Setelah tidur siang selama 4 jam, barulah sy bisa menulis blog ini. Iwas so tired.. Maklumlah pengembara sebatang kara di negeri orang
Perjalanan naik kereta sungguh melelahkan. Pertama kalinya naik kereta jarak jauh seorang diri, ke tempat yg blm pernah di kunjungi.. Rada cemas juga sih awalnya. But show must go on.. Pede aja deh.
Berangkat sendiri dari rumah menuju stasiun pasar senin dengan backpack dan tentengan segede gaban. Berharap dapet temen duduk yang baik di kereta. Soalnya takut juga mendengar banyak kasus kejahatan di kereta. Setelah menemukan kursi 14D di gerbong 1 bisnis, saya ambil posisi duduk. Tak lama, datanglah seorang pemuda dengan sebilah pedang bersarung *samurai banget*. Kaget jg awalnya dapat teman duduk laki2, tp sy kemudian menyadari bahwa sy hanya berdoa meminta teman yg baik (tanpa menyebut laki2 atau perempuan). Ya sudah, husnuzhon saja bahwa ini yang terbaik... dan alhamdulillah memang dia teman yang baik, sopan, dan tidak macem2. Sayapun bisa tidur nyenyak meski beberapa kali terbangun oleh deru kereta sebelah.
Berangkat dari pasar senin jam 3 sore hari Jumat, Kereta Senja Kediri ini sampai di stasiun kediri hari Sabtu jam 5 pagi, telat 45 menit dari yang dijadwalkan. Setelah turun dari kereta, seorang bapak tua menyambut (yang ternyata tukang becak), "mau ke kampung Inggris?" saya mengangguk dan memilih naik becaknya. Dengan ongkos 10 rb, saya diantar menuju angkot tujuan kampung Inggris. Di angkot saya bertemu dengan orang-orang yang ingin kursus di kampung inggris juga. Mereka ada yang dari Semarang, juga dari Yogyakarta. Biaya angkot ini sebenarnya hanya 7rb, tapi entah kenapa dengan uang 20rb, saya hanya menerima kembaliannya 10rb, tapi saya gak mau ambil pusing.
Biasanya sopir di sini selalu menanyakan, mau turun di BEC atau Mahesa. Dua tempat kursus yang awal-awal didirikan di sini. Saya memilih turun di BEC dan naik becak menuju kost Cherry Queen Land (english camp). Lumayan jauh juga kosan itu dari BEC, harusnya saya turun di Mahesa *kata orang-orang di sana*. Biaya ongkos becak tadi hanya 7rb. Setelah bertemu Miss Iffa (pengurus kosan), saya menuju kamar yang disediakan.
Di kamar, ternyata sudah ada room mate saya; Sisma dan Naya. Sisma sedang asik membuka aplikasi english dictionary, sedangkan Naya sedang belajar untuk test score (Naya sudah sebulan lebih di sini). Saya memang sengaja memilih english camp agar bisa lebih banyak speaking in english. Udah jauh2 dateng ke sini, sayang aja kalo gak all out di sini. Sebelumnya saya sudah pesan kamar di sini melaui phone. Karena kalau pesannya setibanya saya di Pare, khawatir penuh tempatnya...
Setelah beres-beres barang dan mandi, saya menuju kantin depan. Lapaaarrr banget... maklumlah perjalanan jauh. Di sana saya berkenalan dengan Beatrice, Ega, miss Austin (instruktur di kosan ini yang juga ternyata akan menjadi instruktur saya di kelas speaking di Daffodils). Noted, saya makan nasi, telor dadar, dan sayur, plus teh manis hangat biayanya hanya 6000 rupiah.
Saya perlu konfirmasi kursus yang saya daftarkan, maklum sebelumnya saya hanya daftar by phone dari Jakarta. Ada beberapa yang sudah saya transfer biayanya, ada juga yang belum saya bayar. Target saya hari ini adalah ke tempat kursus Daffodils, Marvelous, dan Elfast. Hmm.... dimana pula tempat-tempat itu. Saya mulai bertanya-tanya lokasi tempat2 itu pada orang2 yang baru saya kenal.
Kebetulan Beatrice mengajak saya tuk berkunjung ke Daffodils. Tempatnya tidak jauh dari kosan, tapi karena siang hari ini cukup panas, Beatrice meminjam motor Naya tuk kesana. Daffodils sendiri letaknya dekat sawah. Pemandangan di sana so beautiful....
Sebenarnya niat ke ATM juga tuk mengambil persediaan 'perbekalan', tapi ternyata jauuuhh atm nya... fortunatelly, ada seorang anak kosan yang minta anterin ke Elfast for scoring *kebetulan nih saya juga berniat kesana*. dengan meminjam motor Naya lagi, akhirnya kami berangkat ke Elfast. Ternyata jauh juga tempatnya dari kosan Cherry.. mesti menyebrang Jalan Brawijaya... kebayang deh nanti kursus writting saya yang baru selesai jam 8 malam, hiks...
ATM sendiri letaknya juga lumayan jauh dari Elfast, sekali lagi saya bersyukur dapet pinjeman motor ini. Kalo gak, mungkin gempor deh saya :D maka segeralah saya mengambil uang se-lebih-dari cukupnya *supaya gak kesini lagi.... jauuuhhh*
Setelah sukses keliling dengan motor pinjaman, segeralah saya menuju kasur... capeee.... dari tadi belum istirahat. Niatnya masih mau ke Marvelous, tapi saya udah keburu terlelap... lama pula *4 jam*. Sampai Wulan yang udah bolak-balik ke kamar (mau join in the room) geleng-geleng kepala, " ini orang tidur atau tidur ya??" wakaka.....
Oya, Naya akhirnya pindah ke kamar depan bersama Beatrice. So, wulan joins us ^__^
Bangun tidur ku terus mandi, eh ngga ding. Bangun tidur kulangsung keliling kampung *lagi* bareng Sisma, Wulan, dan Nita. Tapi kali ini naik sepeda lho.... sumpehhh... cape benget! *entah karena saya udah lama gak naek sepeda atau karena sepeda ini memang keras dikayuhnya yaaa?" ditambah nyasar-nysar pula... bener-bener olahraga sore ini mah -_-"
Jalan-jalan hari ini ditutup dengan makan malam di Klasik Cafe, tidak jauh dari kost. itung2 sekalian hunting tempat-tempat makan yang enak di sekitar sini. Berikut foto-foto kita ^__^
Me and Wulan
Sisma and Wulan
Perjalanan naik kereta sungguh melelahkan. Pertama kalinya naik kereta jarak jauh seorang diri, ke tempat yg blm pernah di kunjungi.. Rada cemas juga sih awalnya. But show must go on.. Pede aja deh.
Berangkat sendiri dari rumah menuju stasiun pasar senin dengan backpack dan tentengan segede gaban. Berharap dapet temen duduk yang baik di kereta. Soalnya takut juga mendengar banyak kasus kejahatan di kereta. Setelah menemukan kursi 14D di gerbong 1 bisnis, saya ambil posisi duduk. Tak lama, datanglah seorang pemuda dengan sebilah pedang bersarung *samurai banget*. Kaget jg awalnya dapat teman duduk laki2, tp sy kemudian menyadari bahwa sy hanya berdoa meminta teman yg baik (tanpa menyebut laki2 atau perempuan). Ya sudah, husnuzhon saja bahwa ini yang terbaik... dan alhamdulillah memang dia teman yang baik, sopan, dan tidak macem2. Sayapun bisa tidur nyenyak meski beberapa kali terbangun oleh deru kereta sebelah.
Berangkat dari pasar senin jam 3 sore hari Jumat, Kereta Senja Kediri ini sampai di stasiun kediri hari Sabtu jam 5 pagi, telat 45 menit dari yang dijadwalkan. Setelah turun dari kereta, seorang bapak tua menyambut (yang ternyata tukang becak), "mau ke kampung Inggris?" saya mengangguk dan memilih naik becaknya. Dengan ongkos 10 rb, saya diantar menuju angkot tujuan kampung Inggris. Di angkot saya bertemu dengan orang-orang yang ingin kursus di kampung inggris juga. Mereka ada yang dari Semarang, juga dari Yogyakarta. Biaya angkot ini sebenarnya hanya 7rb, tapi entah kenapa dengan uang 20rb, saya hanya menerima kembaliannya 10rb, tapi saya gak mau ambil pusing.
Biasanya sopir di sini selalu menanyakan, mau turun di BEC atau Mahesa. Dua tempat kursus yang awal-awal didirikan di sini. Saya memilih turun di BEC dan naik becak menuju kost Cherry Queen Land (english camp). Lumayan jauh juga kosan itu dari BEC, harusnya saya turun di Mahesa *kata orang-orang di sana*. Biaya ongkos becak tadi hanya 7rb. Setelah bertemu Miss Iffa (pengurus kosan), saya menuju kamar yang disediakan.
Di kamar, ternyata sudah ada room mate saya; Sisma dan Naya. Sisma sedang asik membuka aplikasi english dictionary, sedangkan Naya sedang belajar untuk test score (Naya sudah sebulan lebih di sini). Saya memang sengaja memilih english camp agar bisa lebih banyak speaking in english. Udah jauh2 dateng ke sini, sayang aja kalo gak all out di sini. Sebelumnya saya sudah pesan kamar di sini melaui phone. Karena kalau pesannya setibanya saya di Pare, khawatir penuh tempatnya...
Setelah beres-beres barang dan mandi, saya menuju kantin depan. Lapaaarrr banget... maklumlah perjalanan jauh. Di sana saya berkenalan dengan Beatrice, Ega, miss Austin (instruktur di kosan ini yang juga ternyata akan menjadi instruktur saya di kelas speaking di Daffodils). Noted, saya makan nasi, telor dadar, dan sayur, plus teh manis hangat biayanya hanya 6000 rupiah.
Saya perlu konfirmasi kursus yang saya daftarkan, maklum sebelumnya saya hanya daftar by phone dari Jakarta. Ada beberapa yang sudah saya transfer biayanya, ada juga yang belum saya bayar. Target saya hari ini adalah ke tempat kursus Daffodils, Marvelous, dan Elfast. Hmm.... dimana pula tempat-tempat itu. Saya mulai bertanya-tanya lokasi tempat2 itu pada orang2 yang baru saya kenal.
Kebetulan Beatrice mengajak saya tuk berkunjung ke Daffodils. Tempatnya tidak jauh dari kosan, tapi karena siang hari ini cukup panas, Beatrice meminjam motor Naya tuk kesana. Daffodils sendiri letaknya dekat sawah. Pemandangan di sana so beautiful....
Sebenarnya niat ke ATM juga tuk mengambil persediaan 'perbekalan', tapi ternyata jauuuhh atm nya... fortunatelly, ada seorang anak kosan yang minta anterin ke Elfast for scoring *kebetulan nih saya juga berniat kesana*. dengan meminjam motor Naya lagi, akhirnya kami berangkat ke Elfast. Ternyata jauh juga tempatnya dari kosan Cherry.. mesti menyebrang Jalan Brawijaya... kebayang deh nanti kursus writting saya yang baru selesai jam 8 malam, hiks...
ATM sendiri letaknya juga lumayan jauh dari Elfast, sekali lagi saya bersyukur dapet pinjeman motor ini. Kalo gak, mungkin gempor deh saya :D maka segeralah saya mengambil uang se-lebih-dari cukupnya *supaya gak kesini lagi.... jauuuhhh*
Setelah sukses keliling dengan motor pinjaman, segeralah saya menuju kasur... capeee.... dari tadi belum istirahat. Niatnya masih mau ke Marvelous, tapi saya udah keburu terlelap... lama pula *4 jam*. Sampai Wulan yang udah bolak-balik ke kamar (mau join in the room) geleng-geleng kepala, " ini orang tidur atau tidur ya??" wakaka.....
Oya, Naya akhirnya pindah ke kamar depan bersama Beatrice. So, wulan joins us ^__^
Bangun tidur ku terus mandi, eh ngga ding. Bangun tidur kulangsung keliling kampung *lagi* bareng Sisma, Wulan, dan Nita. Tapi kali ini naik sepeda lho.... sumpehhh... cape benget! *entah karena saya udah lama gak naek sepeda atau karena sepeda ini memang keras dikayuhnya yaaa?" ditambah nyasar-nysar pula... bener-bener olahraga sore ini mah -_-"
Jalan-jalan hari ini ditutup dengan makan malam di Klasik Cafe, tidak jauh dari kost. itung2 sekalian hunting tempat-tempat makan yang enak di sekitar sini. Berikut foto-foto kita ^__^
Me and Wulan
Sisma and Wulan
Wow, keren. Semoga sukses ya.
ReplyDeleteKeep update ya. Kebetulan saya sedang 'mengamati' tempat belajar bahasa Inggris yang satu ini.
aamiin...
ReplyDeleteoke, insya Allah keep update.
Tapi mungkin gak bisa setiap hari *maklum lepi-nya di tinggal di rumah* :(
kenape si leppy ga dibawa? Lia, aq jg pengen kesono deh....bisa gak ya bawa anak kesana? hehehe
ReplyDeletewelkam jatim.. :D
ReplyDeletewalaupun jatim lagi panas loh.. :D
*baca dulu..
Haaaaaaaaaaaaaahhh... Liaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... sampe kapan dirimu di Pare???? I will miss u so much!
ReplyDeletebiar konsen belajar mba, hehe :D #niatmulia
ReplyDeletebisa-bisa aja sih kalo gak ngambil banyak program di sini *i think*
iyaaa... bener banget kaaaa.... ini panas banget -_-"
ReplyDelete*meleleh inih* hiks.....
windaaaa...... miss you tooo..... did you come back to Jakarta?
ReplyDeletei think i wanna be here as long as i can :D *tergantung bos2*