Alam memang selalu memberikan kesegaran yang mampu merontokkan penat di pikiran. Waktu tugas akhir, kalau lagi penat di lab biasanya saya lari ke gunung. Sampai sekarang juga begitu, jika penat dengan semua aktivitas di kota, udara pegunungan mampu bikin paru-paru dan pikiran relax lagi.
Foto ini diambil saat saya "melarikan diri" ke Gunung Pangrango (Cibodas) bersama sobat saya, Dewi. Karena "kabur" hanya berdua, sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan foto kita berdua. Apalagi saat itu Cibodas masih sepi (maklum masih pagi). Jadi kudu memanfaatkan self timer kamera kami.
Foto ini berhasil didapatkan dengan meletakkan kamera di atas batu besar di depan kami, tentunya dengan mengaktifkan self timer yang (kalo gak salah) cuma 10 detik. Ide foto ini sebenarnya cuma ingin kompak senyum setulus hati karena telah berhasil melepaskan penat yang memang ingin dibuang. Tapi... jadinya malah seperti ini... bukan senyum manis malah ketawa lepas
Jadi gini ceritanya... pas kamera udah ready, self timer on..
Lia : "siap wi... bentar lagi nih" kataku yang sudah dapat posisi lagi karena tadi abis nyalain tombol self timer.
Dewi: "heeeehhhhh....." sambil senyum dengan suara rada aneh
Lia: "kenapa wi?" tanya curiga sambil tetap tersenyum menatap kamera dan gak menoleh sama sekali
Dewi: "ini jari aku keinjek sendalmu." jawabnya sambil tetap senyum tapi menahan sakit, muka menatap kamera dan gak menoleh sama sekali.
Lia: "huaaaa... maaf tapi gak bisa bergerak inih. bentar lagi udah mau di-shot." kataku kaget, kebayang deh sendal gunungku yang gak empuk. tapi aku juga malah ketawa, karena tidak bisa berbuat apa-apa. Muka tetep menatap kamera, menunggu se-per-sekian detik di-shot.
Dewi: "iyaaa..." dan akhirnya dewi juga malah tertawa terbahak-bahak tapi muka tetep menatap kamera.
CKRRIIIIKKKK... (bunyi shot kamera)
dan gambar ini berhasil diabadikan, hehehe...
Kalau melihat foto ini, saya suka senyum-senyum sendiri. Kebayang itu waktu percakapan di atas yang lumayan rusuh tapi wajah kita tidak saling menatap. Karena tuntutan self timer, jadinya percakapan dilakukan dengan wajah masing-masing menatap kamera.. ckckckc... bahkan perempuan di belakang kami pun ikut tersenyum peaceee... menatap kamera ini (bisa di-klik untuk zoom gambar).
Terakhir, foto ini dibuat pada tanggal 29 Juni 2010. Meski diambil dua tahun lalu, tidak ada yang berubah dengan wajah kami, masih tetep imut :p *kabuuuurrrr*
Note:
Senyuman dan cerita ini saya persembahkan pada lomba senyumku untuk berbagi KAKLIST.
Foto ini berhasil didapatkan dengan meletakkan kamera di atas batu besar di depan kami, tentunya dengan mengaktifkan self timer yang (kalo gak salah) cuma 10 detik. Ide foto ini sebenarnya cuma ingin kompak senyum setulus hati karena telah berhasil melepaskan penat yang memang ingin dibuang. Tapi... jadinya malah seperti ini... bukan senyum manis malah ketawa lepas
Jadi gini ceritanya... pas kamera udah ready, self timer on..
Lia : "siap wi... bentar lagi nih" kataku yang sudah dapat posisi lagi karena tadi abis nyalain tombol self timer.
Dewi: "heeeehhhhh....." sambil senyum dengan suara rada aneh
Lia: "kenapa wi?" tanya curiga sambil tetap tersenyum menatap kamera dan gak menoleh sama sekali
Dewi: "ini jari aku keinjek sendalmu." jawabnya sambil tetap senyum tapi menahan sakit, muka menatap kamera dan gak menoleh sama sekali.
Lia: "huaaaa... maaf tapi gak bisa bergerak inih. bentar lagi udah mau di-shot." kataku kaget, kebayang deh sendal gunungku yang gak empuk. tapi aku juga malah ketawa, karena tidak bisa berbuat apa-apa. Muka tetep menatap kamera, menunggu se-per-sekian detik di-shot.
Dewi: "iyaaa..." dan akhirnya dewi juga malah tertawa terbahak-bahak tapi muka tetep menatap kamera.
CKRRIIIIKKKK... (bunyi shot kamera)
dan gambar ini berhasil diabadikan, hehehe...
Kalau melihat foto ini, saya suka senyum-senyum sendiri. Kebayang itu waktu percakapan di atas yang lumayan rusuh tapi wajah kita tidak saling menatap. Karena tuntutan self timer, jadinya percakapan dilakukan dengan wajah masing-masing menatap kamera.. ckckckc... bahkan perempuan di belakang kami pun ikut tersenyum peaceee... menatap kamera ini (bisa di-klik untuk zoom gambar).
Terakhir, foto ini dibuat pada tanggal 29 Juni 2010. Meski diambil dua tahun lalu, tidak ada yang berubah dengan wajah kami, masih tetep imut :p *kabuuuurrrr*
Note:
Senyuman dan cerita ini saya persembahkan pada lomba senyumku untuk berbagi KAKLIST.
Seperti di padang golf ya Lia
ReplyDeleteSenyumnya manis manis....sukses nih ya pake self timer.
Iya percaya masih imut, masih sama kok dgn yang mbak lihat bulan Juni kemaren wkt ketemu di gubug udang :D
pink
ReplyDeletesweet
lain kali ajak ajak doong :)
ReplyDeletesakit tuh pasti si dewi nya
ReplyDeleteiyaa mbaaa... beginilah gak enaknya pergi cuma berdua, fotonya paling bisanya cuma sendiri-sendiri. kalau mau berdua ya harus pinter2 cari tempat buat meletakkan kamera (pake self timer). Tapi lebih menderita lagi pergi sendiri ding, gak ada yang motoin ntar :D
ReplyDeletehehe... jadi malu *mesem-mesem*
karena gak ada kaos lagi #BackpackerNgepink :D
ReplyDeleteayooo kak list ^__________^
ReplyDelete*makin banyak orang makin rame*
kayaknya gituh.. tapi demi foto senyum bersama :D *maafkan daku Dewi...*
ReplyDeletedimaafkan...*loh hehe
ReplyDeleteaamiin...
ReplyDeleteWah kapan terakhir ke Cibodas ya *lupaaaa
ReplyDeleteharus diagendakan lagi tuh pak :D
ReplyDeletemaunya si gitu
ReplyDelete