lebih berkembang dengan bidang ilmu lain yang akan dikuasainya...

Memang tidak mudah memutuskan untuk berhenti dari tempat kita bekerja. Apalagi jika yang kita kerjakan adalah yang kita minati dan kita senangi, meski ritmenya naik turun. Kita akan selalu dibuat ragu, apakah sudah cukup alasan untuk membuat keputusan ekstrem itu? Apakah keputusan yang kita ambil itu sudah tepat dan terbaik?  saya yakin hal ini juga dialami oleh para rekan kerja saya.

Seorang teman pernah memberikan beberapa "wejangan" saatnya mengundurkan diri. Ya, mengundurkan diri bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan, jika:

1. Benar-benar membenci pekerjaan kita

Sebab, meskipun hidup ini singkat, melakukan sesuatu yang tidak kita sukai hanya akan membuat hidup yang singkat itu menjadi sangat panjang dan sangat tidak enak. karena hidup ini lebih dari sekedar urusan uang. hiduplah dengan melakukan segala hal yang kita sukai. Saya PRIBADI berfikir; dalam kehidupan saya yang cuma sekali ini, saya akan mengerjakan hal-hal yang saya sukai... tidak akan membuat diri saya ini sengsara dengan keputusan yang saya buat sendiri...

2. Bekerja untuk perusahaan yang tidak kita hargai (lagi)

Jika kita tidak dibayar sesuai kelayakan dan tidak mendapatkan kenaikan gaji, dan kita tidak lagi menghargai perusahaan, melewatkan 40 jam atau lebih dalam seminggu, mending keluar aja deh.

Kasus yang paling parah menurut saya, seorang teman pernah bekerja di suatu institusi litbang pemerintah. karena statusnya bukan cpns/ pns (hanya honor proyek) maka namanya tidak dipublikasikan/ diakui sebagai anggota tim penelitian tersebut pada saat produknya berhasil, padahal dia yang menemukan formula produk terssebut. Huh! kalo gini rasanya gak etis banget ya. masa begitu perilaku orang2 terdidik, padahal tidak bisa dipungkiri ia telah bekerja penuh untuk produk itu :(

3. Bekerja pada perusahaan yang tidak mempedulikan kita

Poin ini agak nyambung dengan poin di atas, Meski tidak semua perusahaan diciptakan sama. Ada yang buruk, ada yang bagus dan ada yang luar biasa, dan semuanya memperlakukan karyawannya dengan cara yang berbeda-beda. Tapi kita harus berikir apakah perusahaan yang mempekerjakan kita peduli pada kita? Setelah yang kita lakukan untuk perusahaan apakah kita layak mendapatkan balasan dari perusahaan seperti itu, kita sendiri yang tahu bukan ;) tapi kasus yang berbeda ya untuk PNS. Karena yang dituntut dari PNS adalah PENGABDIAN kepada rakyat dan negara. Jadi sekeras apapun bekerja, sesering apapun lembur, jangan mengharapkan kenaikan gaji, kalau tidak kiat sendiri berusaha menaikkan golongan fungsional/ struktural kita :D

4. Sudah sangat bosan dan merasa tak ada lagi tantangan

Kadang ini dialami oleh para PNS, berada pada zona nyaman (kerja keras ato gak gaji tetep), kurang dinamis, alias kadang terlalu nyantai --> bikin bosen, karena gak ada tantangan. Untuk jiwa muda cenderung tidak suka dengan tempat kerja yang tidak dinamis, maka saat sebuah tempat kerja membuatnya tidak nyaman lagi maka ia akan "loncat" mencari tempat kerja lainnya yang lebih membuatnya bergairah berkreativitas. Sayangnya bagi para PNS kadang ada sanksi jika memutuskan resign dari kantor tsb, hmm..

Terlepas dari alasan-alasan tersebut, saya yakin para rekan kerja saya punya alasan yang kuat tuk membuatnya harus rela meninggalkan tempat yang selama ini menjadi wadah kreativitasnya, mengembangkan kemampuannya, mengerjakan apa yang disenanginya... banyak hal yang membuatnya gembira, tertawa, was-was, terharu, termenung, atau mungkin juga tangis dan sedih...

Memang keluar dari tempat kerja kadang juga berarti meningalkan tempat dan lingkungan yang menyenangkan -sehingga tidak selalu mudah dilakukan. Tapi, kata rekan saya itu, sekali kita melakukannya, kesempatan-kesempatan baru menunggu dan siap mengejutkan kita. Semoga sukses selalu menyertai mereka...

Kata orang, berhenti bekerja merupakan sebuah pengalaman yang susah terlukiskan. Mengejutkan, mendebarkan sekaligus membingungkan. Pada satu sisi, kita akan dihadapkan pada situasi untuk memulai sebuah fase hidup yang baru dan dituntut untuk segera berpikir mengupayakan pekerjaan baru. Namun, pada sisi lain, kita tentu juga tak ingin memutuskan begitu saja hubungan baik yang telah terjalin di tempat kerja yang akan ditinggalkan. Berharap semoga silaturrahim kita tetap terjalin ya temans...

Hari Terakhir

Ya, hari ini adalah hari terakhir baginya disini. Setelah akhir pekan kemarin menjadi hari yang sibuk. Memberesi barang-barang di lab, transfer informasi pada saya, juga hari pertama dan terakhirnya membimbing langsung mahasiswa yang akan mulai penelitian di lab kami, dan yang terpenting, mengucapkan selamat tinggal kepada semua teman lab... 

Perilaku pada hari ini akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan pada semua orang di proyek ini. Semoga bisa dikenang dalam kesan yang baik. Selamat menempuh kesempatan baru.

Hari ini saya telah kehilangan lima rekan kerja saya (Zc, Ans, Ags, Tr, Put). 

They say "That's life". Ya, hidup memang terdiri dari keputusan atas pilihan-pilihan kita... semoga bisa memilih yang terbaik...

Harapan: semoga saya dan teman-teman saya diberikan petunjuk yang lurus oleh Allah dalam urusan ini... Aamiin..

 

14 comments:

  1. tertarik tuk resign juga mba?

    ReplyDelete
  2. lho blog ini kok persis sama saya? saya tgl 11 jan 2010 juga memutuskan resign dan skr hari terakhir, skr mau fokus buka usaha aja hehe sukses buat mba yg nulis blog ini :D

    ReplyDelete
  3. waa.. resign juga mba? selamat menempuh kesempatan baru. Sukses ya usahanya! dijamin hidupnya bakalan lebih berwarna ^__^
    terima kasih atas doanya, salam kenal :)

    ReplyDelete
  4. Thinking for resign... one day... :)

    ReplyDelete
  5. I have been thinking about it a lot. Tp..., sementara ini, ternyata masih tetap ada yang bisa disyukuri.

    ReplyDelete
  6. life is choice. yang terbaik aja mba ^_^

    ReplyDelete
  7. yup life is always about choosing destiny :)

    ReplyDelete
  8. kata hatimu pasti menuntunmu :)

    ReplyDelete
  9. kangeeeeeeeeeen juga mbakuuuuuuuuuuuu................

    ReplyDelete